Selasa, 21 Desember 2010

Love In Bieber #9

Shawty ngajak Justin untuk nemenin dia beli oleh-oleh dan jalan-jalan di mall.
Justin nurut aja dan dia juga seneng kalau jalan-jalan, jadinya nggak bosen deh.

"Jangan dandan lama kayak kemaren lagi ya?"

Shawty menoleh kaget ke arah Justin sambil nyengir.
"Hehe nggak lagi kok."

Justin menggandeng tangan Shawty dan keluar dari kamar hotel.

Justin dan Shawty pergi ke sebuah mall, sebut aja Omaha Mall :P
Justin turun dari taksi diikutin Shawty di belakangnya. Justin sengaja nggak pakai kacamata ataupun topi untuk lebih deket sama fans-nya dan lihat reaksi fans saat dia sama Shawty.

"Kamu yakin? Aku takut Justin, nanti kalau mereka masih nggak suka sama aku?" tanya Shawty takut.

Justin menoleh ke arah Shawty dengan yakin. "Nggak, selama ada aku di sampingmu, kamu nggak akan kenapa-napa."

"Janji ya?" Shawty manja-manja.

Justin mengangguk mantap dan masuk ke dalam Omaha Mall.

Seorang cewek tiba-tiba datang dan memeluk Justin yang kaget setengah hidup.

"Eh eh," Justin ragu-ragu sambil melepas pelukan cewek itu.

"Justin Bieber!" teriak cewek itu histeris. "I love you!" teriaknya lagi.

Justin langsung gelagapan dan ngelihat semua orang yang lihat ke arahnya.

Segerombolan cewek-cewek langsung pada histeris dan lari ke arah Justin.
Justin menggenggam tangan Shawty lebih erat dan menariknya untuk lebih dekat.
"Jangan jauh-jauh Shawty, aku nggak mau kamu kenapa-napa."

Shawty ngikut aja dan menggenggam tangan Justin lebih erat.

"Shawty Gomez?" cewek yang tadi meluk Justin menoleh ke arah Shawty.
"Kamu Shawty Gomez kan?"

"Yes," jawab Shawty singkat.

Cewek itu melempar tatapan sadis ke arah Shawty dan mendorong Shawty sampai jatuh.

"Aaw!" jerit Shawty.

Justin panik dan cepat-cepat bantu Shawty untuk bangun.

"Apa yang kamu lakukan?" bentak Justin kepada cewek itu, sebut aja namanya Angelina.

Angelina menggenggam tangan Justin. "Aku fanmu Justin, aku nggak setuju kamu sama dia!"

Justin melototi Angelina kaget. "Ketinggalan lo! Kayaknya udah banyak yang setuju, eh kamu malah marah-marah gitu."

Shawty masih susah untuk berdiri karena pakai high heels dan kakinya keseleo.

"Sorry guys, aku harus anterin pacar aku belanja."

Justin pergi meninggalkan gerombolan cewek dan melambaikan tangan. Semua cewek histeris lihat Justin ngelambaiin tangan ke arah mereka.

"Kamu nggakpapa Shawty?" tanya Justin.

"Nggak.. nggakpapa kok, cuma kakiku sakit aja," jawab Shawty sambil meringis kesakitan.

Justin cemberut. "Apa kita balik aja?"

"Jangan! Jangan! KIta tetep lanjut aja, nggak parah kok." Shawty geleng-geleng.

Justin nggandeng tangan Shawty lembut dan jalan pelan-pelan.
Shawty jadi terpaksa nggak bisa naik ke eskalator karena eskalatornya agak jauh dan dia nggak kuat untuk jalan, dia harus naik lift untuk ke lantai atas.

Mereka masuk ke dalam lift menuju lantai 4.
Lift sampai di lantai 4, Justin dan Shawty yang ada di lift berdua panik nunggu pintunya kebuka.

Justin coba mencet tombol untuk buka pintu, tapi pintunya tetep nggak kebuka.

"Lho, nggak mau. Nggak mau nih, gimana?" Justin panik.

Shawty juga panik dan ketakutan.
"Ehm, coba lagi coba lagi!"

Justin menggeleng lemas.

"Cari bantuan! Pakai hp!"

"Siapa yang mau aku telfon?"

"Oh iya juga ya."

Petugas mall udah sadar lift yang dinaiki Shawty dan Justin nggak bisa dibuka.

Justin duduk di pojok lift sambil ketakutan. Shawty menatap miris Justin yang panik.

"Maaf ya, Justin."

Justin menengadah. "Maaf kenapa?"

