Selasa, 21 Desember 2010

Love In Bieber #7

"It's me... SELENA GOMEZ, saudara kembarmu."

DEG

"Selena, kok ka.. kamu bisa yang ngangkat. Justin mana?"

"Oh Justin, dia baru ke kamar mandi. Aku lagi ada pemotretan untuk majalah dan kebetulan aku dan Justin pemotretan bareng," jelas Selena.

"Pemotretan untuk apa?" tanya Shawty penasaran sekaligus belum percaya.

"Majalah Popstar dan J-14."

Shawty terdiam sejenak untuk menghela napas.

"Maaf ya, Shaw."

"Ma.. maaf kenapa, Sel?"

"Kamu cemburu kan? Aku ada pemotretan sama Justin?" tanya Caitlin.

"Eng.. enggak enggak, ngapain lagi aku cemburu. Aduh, kurang kerjaan banget aku cemburu, Sel!" jawab Shawty bohong.

"Oh, aku kira kamu bakalan cemburu."

"Enggak kok, kan itu juga salah satu tugas kerja. Jadi ya, aku yakin nggak ada apa-apa."
"Ohya, udah dulu ya? Ehm, bilang aja ke Justin kalau aku telfon."

Shawty langsung menutup telfon dan merebahkan diri di sofa.

"Oh My Bieber! Selena sama Justin? Kenapa bukan aku aja yang pemotretan sama Justin? Aku nggak bisa bohong, aku cemburu banget. :B"

---

"Ada yang telfon kamu tadi," ucap Selena sesaat setelah Justin muncul.

"Siapa?"

"Shawty," jawab Selena singkat.

Justin langsung mengambil handphone-nya dan menelfon Shawty balik.

"Kok sekarang nggak diangkat sih!" Justin kesal.

Selena hanya menggeleng.

Justin dan Selena langsung kembali ke pemotretan mereka lagi.

"Justin! Berusahalah untuk lebih serius!"
"Justin! Mana ekspresinya? Mana?"
"Justin! Lebih cool lagi, lebih cool!"
"Justin! Stop!"

Sang produser pemotretan marah besar sama Justin nggak nggak bisa konsen sepanjang pemotretan.

"Istirahat sebentar lalu kita lanjutkan lagi!" perintah sang produser.

Selena mengikuti Justin dengan duduk di kursi sebelahnya.Ia menepuk pundak Justin pelan.

"Justin, are you okay?" tanya Sel kepada Justin.

Justin mengangguk lemas. "Yes, i'm okay, Sel."

"Nggak kayak kelihatannya. Kamu lagi ada masalah kan?"

Justin menoleh ke arah Selena dan terdiam. Justin menatapnya lekat dan menggenggam tangan Sel dengan erat.

Ia mendekatkan wajahnya ke wajah Sel dan menciumnya.

JEPRET JEPRET

"Shawty..."

Selena langsung mendorong Justin. "Shawty?"

Justin membuka matanya lebar dan kaget setengah mati.
"Selena!" Ia langsung menjauhkan dirinya dari Selena.

Selena beranjak untuk pergi. Justin memegangi tangannya dengan kencang.

"A.. Aku kira kamu.."

"Iya, aku tau. Kamu kira aku Shawty.."
Selena benar-benar meninggalkan Justin yang masih bingung di tempat.

***

It's Bieber, please call or text me. thanks. Love you Shawty :) (pesan suara)

"Nggak ah, kamu nggak asyik sih!" ucap Shawty kesal.

Shawty merebahkan diri di atas ranjangnya yang empuk dan menutupi wajahnya dengan bantal.

"God, kenapa sih dia harus jauh disaat aku bener-bener cinta sama dia?"
"#!!??*#%$@!" Marah-marah gaje.

Di tempat lain..

"Aku bener-bener cinta sama dia dan aku nggak mau jauh dari dia.."

Tempat satunya..

"Aku nggak kuat jauh gini."

Tempat lain..

"Aku juga udah nggak kuat. Aku pengen ketemu dia."

Shawty..

"Aku mau ketemu dia sekarang!"

Justin..

"Sekarang! Harus!"

Shawty..

"Pokoknya ketemuan!"

Justin..

"I love you, Shawty.."

Shawty..

"I love you, Justin.."

Shawty.. Justin.. Shawty.. Justin.. Shawty.. Aaaa!!! XD

***

2 hari setelah malam itu, pagi-pagi jam 6, Shawty udah ada di bandara.
Dia mau ke Stratford, nyusul Justin.

Sementara di Stratford, Justin juga udah siap-siap di bandara untuk ke rumah Shawty di Indonesia. :o

Pesawat Shawty dan Justin sama-sama take off pukul 06.30 WIB. Tapi, Shawty mampir dulu di Singapore karena mau liburan dulu.

"Maaf ya Cait, aku nggak bisa ngabarin kamu. Aku nggak mau kamu kasih tau Justin soal keberangkatanku nyusul dia," ucap Shawty dalam hati sambil masuk ke dalam pesawat.

"Bye Jazzy, Mom.. I'll miss you. Bye!" teriak Justin dari kejauhan sambil melambaikan tangan ke Jazzy dan Mom Pattie.

Take off bareng deh..


@Pesawat Shawty

Shawty ngambil handphone dari dalam tasnya dan dengerin lagu-lagunya Justin.
Ini dia yang bikin Shawty nggak sedih lagi kalau dia lagi emosi atau sedih.
Lagunya JB jadi obat euy, haha.

Tiba-tiba seseorang duduk di sampingnya dan menarik headset Shawty.

"Copet!" teriak Shawty.

Semuanya langsung panik dan ngelihatin Shawty.

"Eh, copet! Mana?" teriak cowok di sebelah Shawty panik.

"Elu copetnya, Dodol!"

"Oh aku? Aku bukan Dodol. Aku.."

