Rabu, 22 Desember 2010

Love In Bieber #15

Caitlin melangkahkan kaki memasuki aula besar dansa.

Gaun putihnya yang panjang dan sepatu kaca mempercantik Caitlin dengan rambutnya yang di gerai panjang.

Caitlin celingukan. "Shawty mana sih? Katanya dia mau bareng? Udah gitu, aku disuruh bawa kertas beginian lagi." Caitlin melirik beberapa lembar kertas yang dibawanya, dengan kertas terdepan bertuliskan 'Hey Dude'. Maksudnya apaan tuh?

Chaz membenarkan dasi kupu-kupunya. Dengan canggung, Chaz memperlihatkan kertas bertuliskan yang dibawanya, bertuliskan 'Hey Girl'. Beberapa cewek ketawa cekikikan melihat tulisan Chaz.

"Sialan tuh Justin! Bikin malu aja pakai nyuruh aku bawa ini!"

Chaz membolak-balik kertasnya dan melihat banyak tulisan. "Ya udahlah, ikutin aja. Kata dia, kalau aku nggak bawa ini, aku nggak bisa ketemu pasanganku."

Caitlin duduk terdiam di pojok ruanga. Beberapa pasangan tampak mulai berdansa. "Mendingan, tadi aku nggak usah dateng ke sini," ucapnya lemas sambil menarik napas panjang.

Chaz melihat Caitlin yang duduk sendirian dan menghampirinya.
"Boleh ikut duduk di sini?" tanya Chaz mengagetkan Caitlin.

Caitlin ngangguk-ngangguk. "Boleh, kosong kok."

Chaz duduk di samping Caitlin perlahan.

DUG DUG DUG

Kok aku jadi deg-degan gini ya? tanya Chaz dalam hati.

Perasaanku kok jadi nervous gini ya di deket Chaz? Caitlin juga bingung.

"Ehm, itu apa ya?" tanya Chaz takut-takut sambil menunjuk kertas yang ada di sebelah Caitlin.

Caitlin mengambil kertas-kertasnya. "Ini dari Shawty, katanya aku harus bawa ini untuk ketemu pasanganku."

Chaz mengambil miliknya. "Aku juga ada kertas ini, dari Justin. Dia juga bilang kalau aku harus bawa ini untuk ketemu pasanganku.

Chaz menunjukkan kertasnya yang bertuliskan, HEY GIRL.

Caitlin membalikkan kertasnya dan terlihat tulisan, HEY DUDE.

Chaz mengganti lembar kertasnya.
U R SO BEAUTIFUL TONIGHT.

Caitlin kaget-kaget sambil mengganti kertasnya.
U R ALSO MORE HANDSOME TONIGHT.

Chaz mengganti kertasnya lagi.
I DON'T HAVE A GIRL TO DANCE WITH ME.

Caitlin juga mengganti kertasnya.
SO DO I. I DON'T HAVE A BOY TO DANCE.

DO U WANNA DANCE WITH ME, PRINCESS?

YES, I DO, PRINCE.

Chaz menaruh kertasnya dan mengulurkan tangannya.

Caitlin juga menaruh kertasnya dan tersenyum kecil sambil menerima uluran tangan Chaz.

Chaz berdiri dan mencium tangan Caitlin dengan lembut. "Thanks, Caitlin."

Caitlin terkikik geli. "Okay, Chaz."

Tangan kanan Chaz menggenggam tangan Caitlin dengan erat. Tangan kirinya diletakkan di pinggang Caitlin.

Dengan ragu-ragu, Caitlin menaruh tangan kanannya untuk diletakkan di pinggang Chaz.

"I... I LOVE YOU, CAITLIN BEADLES!" ujar Chaz ragu-ragu.

Caitlin tersenyum tipis. "I LOVE YOU TOO, CHAZ SOMERS!"

Chaz mulai melangkah diiringi musik slow dan merekapun berdansa...