"Aku tau kamu takut tempat-tempat sempit, kayak lift ini kan?"

Justin cuma diem aja.

"Kalau kaki aku nggak sakit dan kuat jalan, kita bisa jalan ke eskalator."

"Nggakpapa kok," sambil berdiri.

Justin memeluk Shawty dengan erat dan mengelus rambut Shawty.

"Tapi kamu jangan takut ya? Kan ada aku," ucap Shawty.

Justin ngangguk-ngangguk.

Akhirnya pintu lift bisa dibuka, Justin langsung ngibrit ke kamar mandi dan muntah di sana.

Justin dan Shawty akhirnya milih pulang ke hotel.

***

"Aku nggak jadi ke Canada," ucap Cody kepada Selena.

"Siapa?"

"Ya aku," jawab Cody.

"Siapa yang tanya? :P"

Cody menoleh ke arah Selena sambil cekikikan.
"Kamu sendiri, mau kemana?"

"Indonesia," jawab Sel singkat.

Cody manggut-manggut.

"Mereka mesra banget ya?" tanya Selena tiba-tiba.

"Mereka siapa sih? Ngomong yang jelas dong!"

"Aku udah jelas tau.. Kamu aja yang nggak dong bahasa manusia, iya kan?"

"He! Emangnya aku apaan?"

"Alien!" jawab Selena asal.

Cody menyikut lengan selena. "Hush!"
"Emh, tadi siapa yang kamu maksud?" Cody pura-pura nggak tau.

"Justin dan Shawty.."

Cody menoleh kaget ke arah Shawty sambil menghela napas.
"Iya, mereka emang mesra dan cocok banget."

"Kenapa sih Justin nggak milih aku aja, aku lebih terkenal, muka aku juga sama kayak Shawty, secara kita kan kembar," Selena mendengus kesal.

Cody menepuk pundak Shawty pelan.
"Kita punya nasib yang sama."

"Maksudnya?" tanya Selena nggak ngerti.

"Ya... Kamu kan suka Justin, aku suka Shawty. Tapi mereka sama-sama nggak suka kita dan mereka saling suka," jelas Cody.

Selena manggut-manggut ngerti.

"Aku punya ide sih.."

"Ide apaan?" Selena menyernyitkan dahinya penasaran.

"Gimana kalau kita kerja sama," tawar Cody.

Selena geleng-geleng. "Ih, ogah kerja sama sama kamu."

"Ye.. Dengerin dulu kenapa sih. Ini juga untung buat kamu tau!"

Selena mendekatkan telinganya. "Iya deh, apa?"

"Kita kerja sama untuk buat mereka putus."

"Hah?" Selena melototi Cody. "Caranya?"

"Ya.. Kita buat mereka saling cemburu. Kebetulan, Shawty besok bakalan jadi model video clip aku. Nah, saat itu aku kamu deketin Justin, aku deketin Shawty," jelas Cody.

Selena terdiam untuk sejenak lalu manggut-manggut lagi.
"Setuju.."

Cody menjabat tangan Selena dan mengacungkan jempolnya. "Siipp..."

***

"There's gonna be one less lonely girl.." Justin nyanyiin lagu One Less Lonely Girl di balkon hotel.

Shawty menyandarkan kepalanya di bahu Justin.
"Nyanyiin lagi, aku suka banget suara kamu. Indaaaaaahhhh bangeett," puji Shawty.

Justin tersenyum malu-malu kucing.
"Lagu apa?"

Shawty berpikir sejenak. "Favorite Girl," request Shawty.

Justin mengangguk ngerti. "My favorite, my favorite, my favorite, my favorite girl.. My favorite girl.."

"Shawty, kamu tau nggak? Aku pengen banget bisa terbang, ngambil satu bintang untuk kamu," ucap Justin.
"Kamu mau nggak aku ambilin bintang?"

Justin menoleh ke arah Shawty dongkol.

Shawty tertidur pulas di pangkuan Justin. Mukanya cute banget.
Wajah Justin memerah, ia menggigit bibirnya kencang. "You're so beautiful," ucap Justin sambil mengelus rambut Shawty lembut.

Justin mendekatkan wajahnya ke wajah Shawty. Mendekatkan bibir dan..

"Uhm.." Shawty ngolet ke kanan dan menendang kepala Justin.

"Aduh!" rintih Justin.

Shawty gerak-gerakin kakinya nggak tenang. Justin ketawa cekikikan sambil meringis kesakitan.

"Imut banget sih!" Justin mencubit pipi Shawty gemas lalu membanya ke dalam kamar.