"Jiah, maksud aku otak lu tuh yang dodol. Bukan nama kamu!" teriak Shawty kesal.
"Lagian ngapain sih narik-narik headset aku!" sambil mukul-mukul cowok itu.

Cowok itu teriak-teriak kesakitan karena dipukulin Shawty.
"Stop it, Girl!"

Shawty nggak mau berhenti mukulin orang itu, malah tambah keras mukulinnya.

"Aw! Stop!"

Semuanya nengok lagi ke arah mereka berdua yang dari tadi bikin keributan.

"Eh, hehe no no! Nothing!" Shawty gelagapan dan berhenti mukulin cowok yang ada di sebelahnya itu.

"Sukur!" ledek cowok itu.

"Apaan sih? Dasar copet!" balas Shawty.

"Apa? Aku bukan copet tau.. Aku itu.."

"Yayaya, kamu bukan copet, tapi kamu itu pencuri!"

"Sama aja itu!" cowok itu marah-marah.

Dari tadi Shawty nggak noleh ke arah cowok itu. Dia belum tau dengan jelas muka cowok itu.

"Shawty.." panggil cowok itu.

"Gi.. Gimana kamu?"
Shawty menoleh ke arah cowok itu dan..
"Ladalah!" sampai loncat dari tempat duduk.

Cowok itu mengangguk-angguk.

"Tukang sayur keliling di perumahanku!"

"Ngawur!" cowok itu nggak terima dibilang tukang sayur.

"hehe, bercanda-bercanda.." Shawty melihat wajah cowok itu dengan lebih jelas lagi. "Cody kan?" tanya Shawty ragu-ragu.

"Tepat! Aku Cody Simpson," jawab cowok yang ternyata Cody Simpson. "Kamu tau aku?"

Shawty menangguk dengan mantap. "Kamu kan terkenal di sekolahan."

"Oh iya, jelas dong. Secara, aku kan penyanyi," ucap Cody bangga.

Shawty geleng-geleng kepala. "Bukan itu! Aku sering denger gosip kalau kamu itu terkenal suka terlambat hehe."

Cody mengacak-acak rambut Shawty. Kayak udah deket gitu deh.

Shawty langsung masuk dalam percakapan asyik sama Cody.

***

@Pesawat Justin

"Silahkan makanannya," tawar seorang pramugari yang menghampiri Justin.

Justin menggeleng. "No, thanks."

"Really? Why not?" tanya pramugari itu ngotot.

"Aku kan udah bilang nggak! Mommy nggak bolehin aku sembarangan terima makanan dari orang!"

"Tapi kan aku pramugari di sini," ucap pramugari itu.

Justin geleng-geleng kepala. "Kalau mau minta tanda tangan, nggak usah basa-basi aku kasih," ucap Justin kepedean.

"Siapa yang mau minta tanda tangan!" teriak cewek itu dengan nada marah.

"Oh, aku tau, kamu mau ngelamar kerja di rumahku ya? Bagus deh, Mom butuh banget, cucian numpuk."

"Ngawur!" cewek itu marah dan berniat pergi meninggalkan Justin.

"Selena, aku tau itu kamu," kata Justin tiba-tiba sewaktu pramugari itu mau pergi.

Cewek pramugari itu langsung berbalik dan tersenyum lebar sambil ketawa cengengesan.
Selena langsung duduk di kursi sebelah Justin yang masih kosong.

"Kamu ngapain sih di sini?" tanya Justin.

"Aku mau balik ke Indonesia, tapi aku ke Singapore dulu untuk ketemu saudaraku," jawab Selena sedikit berbohong.

Sebenarnya, tujuan utama Selena itu adalah ngikutin Justin -,-

"Gimana kalau kita bareng, sekalian kita liburan di Singapore aku temenin kamu ketemu saudara kamu," tawar Justin.

"Wah, ide bagus! Oke, aku setuju," jawab Selena mantap. "Kamu juga mau ke Indonesia kan? Ketemu Shawty pasti," tambah Selena.

Justin mengangguk dengan mantap.
"Aku udah nggak tahan kalau jauh-jauhan sama dia," kata Justin dengan nada memelas.

"Oh, kalian pacaran ya?" tanya Selena tiba-tiba.

Justin mengangguk sambil tersenyum lebar.

Selena langsung diam dan nggak bertanya-tanya lagi. Wajahnya jadi kusut, sedih.

***

Akhirnya pesawat Shawty sampai di Singapore lebih awal. (soalnya lebih deket)

Shawty dan Cody langsung pergi ke hotel yang sama. Sebut aja Bieber Nation Hotel.

"Kamu juga mau nginep di Bieber Nation Hotel?" tawar Cody.

"Iya," jawab Shawty singkat.

Shawty dan Cody langsung check-in di Bieber Nation Hotel tersebut. Shawty kamar B-96 dan Cody kamar B-97.

"Ehm, aku masuk ke kamar dulu ya?" ucap Shawty sesaat sebelum masuk dan mengunci pintu kamarnya.

Cody hanya mengangguk dan juga masuk ke dalam kamarnya.

Shawty merebahkan diri di ranjang kamar hotelnya.

Kegiatan selanjutnya : Beres-beres kamar, mandi, makan, online..

@selenagomez That was a great kiss

Shawty mengernyitkan dahinya sekaligus shock.
"Selena sama siapa sih itu?" tanya Shawty dalam hati.

@justinbieber Bye Mom, my cupcake Jazzy, and bye bye Stratford. I'll miss you :) haha

"Bye? Dia pergi? Kemana sih? Padahal aku susul nih!" ujar Shawty panik.

Shawty meneliti lagi kemana Justin pergi. Dan ini dia..

@justinbieber Hello Singapore, i like it here!haha

Shawty terbelalak kaget sampai jatuh dari kursinya. GEDUBRAK Lebe -,-

"Justin ke Singapore? Kok.. Kok bisa, ja.. jangan-jangan Cody itu mata-matanya Justin!"

Shawty langsung keluar dari kamarnya dan pergi ke kamar Cody yang ada di sebelahnya.