***

Christian mengerdipkan sebelah matanya ke arah Jasmine yang tersenyum malu.
"Wanna dance?"

"Yes," ucap Jasmine singkat.

Christian memegang erat pinggang Jasmine dan berdansa memutar. Jasmine tersenyum malu-malu kucing melihat Chris lebih tampan dari hari-hari biasanya.

"You look so beautiful," bisik Chaz.

"And you look so handsome, Chaz," balas Jasmine.

Chris menghentikan langkahnya dan mengecup bibir Jasmine dengan pelan.
"I LOVE YOU, JASMINE VILLEGAS."

"I LOVE YOU TOO, CHRISTIAN BEADLES."

***

"Ryan mana sih? Kok dia nggak kelihatan?" tanya Shay cemas pada diri sendiri sambil celingukan.

Gimana nggak cemas? Pasangan yang lain udah asik-asik dansa bareng. Caitlin udah sama Chaz. Christian? Dia sama Jasmine. Dan Justin? Dia udah kelihatan jalan bareng Shawty. Sementara aku? Masih duduk sendirian di sini.

Shay menghentakkan kakinya dan beranjak pergi, tapi tangannya tertahan.
Shay membalikkan badan dan melihat Ryan berdiri sambil membawa setangkai mawar merah.

"I'm sorry I'm late. But, I bring this flower for you," rayu Ryan.

Shay tersenyum kecil. "No problem, Ryan."
Shay mengambil mawar merah dari tangan Ryan.

"Wanna dance with me?" tawar Ryan.

"Yes, of course," jawab Shay. "Tapi bunganya?"

Ryan mengambil bunga mawar Shay dan menaruhnya di meja terdekat.
"Bunganya nggak penting, yang penting kita dansa malam ini."

Shay cekikikan. "Iya."

Ryan dan Shay mulai berdansa...

***

"Hey Selena," sapa Justin.

Selena menoleh dan tersenyum kecut. "Hey Justin, hey Shawty."

Shawty tersenyum takut-takut.

Selena berjalan ke arah Shawty dan menarik tangan Shawty.
"Shawty, maafin aku ya? Aku udah jadi kakak yang buruk buat kamu. Aku juga udah ganggu hubungan kamu sama Justin," ucap Selena pelan.

Shawty tertegun lalu tersenyum lebar. "Nggakpapa, aku udah maafin kamu kak."

Selena tersenyum lebar dan memeluk Shawty erat. "Thanks my dear!"

"Your welcome," balas Shawty senang.

Selena melepas pelukannya dan melirik ke arah Justin.

"Kamu dateng sama siapa?" tanya Justin ragu-ragu.

Selena cekikikan. "Aku dateng sama...."

"Sama aku," potong Cody sambil merangkul Selena.

Justin maju dan menggandeng Shawty.

"Apa sih, Justin?" Shawty kaget.

Justin mengulurkan tangan ke arah Cody. "Maaf!"

Cody membalas jabatan tangan Justin dengan senyum tipis. "Aku juga minta maaf."

Justin tersenyum lebar sambil menepuk bahu Cody. "Yeah man!"

"Kita, kesana dulu ya? Sekalian, kalian juga mau dansa kan?" ucap Cody.

Shawty langsung menyaut. "Ehm, kita dansa di sini aja. Sebelahan."

Selena tersenyum kecil. "Iya, kita dansanya sebelahan aja."

Justin mengangguk diikuti anggukan Cody. "Okay."

Cody menarik tangan Selena. "I LOVE YOU, SELENA GOMEZ."

"I LOVE YOU TOO, CODY SIMPSON."

***

"Oh My Gosh!"
Justin bengong melihat Shawty. "Baru sadar kalau cewek yang dari tadi di deketku ini cantik banget."

Shawty cuma senyum-senyum sambil mengangkat sedikit roknya.
"Gimana?" tanyanya sambil menggigit bibir.

"PERFECT," ucap Justin sambil masih bengong.

Shawty malu-malu kucing.