Justin membaringkan Shawty di atas ranjangnya lalu menutupi badannya dengan selimut.
Justin juga nggak lupa menutup pintu kamar Shawty.

"Good night my sweet heart."

Shawty membuka sebelah matanya dan mendengar langkah Justin pergi.

"Kesempatan nih," ucap Shawty sambil turun dari tempat tidur.

Shawty mengambil cardigan-nya dan pergi keluar kamar celingukan di koridor kamar Justin.
"Siap-siap terima kasih sama aku ya Justin," ucap Shawty pelan sambil pergi keluar hotel.

"Mom, di sini!" teriak Shawty.

Mom Pattie mengangguk dan segera turun dari mobil. Nggak lupa, si imut Jazzy juga dibawa Mom Pattie untuk menemui Justin.

"Langsung aja ke kamar Justin, B-6," jelas Shawty.

Mom Pattie langsung menggendong Jazzy ke kamar Justin sesuai perintah Shawty. Sementara Shawty, harus menyewa kamar untuk Mom Pattie terlebih dahulu.

***

Justin mengambil sebuah foto di meja di sebelah ranjangnya.

"Jazzy, Mom, Dad, Jaxon, I miss ya all," ucap Justin lirih.

TOK TOK TOK

Tiba-tiba pintu kamar Justin diketuk dari luar. Justin berjalan gontai ke luar dan membukakannya.

DUER

"Surprise!!" teriak Mom Pattie dari luar mengagetkan Justin.

Justin melongo kaget.

"Booboo....," ucap Jazzy sambil tertawa senang.

Justin langsung mempersilahkan Mom Pattie dan Jazzy masuk ke dalam kamar.

"Mom, gimana? gimana Mom? Kok bisa? Kok? Kok di sini? Bisa?" tanya Justin gelagapan saking senengnya sambil nggendong Jazzy.

"Shawty yang bilang ke Mom. Dia yang ngatur semua ini dan bilang kalau kamu emang udah kangen sama Mom dan Jazzy," jelas Mom.

Justin langsung senyum-senyum senang.

"Shawty cewek yang baik ya?" tanya Mom Pattie. "Dia pengertian banget."

Justin mengangguk malu-malu.

"Dia sayang dengan tulus ke kamu dan dia juga sayang dengan Mom dan Jazzy," tambah Mom Pattie. "Kamu pinter milihnya, Mom setuju banget kamu sama Shawty."

Justin langsung memeluk Mom dengan erat. "Makasih Mom, Justin juga sayang banget sama Shawty dan Mom."

"Boo.... Jazzy?" ucap Jazzy sambil cemberut.

Justin terkikik geli. "Iya Jazzy, Justin juga sayang sama Jazzy," ucap Justin sambil mencium pipi Jazzy dengan gemas.

***

"Shawty?"

TOK TOK TOK
Justin mengetuk pintu kamar Shawty berkali-kali.

Shawty akhirnya membuka pintu.
"Justin."

Shawty menarik koper-kopernya keluar dari kamar. Justin kaget malihatnya sekaligus bingung.

"Ka... kamu mau kemana?" tanya Justin.

"Aku mau pergi, kemarin Cody telfon aku dan bilang aku harus segera dateng ke tempat shooting video clip dia," jelas Shawty lirih.

Justin melotot kaget dan langsung menarik koper-koper Shawty masuk ke dalam kamar Shawty lagi.

"Justin, koperku!!"

Justin nggak peduli dan narik Shawty masuk ke dalam kamar.

"Kamu nggak boleh pergi. Apalagi untuk shooting jadi model video clip Cody. Aku nggak setuju!!" ujar Justin kasar.

"Tapi aku udah janji sama Cody. Lagian, aku udah deal untuk kerjasama dalam video clip dia," jelas Shawty lirih, takut Justin marah.

Justin menatap Shawty dalam-dalam dan mencengkeram bahunya.
"Kamu nggak boleh pergi, Shawty. Kamu cuma milik aku," bisik Justin.

Justin memeluk Shawty dengan erat. Tapi Shawty langsung mendorong Justin dan mengambil kopernya.

"Cukup Justin!! Ini hidup aku!" bentak Shawty sambil bergegas pergi.

Justin langsung mengejar Shawty dengan cepat.
Shawty menepis tangan Justin dan berlari masuk ke dalam taksi.

"Please Shawty, kamu nggak boleh pergi!" rengek Justin.

"Aku mau pergi Justin. Aku juga mulai nggak nyaman sama kamu, setiap hari kalau kamu marah akhirnya kamu minta maaf dan ngulangin lagi! Lagian ini hidup aku!!" bentak Shawty sampai meneteskan air matanya.