"Cody! Keluar!" teriak Shawty sambil terus-terusan mengetuk pintu kamar Cody.

Nggak ada jawaban dari dalam kamar Cody.

"Eh, pintunya nggak dikunci," ucap Shawty lirih. "Aku masuk ya!"

*KREK

"Jangan!"

Cody lagi mau pakai baju di kamarnya. Tapi dia udah pakai celana pendek kok. (jangan aneh-aneh)

"Aaaaaaaaaaaaaaaaawwwwwwwww!!!!!!"
Shawty berteriak kencang dan menutup pintu kamar Cody lagi.
"Hush hush hush, kamu kok nggak bilang sih!" Shawty ngomel-ngomel.

"Justru aku yang harusnya bilang gitu. Kamu masuk nggak bilang-bilang. Kalau aku telanjang gimana?" teriak Cody dari dalam.

"Nggak nggak nggak!" Shawty teriak malu-malu dari luar.

Cody membuka pintu kamarnya perlahan.

"Kebuka tuh!" spontan Shawty panik.

"Apaan sih? Aku udah selesai kok," jawab Cody santai.

Shawty menarik napas panjang dan menarik Cody masuk ke dalam kamarnya.

"Kamu beri tau Justin soal aku di Singapore ya?" sergah Shawty.

"Apaan sih? Aku nggak tau apa-apa!" bantah Cody.

"Bohong! Kamu ngasih tau kan kalau aku ada di Singapore? Jujur Cody, jujur!"

Cody geleng-geleng kepala. "I swear I don't know!"

"Pasti kamu!"

"Bukan aku!"

"Kamu!"

"Bukan aku!"

"Ka.."

Belum selesai Shawty berteriak, Cody memegangi lengan Shawty dengan erat dan menaruh jari telunjuknya di bibir Shawty.

"Cantik.. Percaya deh sama aku, aku nggak tau apa-apa soal ini. Bahkan, aku nggak kenal deket sama Justin."

Cody mencium bibir Shawty cepat.

"Kenapa?" tanya Cody.

Shawty hanya menggeleng lemas dan ngibrit pergi balik ke kamarnya.

***

Pagi-pagi banget pintu kamar Justin diketuk pelan.
Justin berjalan gontai menuju pintu dan membukanya perlahan sambil masih ngantuk.

"Hey," sapa Selena sembari tersenyum tipis.

Justin melihat Selena berdiri di depannya dan berbalik menyapanya.

"Aku buatin kamu orange juice, nih!" ujar Selena sambil memberikan segelas orange juice yang dibawanya.

"Oh.. oh thanks, Sel. Silahkan masuk."

Justin langsung menyeruput habis orange juice-nya. Selena terkikik geli melihat tingkah Justin.

Justin naik ke atas ranjangnya dan lompat-lompat. Serasa lompat di atas trampolin. :D

"Justin, hati-hati!" teriak Selena sambil tertawa cekikikan.

Justin turun dari ranjang dan menarik tangan Selena untuk ikut lompat bersamanya.

"Yihoo!" seru Justin kegirangan. "Kalau aku setres, biasanya aku lompat-lompat gini!"

"Asyik juga kok!" teriak Selena senang.

Setelah capek lompat-lompatan, Selena balik ke kamarnya untuk mandi. Justin mandi juga dan mereka ketemuan untuk segera sarapan pagi.

"Yakin nggak bakal ketahuan? Aku cuma nggak mau ada keributan nantinya," ingat Selena kepada Justin.

"Nggak, nggakpapa biar mereka tau aku ini Justin Bieber dan mereka minta tanda tanganku hehe," ucap Justin bangga.

"Look! Justin Bieber!" teriak seorang cewek di sebelah Justin tiba-tiba.

Semua orang yang ada di sana menoleh ke arah Justin sambil melongo.

"Justin!" semuanya langsung berlari ke arah Justin dan mengerubungi Justin.

Selena cuma bisa geleng-geleng kepala, tapi dia juga kebagian harus ngasih tanda-tangan karena banyak juga yang nge-fans sama Selena.

Tiba-tiba seorang reporter datang dan mendatangi Justin serta Selena untuk wawancara.

"Justin, what are you doing here with Selena Gomez?" tanya si reporter.

"Yeah, aku akan pergi ke Indonesia dan di Singapore ini aku mengantarkan Selena bertemu dengan saudaranya," jelas Justin.

Si repoter manggut-manggut mengerti.

"Indonesia? Apakah kau akan mengadakan konser di sana? Tapi, dimana Kenny dan yang lainnya?"

Justin menggeleng. "Enggak, Kenny nggak ikut aku dan aku ke sana bukan untuk konser."

"Lalu untuk apa? Dan dimana pacarmu? Apa kamu udah putus sama dia?"

"Oh, no no no! Aku belum putus sama dia, justru aku ke sana untuk ketemu sama dia."

Si reporter ngangguk-ngangguk.

"Terus, apakah benar kalian ada masalah dan kamu sedang dekat dengan Selena?"

Justin geleng-geleng. "Kita cuma sahabat, sahabat. Dan Selena adalah saudara Shawty."

Si reporter kaget dan cuma ngangguk-ngangguk lagi.

"Is she Indonesian?"

"Yes, of course." Justin keinget perutnya yang masih kosong. "Ehm, sorry, aku dan Selena mau makan dulu."

"Okay, terimakasih atas waktunya."

Semua cewek di hotel itu teriak begitu lihat Justin dan Selena pergi untuk makan.
Acara foto-foto gratis bareng Justin Bieber dimulai -,- Hotel jadi berisik suara jepret-jepret di sana-sini.

"Bisa kita makan dulu, Justin?" Selena mulai capek nungguin Justin yang asyik foto-foto bareng fans-nya.

Justin mengangguk. "Sorry guys, Selena udah laper banget. Aku juga hehe."