Malam itu, penampilan Shawty bisa dibilang sangat mirip dengan penampilan Hermione di Harry Potter 4 saat pesta dansa Quidditch. Dengan gaun merah muda panjang sedengkul. Rambut dikucir dengan sedikit rambut depan yang dibiarkan jatuh. Serta sepatu kaca yang menghiasi kakinya.

Kedua tangan Justin memegang pinggul Shawty. Shawty mengalungkan tangannya pada leher Justin.

Justin menempelkan dahinya pada dahi Shawty dan pelan-pelan melangkahkan kaki untuk berdansa dengan berputar.

"Justin, you're the best thing that ever been mine," bisik Shawty pelan.

"And you're my favorite girl, the coolest girl I known," balas Justin.

Shawty menghela napas pendek. "Aku nggak nyangka akhirnya aku berdiri di sini. Di depan kamu."

Justin tersenyum kecil. "Memang seharusnya yang ada di depanku dari dulu itu kamu. Bukan yang lain," rayu Justin. "Kamu cantik banget. Dan malam ini kamu kelihatan lebih cantik dari hari-hari biasanya."

"And you're also more handsome this night."

"Selama ini, banyak banget yang udah kita lewatin berdua. Masalah-masalah kayaknya nggak berhenti mencoba memisahkan kita. Coba deh kamu inget-inget, selama ini apa aja yang udah jadi penghalang kita?"

Shawty mikir-mikir lalu tersenyum lebar. "Dulu, kamu balikan sama Jasmine. Trus aku nggak tau kenapa jealous dan sakit selama beberapa hari. Inget?" tanya Shawty.

Justin ngangguk-ngangguk. "Trus aku mutusin Jasmine karena terbukti dia bukan cewek yang baik buat aku."

"Terus.... kamu ngasih aku surat dan ngajak ketemuan. Tapi, nggak taunya di sana ada anak-anak yang lain," tambah Shawty sambil cekikikan.

Justin mempererat genggamannya. "Tapi kita masih belum nemuin siapa yang jebak kita dan bikin kita tersesat di gudang nggak jelas itu."

Shawty meletakkan jadi telunjuknya di bibir Justin. "Sssttt... nggak usah dipikirin lagi."

Justin ngangguk-ngangguk.

"Tapi dari situ, kita jadi deket sama Jasmine dan dia akhirnya sadar kalau yang baik buat dia itu Christian," ucap Shawty.

"Ehm, aku juga inget aku salah sangkat ke Ryan. Aku pikir kamu sama Ryan ada apa-apa. Tapi di situ kita jadian. Di rumah sakit he-he." Justin nyengir.

Shawty cekikikan. "Nggak romantis banget sih, jadian kok di rumah sakit."

"Itu udah takdirnya kita jadian di rumah sakit. Kamu inget juga nggak waktu kamu aku bawa ke showcase di Malaysia?"

Shawty ngangguk-ngangguk. "Kamu sih. Aku jadi masuk rumah sakit kan? Tapi nggakpapa, aku jadi kenal sama Mom Pattie di situ."

"Tapi kamu pergi waktu ulang tahun kamu. Kamu ninggalin aku ke Indonesia." Justin cemberut. "Aku sedih banget waktu itu karena aku terlambat nggak bisa ngucapin selamat ulang tahun buat kamu."

Shawty geleng-geleng sambil senyum. "Nggakpapa, itu salahku yang pergi nggak bilang-bilang. Tapi.... kamu malah ciuman tuh sama Selena!" Sekarang Shawty juga cemberut.

"Sssttt ssstt sssttt... itu kan cuma salah paham, sayang. Aku cuma sayang kamu. Kamu juga kan barengan sama Cody?"

Shawty nyengir. "Hehe, impas deh kita. Akhirnya juga kita ketemu di Singapura kan?"

Justin ngangguk-ngangguk. "Dan aku ngehabisin waktu seharian cuma sama kamu."