Supir taksi itu masuk ke dalam taksi dan melihat Justin dan Shawty yang lagi berantem. Shawty langsung terdiam.

"Pak, jalan sekarang!" perintah Shawty.

"Shawty, please. Maafin aku, aku nggak bermaksud ngatur hidup kamu. Aku cuma nggak mau kehilangan kamu!!"

"Maaf, aku perlu nenangin diri aku!!"

Taksi Shawty akhirnya berjalan dan Justin hanya bisa terdiam melepas kepergian Shawty.

Mom Pattie gendong Jazzy dan langsung pergi ke kamarnya. Setelah Jazzy tenang dan tertidur, Mom Pattie langsung bergegas ke kamar Justin.

"Justin!" ujar Mom Pattie pelan. "You okay?"

Justin menengadah dan menggeleng. "Aku memang salah Mom."

Mom Pattie duduk di sebelah Justin.
"Why? Ceritakan pada Mom sekarang juga!"

"Aku mimpi buruk buat Shawty. Aku ini terlalu ngatur hidupnya!"

"Maksudnya?" Mom Pattie pura-pura nggak tau.

Justin memeluk Mom Pattie dengan erat seraya menitikkan air matanya.

"Besok, kamu dan Jazzy bisa menginap beberapa malam di..."

"Indonesia!" seru Justin mantap.

Mom Pattie mengangguk menurut saja.


Malamnya, Mom Pattie dan Shawty chattingan.

Shawty : hey Mom
Mom P. : hey Justin's shawty
Shawty : :)
Mom P. : Mom masih nggak jelas tentang kejadian tadi siang
Shawty : oh itu..
Mom P. : ceritakan pada Mom, Shawty
Shawty : lain kali aja ya Mom?
Mom P. : nggak
kenapa nggak sekarang?
Shawty : okay..
tadi Justin nggak rela aku pergi dan jadi kasar sama aku. Tapi dia minta maaf.
Mom P. : trus? dimana masalahnya?
Shawty : dia sering banget kayak gitu Mom. Aku nggak kuat lagi -.-
Mom P. : Mom ngerti kok Shawty :)
Itu sangat wajar.
Pada intinya, dia nggak mau kehilangan kamu kan?
Shawty : Iya sih Mom, tapi aku memang harus pergi
Mom P. : kalian butuh waktu untuk introspeksi diri. Justin minta tinggal sementara di Indonesia. dia tinggal di rumah kamu.

Shawty terbelalak kaget.

Shawty : di rumah aku Mom?
Mom P. : iya, Mom juga mau minta ijin sama kamu, dia mau tidur di kamar kamu.
Shawty : ehh... :B boleh kok
Mom P. : makasih sayang..
Shawty : sama-sama Mom
sekarang, Justinnya mana?
Mom P. : dia ada, lagi dengerin musik tuh. Dari tadi dia diem terus, nggak mau ngomong
Shawty : ;(
Mom P. : tenang aja, Mom yakin dia akan segera baik
Shawty : :) iya.
Mom, Shawty off dulu ya? ngantuk banget, barusan sampai nih.
Mom P. : kk, good night Shawty :)

Shawty menutup laptopnya sembari menghela napas panjang.
Shawty membaringkan diri di ranjang dan mengambil foto Justin yang ada di meja.

"Kamu nakal!" teriak Shawty sambil nyubitin pipi Justin yang ada di foto.
"Baru sehari, aku udah kangen kamu."

Shawty mengecup kening Justin yang ada di foto dan mendekapnya ke dalam pelukan lalu tertidur pulas.

***

DOK DOK DOK

"Iya, sebentar," ujar Shawty masih bau bantal.

Shawty membuka pintu kamar sambil kucek-kucek mata.
Di depan pintu kamar Shawty, sebuah buket bunga [bunga kesukaan kamu] yang besar ditinggalkan tanpa ada orang yang mengantarnya.

Shawty celingukan melihat ke sepanjang koridor, sepi dan nggak ada orang yang lalu-lalang.

Sebuah kartu ucapan berwarna ungu tergantung dengan indah di plastik bunga.

Shawty cepat-cepat menyambarnya dan membawa masuk ke kamar.

"Harum banget," ujar Shawty sembari tersenyum senang. "Kira-kira siapa ya? Bunga kesukaanku, kartu ungu, inisial JB."

Shawty langsung kesengsem dan memeluk erat buket bukanya.
"Thanks JB.."