"Makan sama aku aja yuk!" ajak seorang cewek berambut panjang.

Justin mengangguk. "Okay, tapi nggak cuma sama kamu, sama Selena dan yang lainnya."

Cewek itu langsung menjerit senang. Semuanya langsung mengerubungi Justin yang sudah siap di meja makan.

***

TOK TOK TOK

"Nggak ada orang," ucap Shawty singkat dari dalam kamarnya.

Cody membuka pintu kamar Shawty perlahan. "Ada tuh orangnya."

Shawty menoleh kaget. "Siapa yang suruh kamu masuk!" teriak Shawty nggak terima.

"Aku, kenapa? Keberatan?"

Shawty mengangguk mantap dan memalingkan wajahnya.

Cody mendekati Shawty dan duduk di ranjangnya, di sebelah Shawty.
"Aku.." Cody menarik napas panjang.

"Apa?" tanya Shawty ketus. "Mau kurang ajar lagi sama aku?"

Cody geleng-geleng kepala.
"Bu.. bukan! Jelas bukanlah! Justru aku mau minta maaf sama kamu soal kejadian yang tadi."
"Aku minta maaf banget, jujur aku tadi nggak bisa nahan. Kamu cantik banget.." tambah Cody.

Shawty cuma menanggapinya dengan diam.

"Please, aku janji nggak akan ulangin itu lagi!" ucap Cody sambil mengacungkan jari tengah dan telunjuknya membentuk huruf V.

Shawty membalikkan badan ke arah Cody.
"Bener ya?"

Cody manggut-manggut.

"Yaudah, aku maafin kamu deh. Tapi jangan kayak tadi lagi, aku kan kaget banget."

"Iya deh tuan putri, sekarang mau makan kan?" tawar Cody yang sudah beranjak dari ranjang.

Shawty menatap Cody sembari tersenyum malu dan mengangguk.

"Ayo!"

***

Caitlin seharian ini cuma mondar-mandir di kamarnya.
Shay menutup wajahnya dengan majalah remaja dan menghela napas panjang.

"Kenapa lagi sih, Cait?" tanya Shay suntuk.

Caitlin menatap Shay melas dan duduk di sofa. "Shawty nggak bisa dihubungi, padahal aku mau ngasih tau kalau Justin sekarang ada di Singapore."

Shay melotot kaget. "Singapore? Ngapain?"

"Ya dia tadinya mau ke Indonesia nyusul Shawty. Padahal aku tau Shawty lagi dalam perjalanan ke Canada," jelas Caitlin.

"Shawty kabarin kamu kalau dia mau ke Canada?"

Caitlin menggeleng. "Aku tau dari Cody... Cody Simpson."

"Sabar Cait, siapa tau Shawty udah tau kalau Justin nyusul dia ke Indonesia," tenang Shay.

"Iya kalo tau. Kalau enggak??"

Shay cuma cengengesan nggak jelas.

"Ke Bieber Fever VI yuk?" ajak Shay.

"Ngapain?"

"Kan banyak temennya di sana. Mungkin aja Ryan, Chaz atau Christian udah kasih tau Shawty."

"Oh iyaya, okay ayo!"

***

"Enak nggak?" tanya Cody sambil cekikikan.

"Enak enak," jawab Shawty dengan mulut penuh makanan. "Ngapain kamu cekikikan?"

Cody menghentikan tawanya. "Habis kamu lucu sih, kayak belum pernah makan."

"Yee kalau makan itu mah setiap hari aku makan. Tapi aku belum pernah makan makanan ini," jawab Shawty.
"Kamu udah pernah ya?"

Cody mengangguk. "Iya, beberapa kali aku ke Singapore."

"Ooooo.." Shawty cuma manggut-manggut ngerti. "Ada keluarga ya di sini?"

"Enggak, aku cuma suka traveling aja," jawab Cody bangga. "Sekarang aku deh yang tanya kamu."

"Tanya apa?" Shawty menoleh ke arah Cody penasaran.

"Mau jadi model video clip aku nggak?" tawar Cody.

(kamu itu model terkenal)

Shawty melotot kaget dan mengunyah makanannya cepat.
"A.. apa? Model video clip kamu?"

"Iya.. Sama aku, aku bingung. Manager aku bilang aku harus pilih sendiri siapa cewek yang nanti ada di video clip aku."

"Trus, kok aku?" tanya Shawty masih nggak percaya.

Cody menatap Shawty sambil tersenyum tipis. "Aku tertarik sama kamu. Eh maksudku ya.. kayaknya bakalan keren aja kalau kamu jadi model video clip aku."

Shawty mengangguk ngerti. "Oooh, emh gimana ya?" Shawty pikir-pikir.

"Please.."

"Iya deh."

"Yey!!"

Semuanya langsung nengok ke arah mereka berdua.

"Ssstt.. Jangan berisik, nanti ada yang tau kita!"

Seorang cewek remaja seumuran Cody menoleh ke arah Cody.
"Cody Simpson!" teriaknya histeris.

"Hey.." ucap Cody sambil senyum garing.

Cewek itu mengajak temen-temennya dan mendekati Cody.

"I'm Chaterina.. I'm your fan!"

Cody senyum-senyum nggak jelas saking bingung mau ngomong apa.

"Hey Cody.." ucap temen-temen Chaterina yang lain.

"Hey ladies," sapa Cody sambil melambaikan tangannya.

Shawty menginjak kaki Cody dengan keras.

"Aww!!!" teriak Cody kesakitan.

"Kenapa Cody?" tanya cewek-cewek panik.

Cody menggeleng-geleng dan menyikut lengan Shawty pelan.
"Kamu kenapa sih?" bisik Cody.

"Jangan keganjenan!"

"Mereka fansku, aku nggak mungkin pergi gitu aja ninggalin mereka."

Shawty memalingkan mukanya.

"Shawty Gomez," kata salah satu cewek. "Boleh aku minta tanda tanganmu?"