"Kamu nakal waktu itu," ucap Shawty sambil mencolek hidung Justin. "Terus aku buat salah lagi deh. Aku ninggalin kamu dan malah shooting video clip-nya Cody."

"Nggakpapa, itu masa lalu. Dan waktu kita balik ke asrama, Selena mulai deh godain aku. Dia nggak kapok," ucap Justin pelan takut Selena denger.

"Tapi kamu belain aku selalu. Aku bangga banget sama kamu. Akhirnya juga, Selena sama Cody. Mereka emang cocok dari awal. Cuma nggak sadar aja."

Justin terdiam. "Yang terakhir, aku minta maaf banget."

"Kenapa?" tanya Shawty penasaran.

"Caitlin sempat minta balikan. Tapi, aku tolak," bisik Justin.

Shawty terdiam kaget. "Serius? Jadi, dia jauhin aku waktu itu karena dia ada rasa sama kamu ya?"

Justin ngangguk-ngangguk dan melanjutkan dansanya. "Iya. Tapi, akhirnya apa? Dia sama Chaz."

Shawty cekikikan. "Semuanya nggak diduga."

"Dan nggak diduga kalau akhirnya aku bakalan selalu bilang ke kamu. I LOVE YOU, SHAWTY!" ujar Justin sambil mengecup pipi kanan Shawty.

"And I LOVE YOU TOO, JUSTIN BIEBER," balas Shawty.

Seketika lampu mati. Justin menggunakan kesempatan itu untuk mendekatkan wajahnya lebih dekat dengan Shawty dan....

*JUSTIN KISS SHAWTY GENTLY*

-- THE END --

Makasih yang udah baca... :) thanks thanks thanks... thank you so much :D kalau bisa, kasih komentar ya? he-he. Bisa ke FB : " Susan Denaa Mustiikaa " or follow me on twitter @DnZ_Bieber

NP : Special thanks to my lil sist, Nia yang udah dukung aku banget dan nggak ganggu kayak biasanya selama aku nulis ini :D

-- dena --

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Love In Bieber #15

Caitlin melangkahkan kaki memasuki aula besar dansa.

Gaun putihnya yang panjang dan sepatu kaca mempercantik Caitlin dengan rambutnya yang di gerai panjang.

Caitlin celingukan. "Shawty mana sih? Katanya dia mau bareng? Udah gitu, aku disuruh bawa kertas beginian lagi." Caitlin melirik beberapa lembar kertas yang dibawanya, dengan kertas terdepan bertuliskan 'Hey Dude'. Maksudnya apaan tuh?

Chaz membenarkan dasi kupu-kupunya. Dengan canggung, Chaz memperlihatkan kertas bertuliskan yang dibawanya, bertuliskan 'Hey Girl'. Beberapa cewek ketawa cekikikan melihat tulisan Chaz.

"Sialan tuh Justin! Bikin malu aja pakai nyuruh aku bawa ini!"

Chaz membolak-balik kertasnya dan melihat banyak tulisan. "Ya udahlah, ikutin aja. Kata dia, kalau aku nggak bawa ini, aku nggak bisa ketemu pasanganku."

Caitlin duduk terdiam di pojok ruanga. Beberapa pasangan tampak mulai berdansa. "Mendingan, tadi aku nggak usah dateng ke sini," ucapnya lemas sambil menarik napas panjang.

Chaz melihat Caitlin yang duduk sendirian dan menghampirinya.
"Boleh ikut duduk di sini?" tanya Chaz mengagetkan Caitlin.

Caitlin ngangguk-ngangguk. "Boleh, kosong kok."

Chaz duduk di samping Caitlin perlahan.

DUG DUG DUG

Kok aku jadi deg-degan gini ya? tanya Chaz dalam hati.

Perasaanku kok jadi nervous gini ya di deket Chaz? Caitlin juga bingung.

"Ehm, itu apa ya?" tanya Chaz takut-takut sambil menunjuk kertas yang ada di sebelah Caitlin.