Tiba-tiba, seseorang mengetuk pintu Shawty.
Dengan wajah masih merah merona, Shawty membuka pintu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Love In Bieber #9

Shawty ngajak Justin untuk nemenin dia beli oleh-oleh dan jalan-jalan di mall.
Justin nurut aja dan dia juga seneng kalau jalan-jalan, jadinya nggak bosen deh.

"Jangan dandan lama kayak kemaren lagi ya?"

Shawty menoleh kaget ke arah Justin sambil nyengir.
"Hehe nggak lagi kok."

Justin menggandeng tangan Shawty dan keluar dari kamar hotel.

Justin dan Shawty pergi ke sebuah mall, sebut aja Omaha Mall :P
Justin turun dari taksi diikutin Shawty di belakangnya. Justin sengaja nggak pakai kacamata ataupun topi untuk lebih deket sama fans-nya dan lihat reaksi fans saat dia sama Shawty.

"Kamu yakin? Aku takut Justin, nanti kalau mereka masih nggak suka sama aku?" tanya Shawty takut.

Justin menoleh ke arah Shawty dengan yakin. "Nggak, selama ada aku di sampingmu, kamu nggak akan kenapa-napa."

"Janji ya?" Shawty manja-manja.

Justin mengangguk mantap dan masuk ke dalam Omaha Mall.

Seorang cewek tiba-tiba datang dan memeluk Justin yang kaget setengah hidup.

"Eh eh," Justin ragu-ragu sambil melepas pelukan cewek itu.

"Justin Bieber!" teriak cewek itu histeris. "I love you!" teriaknya lagi.

Justin langsung gelagapan dan ngelihat semua orang yang lihat ke arahnya.

Segerombolan cewek-cewek langsung pada histeris dan lari ke arah Justin.
Justin menggenggam tangan Shawty lebih erat dan menariknya untuk lebih dekat.
"Jangan jauh-jauh Shawty, aku nggak mau kamu kenapa-napa."

Shawty ngikut aja dan menggenggam tangan Justin lebih erat.

"Shawty Gomez?" cewek yang tadi meluk Justin menoleh ke arah Shawty.
"Kamu Shawty Gomez kan?"

"Yes," jawab Shawty singkat.

Cewek itu melempar tatapan sadis ke arah Shawty dan mendorong Shawty sampai jatuh.

"Aaw!" jerit Shawty.

Justin panik dan cepat-cepat bantu Shawty untuk bangun.

"Apa yang kamu lakukan?" bentak Justin kepada cewek itu, sebut aja namanya Angelina.

Angelina menggenggam tangan Justin. "Aku fanmu Justin, aku nggak setuju kamu sama dia!"

Justin melototi Angelina kaget. "Ketinggalan lo! Kayaknya udah banyak yang setuju, eh kamu malah marah-marah gitu."

Shawty masih susah untuk berdiri karena pakai high heels dan kakinya keseleo.

"Sorry guys, aku harus anterin pacar aku belanja."

Justin pergi meninggalkan gerombolan cewek dan melambaikan tangan. Semua cewek histeris lihat Justin ngelambaiin tangan ke arah mereka.

"Kamu nggakpapa Shawty?" tanya Justin.

"Nggak.. nggakpapa kok, cuma kakiku sakit aja," jawab Shawty sambil meringis kesakitan.

Justin cemberut. "Apa kita balik aja?"

"Jangan! Jangan! KIta tetep lanjut aja, nggak parah kok." Shawty geleng-geleng.

Justin nggandeng tangan Shawty lembut dan jalan pelan-pelan.
Shawty jadi terpaksa nggak bisa naik ke eskalator karena eskalatornya agak jauh dan dia nggak kuat untuk jalan, dia harus naik lift untuk ke lantai atas.

Mereka masuk ke dalam lift menuju lantai 4.
Lift sampai di lantai 4, Justin dan Shawty yang ada di lift berdua panik nunggu pintunya kebuka.

Justin coba mencet tombol untuk buka pintu, tapi pintunya tetep nggak kebuka.

"Lho, nggak mau. Nggak mau nih, gimana?" Justin panik.

Shawty juga panik dan ketakutan.
"Ehm, coba lagi coba lagi!"

Justin menggeleng lemas.

"Cari bantuan! Pakai hp!"

"Siapa yang mau aku telfon?"

"Oh iya juga ya."

Petugas mall udah sadar lift yang dinaiki Shawty dan Justin nggak bisa dibuka.

Justin duduk di pojok lift sambil ketakutan. Shawty menatap miris Justin yang panik.

"Maaf ya, Justin."

Justin menengadah. "Maaf kenapa?"

"Aku tau kamu takut tempat-tempat sempit, kayak lift ini kan?"