Shawty tersenyum malu sambil mengangguk pelan. "O.. okay."

***

Kamar Justin terasa sepi karena dia cuma sendirian di kamarnya dan Selena kayaknya terlalu capek jadinya dia harus tidur siang.

Justin akhirnya punya inisiatif untuk pergi jalan-jalan keluar hotel. Tapi dia nggak lupa untuk pakai kacamata dan topi untuk nutupin mukanya.

Justin sampai di suatu taman yang indah banget.

Seseorang jalan cepat-cepat dari kejauhan dan menabrak Justin.

"Hey, lihat-lihat kalau jalan!" bentak Justin kesal.

"I.. Iya, maaf," jawab orang itu ketakutan dan langsung ngibrit pergi.

"Dasar aneh!"

Justin duduk di bangku taman dan ngelihat banyak banget cowok dan cewek yang lagi pacaran di situ :P
Tiba-tiba dia jadi inget Shawty yang dia nggak tau kabarnya.

Justin ngambil hp dari sakunya dan menelfon Shawty.

***

Shawty duduk di bangku taman kota sekitar. Tiba-tiba hp-nya berdering keras.

"Justin nelfon!" ucap Shawty kegirangan. "Hey," sapa Shawty.

"Hey Shawty," ucap Justin dari telefon. "Gimana kabar kamu?"

"Baik kok, kamu?"

"Aku juga baik-baik aja." Justin nengok ke kanan-kiri.
"Ehm, kok suara kamu jelas banget ya? Maksud aku, aku denger suara kamu tapi bukan dari telfon."

Shawty mengernyitkan alisnya.
"Eh iya, aku juga ngerasa kayak gitu, sebentar."

Shawty menutup telfonnya dan membalikkan badan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Love In Bieber #7

"It's me... SELENA GOMEZ, saudara kembarmu."

DEG

"Selena, kok ka.. kamu bisa yang ngangkat. Justin mana?"

"Oh Justin, dia baru ke kamar mandi. Aku lagi ada pemotretan untuk majalah dan kebetulan aku dan Justin pemotretan bareng," jelas Selena.

"Pemotretan untuk apa?" tanya Shawty penasaran sekaligus belum percaya.

"Majalah Popstar dan J-14."

Shawty terdiam sejenak untuk menghela napas.

"Maaf ya, Shaw."

"Ma.. maaf kenapa, Sel?"

"Kamu cemburu kan? Aku ada pemotretan sama Justin?" tanya Caitlin.

"Eng.. enggak enggak, ngapain lagi aku cemburu. Aduh, kurang kerjaan banget aku cemburu, Sel!" jawab Shawty bohong.

"Oh, aku kira kamu bakalan cemburu."

"Enggak kok, kan itu juga salah satu tugas kerja. Jadi ya, aku yakin nggak ada apa-apa."
"Ohya, udah dulu ya? Ehm, bilang aja ke Justin kalau aku telfon."

Shawty langsung menutup telfon dan merebahkan diri di sofa.

"Oh My Bieber! Selena sama Justin? Kenapa bukan aku aja yang pemotretan sama Justin? Aku nggak bisa bohong, aku cemburu banget. :B"

---

"Ada yang telfon kamu tadi," ucap Selena sesaat setelah Justin muncul.

"Siapa?"

"Shawty," jawab Selena singkat.

Justin langsung mengambil handphone-nya dan menelfon Shawty balik.

"Kok sekarang nggak diangkat sih!" Justin kesal.

Selena hanya menggeleng.

Justin dan Selena langsung kembali ke pemotretan mereka lagi.

"Justin! Berusahalah untuk lebih serius!"
"Justin! Mana ekspresinya? Mana?"
"Justin! Lebih cool lagi, lebih cool!"
"Justin! Stop!"

Sang produser pemotretan marah besar sama Justin nggak nggak bisa konsen sepanjang pemotretan.

"Istirahat sebentar lalu kita lanjutkan lagi!" perintah sang produser.

Selena mengikuti Justin dengan duduk di kursi sebelahnya.Ia menepuk pundak Justin pelan.

"Justin, are you okay?" tanya Sel kepada Justin.

Justin mengangguk lemas. "Yes, i'm okay, Sel."

"Nggak kayak kelihatannya. Kamu lagi ada masalah kan?"

Justin menoleh ke arah Selena dan terdiam. Justin menatapnya lekat dan menggenggam tangan Sel dengan erat.

Ia mendekatkan wajahnya ke wajah Sel dan menciumnya.

JEPRET JEPRET

"Shawty..."

Selena langsung mendorong Justin. "Shawty?"

Justin membuka matanya lebar dan kaget setengah mati.
"Selena!" Ia langsung menjauhkan dirinya dari Selena.

Selena beranjak untuk pergi. Justin memegangi tangannya dengan kencang.

"A.. Aku kira kamu.."

"Iya, aku tau. Kamu kira aku Shawty.."
Selena benar-benar meninggalkan Justin yang masih bingung di tempat.

***

It's Bieber, please call or text me. thanks. Love you Shawty :) (pesan suara)

"Nggak ah, kamu nggak asyik sih!" ucap Shawty kesal.

Shawty merebahkan diri di atas ranjangnya yang empuk dan menutupi wajahnya dengan bantal.

"God, kenapa sih dia harus jauh disaat aku bener-bener cinta sama dia?"
"#!!??*#%$@!" Marah-marah gaje.

Di tempat lain..

"Aku bener-bener cinta sama dia dan aku nggak mau jauh dari dia.."

Tempat satunya..

"Aku nggak kuat jauh gini."

Tempat lain..

"Aku juga udah nggak kuat. Aku pengen ketemu dia."

Shawty..

"Aku mau ketemu dia sekarang!"

Justin..

"Sekarang! Harus!"

Shawty..

"Pokoknya ketemuan!"

Justin..

"I love you, Shawty.."

Shawty..

"I love you, Justin.."