Caitlin mengambil kertas-kertasnya. "Ini dari Shawty, katanya aku harus bawa ini untuk ketemu pasanganku."

Chaz mengambil miliknya. "Aku juga ada kertas ini, dari Justin. Dia juga bilang kalau aku harus bawa ini untuk ketemu pasanganku.

Chaz menunjukkan kertasnya yang bertuliskan, HEY GIRL.

Caitlin membalikkan kertasnya dan terlihat tulisan, HEY DUDE.

Chaz mengganti lembar kertasnya.
U R SO BEAUTIFUL TONIGHT.

Caitlin kaget-kaget sambil mengganti kertasnya.
U R ALSO MORE HANDSOME TONIGHT.

Chaz mengganti kertasnya lagi.
I DON'T HAVE A GIRL TO DANCE WITH ME.

Caitlin juga mengganti kertasnya.
SO DO I. I DON'T HAVE A BOY TO DANCE.

DO U WANNA DANCE WITH ME, PRINCESS?

YES, I DO, PRINCE.

Chaz menaruh kertasnya dan mengulurkan tangannya.

Caitlin juga menaruh kertasnya dan tersenyum kecil sambil menerima uluran tangan Chaz.

Chaz berdiri dan mencium tangan Caitlin dengan lembut. "Thanks, Caitlin."

Caitlin terkikik geli. "Okay, Chaz."

Tangan kanan Chaz menggenggam tangan Caitlin dengan erat. Tangan kirinya diletakkan di pinggang Caitlin.

Dengan ragu-ragu, Caitlin menaruh tangan kanannya untuk diletakkan di pinggang Chaz.

"I... I LOVE YOU, CAITLIN BEADLES!" ujar Chaz ragu-ragu.

Caitlin tersenyum tipis. "I LOVE YOU TOO, CHAZ SOMERS!"

Chaz mulai melangkah diiringi musik slow dan merekapun berdansa...

***

Christian mengerdipkan sebelah matanya ke arah Jasmine yang tersenyum malu.
"Wanna dance?"

"Yes," ucap Jasmine singkat.

Christian memegang erat pinggang Jasmine dan berdansa memutar. Jasmine tersenyum malu-malu kucing melihat Chris lebih tampan dari hari-hari biasanya.

"You look so beautiful," bisik Chaz.

"And you look so handsome, Chaz," balas Jasmine.

Chris menghentikan langkahnya dan mengecup bibir Jasmine dengan pelan.
"I LOVE YOU, JASMINE VILLEGAS."

"I LOVE YOU TOO, CHRISTIAN BEADLES."

***

"Ryan mana sih? Kok dia nggak kelihatan?" tanya Shay cemas pada diri sendiri sambil celingukan.

Gimana nggak cemas? Pasangan yang lain udah asik-asik dansa bareng. Caitlin udah sama Chaz. Christian? Dia sama Jasmine. Dan Justin? Dia udah kelihatan jalan bareng Shawty. Sementara aku? Masih duduk sendirian di sini.

Shay menghentakkan kakinya dan beranjak pergi, tapi tangannya tertahan.
Shay membalikkan badan dan melihat Ryan berdiri sambil membawa setangkai mawar merah.

"I'm sorry I'm late. But, I bring this flower for you," rayu Ryan.

Shay tersenyum kecil. "No problem, Ryan."
Shay mengambil mawar merah dari tangan Ryan.

"Wanna dance with me?" tawar Ryan.

"Yes, of course," jawab Shay. "Tapi bunganya?"

Ryan mengambil bunga mawar Shay dan menaruhnya di meja terdekat.
"Bunganya nggak penting, yang penting kita dansa malam ini."

Shay cekikikan. "Iya."

Ryan dan Shay mulai berdansa...

***

"Hey Selena," sapa Justin.

Selena menoleh dan tersenyum kecut. "Hey Justin, hey Shawty."

Shawty tersenyum takut-takut.