Justin cuma diem aja.

"Kalau kaki aku nggak sakit dan kuat jalan, kita bisa jalan ke eskalator."

"Nggakpapa kok," sambil berdiri.

Justin memeluk Shawty dengan erat dan mengelus rambut Shawty.

"Tapi kamu jangan takut ya? Kan ada aku," ucap Shawty.

Justin ngangguk-ngangguk.

Akhirnya pintu lift bisa dibuka, Justin langsung ngibrit ke kamar mandi dan muntah di sana.

Justin dan Shawty akhirnya milih pulang ke hotel.

***

"Aku nggak jadi ke Canada," ucap Cody kepada Selena.

"Siapa?"

"Ya aku," jawab Cody.

"Siapa yang tanya? :P"

Cody menoleh ke arah Selena sambil cekikikan.
"Kamu sendiri, mau kemana?"

"Indonesia," jawab Sel singkat.

Cody manggut-manggut.

"Mereka mesra banget ya?" tanya Selena tiba-tiba.

"Mereka siapa sih? Ngomong yang jelas dong!"

"Aku udah jelas tau.. Kamu aja yang nggak dong bahasa manusia, iya kan?"

"He! Emangnya aku apaan?"

"Alien!" jawab Selena asal.

Cody menyikut lengan selena. "Hush!"
"Emh, tadi siapa yang kamu maksud?" Cody pura-pura nggak tau.

"Justin dan Shawty.."

Cody menoleh kaget ke arah Shawty sambil menghela napas.
"Iya, mereka emang mesra dan cocok banget."

"Kenapa sih Justin nggak milih aku aja, aku lebih terkenal, muka aku juga sama kayak Shawty, secara kita kan kembar," Selena mendengus kesal.

Cody menepuk pundak Shawty pelan.
"Kita punya nasib yang sama."

"Maksudnya?" tanya Selena nggak ngerti.

"Ya... Kamu kan suka Justin, aku suka Shawty. Tapi mereka sama-sama nggak suka kita dan mereka saling suka," jelas Cody.

Selena manggut-manggut ngerti.

"Aku punya ide sih.."

"Ide apaan?" Selena menyernyitkan dahinya penasaran.

"Gimana kalau kita kerja sama," tawar Cody.

Selena geleng-geleng. "Ih, ogah kerja sama sama kamu."

"Ye.. Dengerin dulu kenapa sih. Ini juga untung buat kamu tau!"

Selena mendekatkan telinganya. "Iya deh, apa?"

"Kita kerja sama untuk buat mereka putus."

"Hah?" Selena melototi Cody. "Caranya?"

"Ya.. Kita buat mereka saling cemburu. Kebetulan, Shawty besok bakalan jadi model video clip aku. Nah, saat itu aku kamu deketin Justin, aku deketin Shawty," jelas Cody.

Selena terdiam untuk sejenak lalu manggut-manggut lagi.
"Setuju.."

Cody menjabat tangan Selena dan mengacungkan jempolnya. "Siipp..."

***

"There's gonna be one less lonely girl.." Justin nyanyiin lagu One Less Lonely Girl di balkon hotel.

Shawty menyandarkan kepalanya di bahu Justin.
"Nyanyiin lagi, aku suka banget suara kamu. Indaaaaaahhhh bangeett," puji Shawty.

Justin tersenyum malu-malu kucing.
"Lagu apa?"

Shawty berpikir sejenak. "Favorite Girl," request Shawty.

Justin mengangguk ngerti. "My favorite, my favorite, my favorite, my favorite girl.. My favorite girl.."

"Shawty, kamu tau nggak? Aku pengen banget bisa terbang, ngambil satu bintang untuk kamu," ucap Justin.
"Kamu mau nggak aku ambilin bintang?"

Justin menoleh ke arah Shawty dongkol.

Shawty tertidur pulas di pangkuan Justin. Mukanya cute banget.
Wajah Justin memerah, ia menggigit bibirnya kencang. "You're so beautiful," ucap Justin sambil mengelus rambut Shawty lembut.

Justin mendekatkan wajahnya ke wajah Shawty. Mendekatkan bibir dan..

"Uhm.." Shawty ngolet ke kanan dan menendang kepala Justin.

"Aduh!" rintih Justin.

Shawty gerak-gerakin kakinya nggak tenang. Justin ketawa cekikikan sambil meringis kesakitan.

"Imut banget sih!" Justin mencubit pipi Shawty gemas lalu membanya ke dalam kamar.