Shawty.. Justin.. Shawty.. Justin.. Shawty.. Aaaa!!! XD

***

2 hari setelah malam itu, pagi-pagi jam 6, Shawty udah ada di bandara.
Dia mau ke Stratford, nyusul Justin.

Sementara di Stratford, Justin juga udah siap-siap di bandara untuk ke rumah Shawty di Indonesia. :o

Pesawat Shawty dan Justin sama-sama take off pukul 06.30 WIB. Tapi, Shawty mampir dulu di Singapore karena mau liburan dulu.

"Maaf ya Cait, aku nggak bisa ngabarin kamu. Aku nggak mau kamu kasih tau Justin soal keberangkatanku nyusul dia," ucap Shawty dalam hati sambil masuk ke dalam pesawat.

"Bye Jazzy, Mom.. I'll miss you. Bye!" teriak Justin dari kejauhan sambil melambaikan tangan ke Jazzy dan Mom Pattie.

Take off bareng deh..


@Pesawat Shawty

Shawty ngambil handphone dari dalam tasnya dan dengerin lagu-lagunya Justin.
Ini dia yang bikin Shawty nggak sedih lagi kalau dia lagi emosi atau sedih.
Lagunya JB jadi obat euy, haha.

Tiba-tiba seseorang duduk di sampingnya dan menarik headset Shawty.

"Copet!" teriak Shawty.

Semuanya langsung panik dan ngelihatin Shawty.

"Eh, copet! Mana?" teriak cowok di sebelah Shawty panik.

"Elu copetnya, Dodol!"

"Oh aku? Aku bukan Dodol. Aku.."

"Jiah, maksud aku otak lu tuh yang dodol. Bukan nama kamu!" teriak Shawty kesal.
"Lagian ngapain sih narik-narik headset aku!" sambil mukul-mukul cowok itu.

Cowok itu teriak-teriak kesakitan karena dipukulin Shawty.
"Stop it, Girl!"

Shawty nggak mau berhenti mukulin orang itu, malah tambah keras mukulinnya.

"Aw! Stop!"

Semuanya nengok lagi ke arah mereka berdua yang dari tadi bikin keributan.

"Eh, hehe no no! Nothing!" Shawty gelagapan dan berhenti mukulin cowok yang ada di sebelahnya itu.

"Sukur!" ledek cowok itu.

"Apaan sih? Dasar copet!" balas Shawty.

"Apa? Aku bukan copet tau.. Aku itu.."

"Yayaya, kamu bukan copet, tapi kamu itu pencuri!"

"Sama aja itu!" cowok itu marah-marah.

Dari tadi Shawty nggak noleh ke arah cowok itu. Dia belum tau dengan jelas muka cowok itu.

"Shawty.." panggil cowok itu.

"Gi.. Gimana kamu?"
Shawty menoleh ke arah cowok itu dan..
"Ladalah!" sampai loncat dari tempat duduk.

Cowok itu mengangguk-angguk.

"Tukang sayur keliling di perumahanku!"

"Ngawur!" cowok itu nggak terima dibilang tukang sayur.

"hehe, bercanda-bercanda.." Shawty melihat wajah cowok itu dengan lebih jelas lagi. "Cody kan?" tanya Shawty ragu-ragu.

"Tepat! Aku Cody Simpson," jawab cowok yang ternyata Cody Simpson. "Kamu tau aku?"

Shawty menangguk dengan mantap. "Kamu kan terkenal di sekolahan."

"Oh iya, jelas dong. Secara, aku kan penyanyi," ucap Cody bangga.

Shawty geleng-geleng kepala. "Bukan itu! Aku sering denger gosip kalau kamu itu terkenal suka terlambat hehe."

Cody mengacak-acak rambut Shawty. Kayak udah deket gitu deh.

Shawty langsung masuk dalam percakapan asyik sama Cody.

***

@Pesawat Justin

"Silahkan makanannya," tawar seorang pramugari yang menghampiri Justin.

Justin menggeleng. "No, thanks."

"Really? Why not?" tanya pramugari itu ngotot.

"Aku kan udah bilang nggak! Mommy nggak bolehin aku sembarangan terima makanan dari orang!"

"Tapi kan aku pramugari di sini," ucap pramugari itu.

Justin geleng-geleng kepala. "Kalau mau minta tanda tangan, nggak usah basa-basi aku kasih," ucap Justin kepedean.

"Siapa yang mau minta tanda tangan!" teriak cewek itu dengan nada marah.

"Oh, aku tau, kamu mau ngelamar kerja di rumahku ya? Bagus deh, Mom butuh banget, cucian numpuk."

"Ngawur!" cewek itu marah dan berniat pergi meninggalkan Justin.

"Selena, aku tau itu kamu," kata Justin tiba-tiba sewaktu pramugari itu mau pergi.

Cewek pramugari itu langsung berbalik dan tersenyum lebar sambil ketawa cengengesan.
Selena langsung duduk di kursi sebelah Justin yang masih kosong.

"Kamu ngapain sih di sini?" tanya Justin.

"Aku mau balik ke Indonesia, tapi aku ke Singapore dulu untuk ketemu saudaraku," jawab Selena sedikit berbohong.

Sebenarnya, tujuan utama Selena itu adalah ngikutin Justin -,-

"Gimana kalau kita bareng, sekalian kita liburan di Singapore aku temenin kamu ketemu saudara kamu," tawar Justin.

"Wah, ide bagus! Oke, aku setuju," jawab Selena mantap. "Kamu juga mau ke Indonesia kan? Ketemu Shawty pasti," tambah Selena.

Justin mengangguk dengan mantap.
"Aku udah nggak tahan kalau jauh-jauhan sama dia," kata Justin dengan nada memelas.

"Oh, kalian pacaran ya?" tanya Selena tiba-tiba.

Justin mengangguk sambil tersenyum lebar.

Selena langsung diam dan nggak bertanya-tanya lagi. Wajahnya jadi kusut, sedih.