Selena berjalan ke arah Shawty dan menarik tangan Shawty.
"Shawty, maafin aku ya? Aku udah jadi kakak yang buruk buat kamu. Aku juga udah ganggu hubungan kamu sama Justin," ucap Selena pelan.

Shawty tertegun lalu tersenyum lebar. "Nggakpapa, aku udah maafin kamu kak."

Selena tersenyum lebar dan memeluk Shawty erat. "Thanks my dear!"

"Your welcome," balas Shawty senang.

Selena melepas pelukannya dan melirik ke arah Justin.

"Kamu dateng sama siapa?" tanya Justin ragu-ragu.

Selena cekikikan. "Aku dateng sama...."

"Sama aku," potong Cody sambil merangkul Selena.

Justin maju dan menggandeng Shawty.

"Apa sih, Justin?" Shawty kaget.

Justin mengulurkan tangan ke arah Cody. "Maaf!"

Cody membalas jabatan tangan Justin dengan senyum tipis. "Aku juga minta maaf."

Justin tersenyum lebar sambil menepuk bahu Cody. "Yeah man!"

"Kita, kesana dulu ya? Sekalian, kalian juga mau dansa kan?" ucap Cody.

Shawty langsung menyaut. "Ehm, kita dansa di sini aja. Sebelahan."

Selena tersenyum kecil. "Iya, kita dansanya sebelahan aja."

Justin mengangguk diikuti anggukan Cody. "Okay."

Cody menarik tangan Selena. "I LOVE YOU, SELENA GOMEZ."

"I LOVE YOU TOO, CODY SIMPSON."

***

"Oh My Gosh!"
Justin bengong melihat Shawty. "Baru sadar kalau cewek yang dari tadi di deketku ini cantik banget."

Shawty cuma senyum-senyum sambil mengangkat sedikit roknya.
"Gimana?" tanyanya sambil menggigit bibir.

"PERFECT," ucap Justin sambil masih bengong.

Shawty malu-malu kucing.

Malam itu, penampilan Shawty bisa dibilang sangat mirip dengan penampilan Hermione di Harry Potter 4 saat pesta dansa Quidditch. Dengan gaun merah muda panjang sedengkul. Rambut dikucir dengan sedikit rambut depan yang dibiarkan jatuh. Serta sepatu kaca yang menghiasi kakinya.

Kedua tangan Justin memegang pinggul Shawty. Shawty mengalungkan tangannya pada leher Justin.

Justin menempelkan dahinya pada dahi Shawty dan pelan-pelan melangkahkan kaki untuk berdansa dengan berputar.

"Justin, you're the best thing that ever been mine," bisik Shawty pelan.

"And you're my favorite girl, the coolest girl I known," balas Justin.

Shawty menghela napas pendek. "Aku nggak nyangka akhirnya aku berdiri di sini. Di depan kamu."

Justin tersenyum kecil. "Memang seharusnya yang ada di depanku dari dulu itu kamu. Bukan yang lain," rayu Justin. "Kamu cantik banget. Dan malam ini kamu kelihatan lebih cantik dari hari-hari biasanya."

"And you're also more handsome this night."

"Selama ini, banyak banget yang udah kita lewatin berdua. Masalah-masalah kayaknya nggak berhenti mencoba memisahkan kita. Coba deh kamu inget-inget, selama ini apa aja yang udah jadi penghalang kita?"

Shawty mikir-mikir lalu tersenyum lebar. "Dulu, kamu balikan sama Jasmine. Trus aku nggak tau kenapa jealous dan sakit selama beberapa hari. Inget?" tanya Shawty.

Justin ngangguk-ngangguk. "Trus aku mutusin Jasmine karena terbukti dia bukan cewek yang baik buat aku."

"Terus.... kamu ngasih aku surat dan ngajak ketemuan. Tapi, nggak taunya di sana ada anak-anak yang lain," tambah Shawty sambil cekikikan.