Justin membaringkan Shawty di atas ranjangnya lalu menutupi badannya dengan selimut.
Justin juga nggak lupa menutup pintu kamar Shawty.

"Good night my sweet heart."

Shawty membuka sebelah matanya dan mendengar langkah Justin pergi.

"Kesempatan nih," ucap Shawty sambil turun dari tempat tidur.

Shawty mengambil cardigan-nya dan pergi keluar kamar celingukan di koridor kamar Justin.
"Siap-siap terima kasih sama aku ya Justin," ucap Shawty pelan sambil pergi keluar hotel.

"Mom, di sini!" teriak Shawty.

Mom Pattie mengangguk dan segera turun dari mobil. Nggak lupa, si imut Jazzy juga dibawa Mom Pattie untuk menemui Justin.

"Langsung aja ke kamar Justin, B-6," jelas Shawty.

Mom Pattie langsung menggendong Jazzy ke kamar Justin sesuai perintah Shawty. Sementara Shawty, harus menyewa kamar untuk Mom Pattie terlebih dahulu.

***

Justin mengambil sebuah foto di meja di sebelah ranjangnya.

"Jazzy, Mom, Dad, Jaxon, I miss ya all," ucap Justin lirih.

TOK TOK TOK

Tiba-tiba pintu kamar Justin diketuk dari luar. Justin berjalan gontai ke luar dan membukakannya.

DUER

"Surprise!!" teriak Mom Pattie dari luar mengagetkan Justin.

Justin melongo kaget.

"Booboo....," ucap Jazzy sambil tertawa senang.

Justin langsung mempersilahkan Mom Pattie dan Jazzy masuk ke dalam kamar.

"Mom, gimana? gimana Mom? Kok bisa? Kok? Kok di sini? Bisa?" tanya Justin gelagapan saking senengnya sambil nggendong Jazzy.

"Shawty yang bilang ke Mom. Dia yang ngatur semua ini dan bilang kalau kamu emang udah kangen sama Mom dan Jazzy," jelas Mom.

Justin langsung senyum-senyum senang.

"Shawty cewek yang baik ya?" tanya Mom Pattie. "Dia pengertian banget."

Justin mengangguk malu-malu.

"Dia sayang dengan tulus ke kamu dan dia juga sayang dengan Mom dan Jazzy," tambah Mom Pattie. "Kamu pinter milihnya, Mom setuju banget kamu sama Shawty."

Justin langsung memeluk Mom dengan erat. "Makasih Mom, Justin juga sayang banget sama Shawty dan Mom."

"Boo.... Jazzy?" ucap Jazzy sambil cemberut.

Justin terkikik geli. "Iya Jazzy, Justin juga sayang sama Jazzy," ucap Justin sambil mencium pipi Jazzy dengan gemas.

***

"Shawty?"

TOK TOK TOK
Justin mengetuk pintu kamar Shawty berkali-kali.

Shawty akhirnya membuka pintu.
"Justin."

Shawty menarik koper-kopernya keluar dari kamar. Justin kaget malihatnya sekaligus bingung.

"Ka... kamu mau kemana?" tanya Justin.

"Aku mau pergi, kemarin Cody telfon aku dan bilang aku harus segera dateng ke tempat shooting video clip dia," jelas Shawty lirih.

Justin melotot kaget dan langsung menarik koper-koper Shawty masuk ke dalam kamar Shawty lagi.

"Justin, koperku!!"

Justin nggak peduli dan narik Shawty masuk ke dalam kamar.

"Kamu nggak boleh pergi. Apalagi untuk shooting jadi model video clip Cody. Aku nggak setuju!!" ujar Justin kasar.

"Tapi aku udah janji sama Cody. Lagian, aku udah deal untuk kerjasama dalam video clip dia," jelas Shawty lirih, takut Justin marah.

Justin menatap Shawty dalam-dalam dan mencengkeram bahunya.
"Kamu nggak boleh pergi, Shawty. Kamu cuma milik aku," bisik Justin.

Justin memeluk Shawty dengan erat. Tapi Shawty langsung mendorong Justin dan mengambil kopernya.

"Cukup Justin!! Ini hidup aku!" bentak Shawty sambil bergegas pergi.

Justin langsung mengejar Shawty dengan cepat.
Shawty menepis tangan Justin dan berlari masuk ke dalam taksi.

"Please Shawty, kamu nggak boleh pergi!" rengek Justin.

"Aku mau pergi Justin. Aku juga mulai nggak nyaman sama kamu, setiap hari kalau kamu marah akhirnya kamu minta maaf dan ngulangin lagi! Lagian ini hidup aku!!" bentak Shawty sampai meneteskan air matanya.