***

Akhirnya pesawat Shawty sampai di Singapore lebih awal. (soalnya lebih deket)

Shawty dan Cody langsung pergi ke hotel yang sama. Sebut aja Bieber Nation Hotel.

"Kamu juga mau nginep di Bieber Nation Hotel?" tawar Cody.

"Iya," jawab Shawty singkat.

Shawty dan Cody langsung check-in di Bieber Nation Hotel tersebut. Shawty kamar B-96 dan Cody kamar B-97.

"Ehm, aku masuk ke kamar dulu ya?" ucap Shawty sesaat sebelum masuk dan mengunci pintu kamarnya.

Cody hanya mengangguk dan juga masuk ke dalam kamarnya.

Shawty merebahkan diri di ranjang kamar hotelnya.

Kegiatan selanjutnya : Beres-beres kamar, mandi, makan, online..

@selenagomez That was a great kiss

Shawty mengernyitkan dahinya sekaligus shock.
"Selena sama siapa sih itu?" tanya Shawty dalam hati.

@justinbieber Bye Mom, my cupcake Jazzy, and bye bye Stratford. I'll miss you :) haha

"Bye? Dia pergi? Kemana sih? Padahal aku susul nih!" ujar Shawty panik.

Shawty meneliti lagi kemana Justin pergi. Dan ini dia..

@justinbieber Hello Singapore, i like it here!haha

Shawty terbelalak kaget sampai jatuh dari kursinya. GEDUBRAK Lebe -,-

"Justin ke Singapore? Kok.. Kok bisa, ja.. jangan-jangan Cody itu mata-matanya Justin!"

Shawty langsung keluar dari kamarnya dan pergi ke kamar Cody yang ada di sebelahnya.

"Cody! Keluar!" teriak Shawty sambil terus-terusan mengetuk pintu kamar Cody.

Nggak ada jawaban dari dalam kamar Cody.

"Eh, pintunya nggak dikunci," ucap Shawty lirih. "Aku masuk ya!"

*KREK

"Jangan!"

Cody lagi mau pakai baju di kamarnya. Tapi dia udah pakai celana pendek kok. (jangan aneh-aneh)

"Aaaaaaaaaaaaaaaaawwwwwwwww!!!!!!"
Shawty berteriak kencang dan menutup pintu kamar Cody lagi.
"Hush hush hush, kamu kok nggak bilang sih!" Shawty ngomel-ngomel.

"Justru aku yang harusnya bilang gitu. Kamu masuk nggak bilang-bilang. Kalau aku telanjang gimana?" teriak Cody dari dalam.

"Nggak nggak nggak!" Shawty teriak malu-malu dari luar.

Cody membuka pintu kamarnya perlahan.

"Kebuka tuh!" spontan Shawty panik.

"Apaan sih? Aku udah selesai kok," jawab Cody santai.

Shawty menarik napas panjang dan menarik Cody masuk ke dalam kamarnya.

"Kamu beri tau Justin soal aku di Singapore ya?" sergah Shawty.

"Apaan sih? Aku nggak tau apa-apa!" bantah Cody.

"Bohong! Kamu ngasih tau kan kalau aku ada di Singapore? Jujur Cody, jujur!"

Cody geleng-geleng kepala. "I swear I don't know!"

"Pasti kamu!"

"Bukan aku!"

"Kamu!"

"Bukan aku!"

"Ka.."

Belum selesai Shawty berteriak, Cody memegangi lengan Shawty dengan erat dan menaruh jari telunjuknya di bibir Shawty.

"Cantik.. Percaya deh sama aku, aku nggak tau apa-apa soal ini. Bahkan, aku nggak kenal deket sama Justin."

Cody mencium bibir Shawty cepat.

"Kenapa?" tanya Cody.

Shawty hanya menggeleng lemas dan ngibrit pergi balik ke kamarnya.

***

Pagi-pagi banget pintu kamar Justin diketuk pelan.
Justin berjalan gontai menuju pintu dan membukanya perlahan sambil masih ngantuk.

"Hey," sapa Selena sembari tersenyum tipis.

Justin melihat Selena berdiri di depannya dan berbalik menyapanya.

"Aku buatin kamu orange juice, nih!" ujar Selena sambil memberikan segelas orange juice yang dibawanya.

"Oh.. oh thanks, Sel. Silahkan masuk."

Justin langsung menyeruput habis orange juice-nya. Selena terkikik geli melihat tingkah Justin.

Justin naik ke atas ranjangnya dan lompat-lompat. Serasa lompat di atas trampolin. :D

"Justin, hati-hati!" teriak Selena sambil tertawa cekikikan.

Justin turun dari ranjang dan menarik tangan Selena untuk ikut lompat bersamanya.

"Yihoo!" seru Justin kegirangan. "Kalau aku setres, biasanya aku lompat-lompat gini!"

"Asyik juga kok!" teriak Selena senang.

Setelah capek lompat-lompatan, Selena balik ke kamarnya untuk mandi. Justin mandi juga dan mereka ketemuan untuk segera sarapan pagi.

"Yakin nggak bakal ketahuan? Aku cuma nggak mau ada keributan nantinya," ingat Selena kepada Justin.

"Nggak, nggakpapa biar mereka tau aku ini Justin Bieber dan mereka minta tanda tanganku hehe," ucap Justin bangga.

"Look! Justin Bieber!" teriak seorang cewek di sebelah Justin tiba-tiba.

Semua orang yang ada di sana menoleh ke arah Justin sambil melongo.

"Justin!" semuanya langsung berlari ke arah Justin dan mengerubungi Justin.

Selena cuma bisa geleng-geleng kepala, tapi dia juga kebagian harus ngasih tanda-tangan karena banyak juga yang nge-fans sama Selena.

Tiba-tiba seorang reporter datang dan mendatangi Justin serta Selena untuk wawancara.

"Justin, what are you doing here with Selena Gomez?" tanya si reporter.