Justin mempererat genggamannya. "Tapi kita masih belum nemuin siapa yang jebak kita dan bikin kita tersesat di gudang nggak jelas itu."

Shawty meletakkan jadi telunjuknya di bibir Justin. "Sssttt... nggak usah dipikirin lagi."

Justin ngangguk-ngangguk.

"Tapi dari situ, kita jadi deket sama Jasmine dan dia akhirnya sadar kalau yang baik buat dia itu Christian," ucap Shawty.

"Ehm, aku juga inget aku salah sangkat ke Ryan. Aku pikir kamu sama Ryan ada apa-apa. Tapi di situ kita jadian. Di rumah sakit he-he." Justin nyengir.

Shawty cekikikan. "Nggak romantis banget sih, jadian kok di rumah sakit."

"Itu udah takdirnya kita jadian di rumah sakit. Kamu inget juga nggak waktu kamu aku bawa ke showcase di Malaysia?"

Shawty ngangguk-ngangguk. "Kamu sih. Aku jadi masuk rumah sakit kan? Tapi nggakpapa, aku jadi kenal sama Mom Pattie di situ."

"Tapi kamu pergi waktu ulang tahun kamu. Kamu ninggalin aku ke Indonesia." Justin cemberut. "Aku sedih banget waktu itu karena aku terlambat nggak bisa ngucapin selamat ulang tahun buat kamu."

Shawty geleng-geleng sambil senyum. "Nggakpapa, itu salahku yang pergi nggak bilang-bilang. Tapi.... kamu malah ciuman tuh sama Selena!" Sekarang Shawty juga cemberut.

"Sssttt ssstt sssttt... itu kan cuma salah paham, sayang. Aku cuma sayang kamu. Kamu juga kan barengan sama Cody?"

Shawty nyengir. "Hehe, impas deh kita. Akhirnya juga kita ketemu di Singapura kan?"

Justin ngangguk-ngangguk. "Dan aku ngehabisin waktu seharian cuma sama kamu."

"Kamu nakal waktu itu," ucap Shawty sambil mencolek hidung Justin. "Terus aku buat salah lagi deh. Aku ninggalin kamu dan malah shooting video clip-nya Cody."

"Nggakpapa, itu masa lalu. Dan waktu kita balik ke asrama, Selena mulai deh godain aku. Dia nggak kapok," ucap Justin pelan takut Selena denger.

"Tapi kamu belain aku selalu. Aku bangga banget sama kamu. Akhirnya juga, Selena sama Cody. Mereka emang cocok dari awal. Cuma nggak sadar aja."

Justin terdiam. "Yang terakhir, aku minta maaf banget."

"Kenapa?" tanya Shawty penasaran.

"Caitlin sempat minta balikan. Tapi, aku tolak," bisik Justin.

Shawty terdiam kaget. "Serius? Jadi, dia jauhin aku waktu itu karena dia ada rasa sama kamu ya?"

Justin ngangguk-ngangguk dan melanjutkan dansanya. "Iya. Tapi, akhirnya apa? Dia sama Chaz."

Shawty cekikikan. "Semuanya nggak diduga."

"Dan nggak diduga kalau akhirnya aku bakalan selalu bilang ke kamu. I LOVE YOU, SHAWTY!" ujar Justin sambil mengecup pipi kanan Shawty.

"And I LOVE YOU TOO, JUSTIN BIEBER," balas Shawty.

Seketika lampu mati. Justin menggunakan kesempatan itu untuk mendekatkan wajahnya lebih dekat dengan Shawty dan....

*JUSTIN KISS SHAWTY GENTLY*

-- THE END --

Makasih yang udah baca... :) thanks thanks thanks... thank you so much :D kalau bisa, kasih komentar ya? he-he. Bisa ke FB : " Susan Denaa Mustiikaa " or follow me on twitter @DnZ_Bieber

NP : Special thanks to my lil sist, Nia yang udah dukung aku banget dan nggak ganggu kayak biasanya selama aku nulis ini :D

-- dena --