Supir taksi itu masuk ke dalam taksi dan melihat Justin dan Shawty yang lagi berantem. Shawty langsung terdiam.

"Pak, jalan sekarang!" perintah Shawty.

"Shawty, please. Maafin aku, aku nggak bermaksud ngatur hidup kamu. Aku cuma nggak mau kehilangan kamu!!"

"Maaf, aku perlu nenangin diri aku!!"

Taksi Shawty akhirnya berjalan dan Justin hanya bisa terdiam melepas kepergian Shawty.

Mom Pattie gendong Jazzy dan langsung pergi ke kamarnya. Setelah Jazzy tenang dan tertidur, Mom Pattie langsung bergegas ke kamar Justin.

"Justin!" ujar Mom Pattie pelan. "You okay?"

Justin menengadah dan menggeleng. "Aku memang salah Mom."

Mom Pattie duduk di sebelah Justin.
"Why? Ceritakan pada Mom sekarang juga!"

"Aku mimpi buruk buat Shawty. Aku ini terlalu ngatur hidupnya!"

"Maksudnya?" Mom Pattie pura-pura nggak tau.

Justin memeluk Mom Pattie dengan erat seraya menitikkan air matanya.

"Besok, kamu dan Jazzy bisa menginap beberapa malam di..."

"Indonesia!" seru Justin mantap.

Mom Pattie mengangguk menurut saja.


Malamnya, Mom Pattie dan Shawty chattingan.

Shawty : hey Mom
Mom P. : hey Justin's shawty
Shawty : :)
Mom P. : Mom masih nggak jelas tentang kejadian tadi siang
Shawty : oh itu..
Mom P. : ceritakan pada Mom, Shawty
Shawty : lain kali aja ya Mom?
Mom P. : nggak
kenapa nggak sekarang?
Shawty : okay..
tadi Justin nggak rela aku pergi dan jadi kasar sama aku. Tapi dia minta maaf.
Mom P. : trus? dimana masalahnya?
Shawty : dia sering banget kayak gitu Mom. Aku nggak kuat lagi -.-
Mom P. : Mom ngerti kok Shawty :)
Itu sangat wajar.
Pada intinya, dia nggak mau kehilangan kamu kan?
Shawty : Iya sih Mom, tapi aku memang harus pergi
Mom P. : kalian butuh waktu untuk introspeksi diri. Justin minta tinggal sementara di Indonesia. dia tinggal di rumah kamu.

Shawty terbelalak kaget.

Shawty : di rumah aku Mom?
Mom P. : iya, Mom juga mau minta ijin sama kamu, dia mau tidur di kamar kamu.
Shawty : ehh... :B boleh kok
Mom P. : makasih sayang..
Shawty : sama-sama Mom
sekarang, Justinnya mana?
Mom P. : dia ada, lagi dengerin musik tuh. Dari tadi dia diem terus, nggak mau ngomong
Shawty : ;(
Mom P. : tenang aja, Mom yakin dia akan segera baik
Shawty : :) iya.
Mom, Shawty off dulu ya? ngantuk banget, barusan sampai nih.
Mom P. : kk, good night Shawty :)

Shawty menutup laptopnya sembari menghela napas panjang.
Shawty membaringkan diri di ranjang dan mengambil foto Justin yang ada di meja.

"Kamu nakal!" teriak Shawty sambil nyubitin pipi Justin yang ada di foto.
"Baru sehari, aku udah kangen kamu."

Shawty mengecup kening Justin yang ada di foto dan mendekapnya ke dalam pelukan lalu tertidur pulas.

***

DOK DOK DOK

"Iya, sebentar," ujar Shawty masih bau bantal.

Shawty membuka pintu kamar sambil kucek-kucek mata.
Di depan pintu kamar Shawty, sebuah buket bunga [bunga kesukaan kamu] yang besar ditinggalkan tanpa ada orang yang mengantarnya.

Shawty celingukan melihat ke sepanjang koridor, sepi dan nggak ada orang yang lalu-lalang.

Sebuah kartu ucapan berwarna ungu tergantung dengan indah di plastik bunga.

Shawty cepat-cepat menyambarnya dan membawa masuk ke kamar.

"Harum banget," ujar Shawty sembari tersenyum senang. "Kira-kira siapa ya? Bunga kesukaanku, kartu ungu, inisial JB."

Shawty langsung kesengsem dan memeluk erat buket bukanya.
"Thanks JB.."

Tiba-tiba, seseorang mengetuk pintu Shawty.
Dengan wajah masih merah merona, Shawty membuka pintu.