"Yeah, aku akan pergi ke Indonesia dan di Singapore ini aku mengantarkan Selena bertemu dengan saudaranya," jelas Justin.

Si repoter manggut-manggut mengerti.

"Indonesia? Apakah kau akan mengadakan konser di sana? Tapi, dimana Kenny dan yang lainnya?"

Justin menggeleng. "Enggak, Kenny nggak ikut aku dan aku ke sana bukan untuk konser."

"Lalu untuk apa? Dan dimana pacarmu? Apa kamu udah putus sama dia?"

"Oh, no no no! Aku belum putus sama dia, justru aku ke sana untuk ketemu sama dia."

Si reporter ngangguk-ngangguk.

"Terus, apakah benar kalian ada masalah dan kamu sedang dekat dengan Selena?"

Justin geleng-geleng. "Kita cuma sahabat, sahabat. Dan Selena adalah saudara Shawty."

Si reporter kaget dan cuma ngangguk-ngangguk lagi.

"Is she Indonesian?"

"Yes, of course." Justin keinget perutnya yang masih kosong. "Ehm, sorry, aku dan Selena mau makan dulu."

"Okay, terimakasih atas waktunya."

Semua cewek di hotel itu teriak begitu lihat Justin dan Selena pergi untuk makan.
Acara foto-foto gratis bareng Justin Bieber dimulai -,- Hotel jadi berisik suara jepret-jepret di sana-sini.

"Bisa kita makan dulu, Justin?" Selena mulai capek nungguin Justin yang asyik foto-foto bareng fans-nya.

Justin mengangguk. "Sorry guys, Selena udah laper banget. Aku juga hehe."

"Makan sama aku aja yuk!" ajak seorang cewek berambut panjang.

Justin mengangguk. "Okay, tapi nggak cuma sama kamu, sama Selena dan yang lainnya."

Cewek itu langsung menjerit senang. Semuanya langsung mengerubungi Justin yang sudah siap di meja makan.

***

TOK TOK TOK

"Nggak ada orang," ucap Shawty singkat dari dalam kamarnya.

Cody membuka pintu kamar Shawty perlahan. "Ada tuh orangnya."

Shawty menoleh kaget. "Siapa yang suruh kamu masuk!" teriak Shawty nggak terima.

"Aku, kenapa? Keberatan?"

Shawty mengangguk mantap dan memalingkan wajahnya.

Cody mendekati Shawty dan duduk di ranjangnya, di sebelah Shawty.
"Aku.." Cody menarik napas panjang.

"Apa?" tanya Shawty ketus. "Mau kurang ajar lagi sama aku?"

Cody geleng-geleng kepala.
"Bu.. bukan! Jelas bukanlah! Justru aku mau minta maaf sama kamu soal kejadian yang tadi."
"Aku minta maaf banget, jujur aku tadi nggak bisa nahan. Kamu cantik banget.." tambah Cody.

Shawty cuma menanggapinya dengan diam.

"Please, aku janji nggak akan ulangin itu lagi!" ucap Cody sambil mengacungkan jari tengah dan telunjuknya membentuk huruf V.

Shawty membalikkan badan ke arah Cody.
"Bener ya?"

Cody manggut-manggut.

"Yaudah, aku maafin kamu deh. Tapi jangan kayak tadi lagi, aku kan kaget banget."

"Iya deh tuan putri, sekarang mau makan kan?" tawar Cody yang sudah beranjak dari ranjang.

Shawty menatap Cody sembari tersenyum malu dan mengangguk.

"Ayo!"

***

Caitlin seharian ini cuma mondar-mandir di kamarnya.
Shay menutup wajahnya dengan majalah remaja dan menghela napas panjang.

"Kenapa lagi sih, Cait?" tanya Shay suntuk.

Caitlin menatap Shay melas dan duduk di sofa. "Shawty nggak bisa dihubungi, padahal aku mau ngasih tau kalau Justin sekarang ada di Singapore."

Shay melotot kaget. "Singapore? Ngapain?"

"Ya dia tadinya mau ke Indonesia nyusul Shawty. Padahal aku tau Shawty lagi dalam perjalanan ke Canada," jelas Caitlin.

"Shawty kabarin kamu kalau dia mau ke Canada?"

Caitlin menggeleng. "Aku tau dari Cody... Cody Simpson."

"Sabar Cait, siapa tau Shawty udah tau kalau Justin nyusul dia ke Indonesia," tenang Shay.

"Iya kalo tau. Kalau enggak??"

Shay cuma cengengesan nggak jelas.

"Ke Bieber Fever VI yuk?" ajak Shay.

"Ngapain?"

"Kan banyak temennya di sana. Mungkin aja Ryan, Chaz atau Christian udah kasih tau Shawty."

"Oh iyaya, okay ayo!"

***

"Enak nggak?" tanya Cody sambil cekikikan.

"Enak enak," jawab Shawty dengan mulut penuh makanan. "Ngapain kamu cekikikan?"

Cody menghentikan tawanya. "Habis kamu lucu sih, kayak belum pernah makan."

"Yee kalau makan itu mah setiap hari aku makan. Tapi aku belum pernah makan makanan ini," jawab Shawty.
"Kamu udah pernah ya?"

Cody mengangguk. "Iya, beberapa kali aku ke Singapore."

"Ooooo.." Shawty cuma manggut-manggut ngerti. "Ada keluarga ya di sini?"

"Enggak, aku cuma suka traveling aja," jawab Cody bangga. "Sekarang aku deh yang tanya kamu."

"Tanya apa?" Shawty menoleh ke arah Cody penasaran.

"Mau jadi model video clip aku nggak?" tawar Cody.

(kamu itu model terkenal)

Shawty melotot kaget dan mengunyah makanannya cepat.
"A.. apa? Model video clip kamu?"

"Iya.. Sama aku, aku bingung. Manager aku bilang aku harus pilih sendiri siapa cewek yang nanti ada di video clip aku."

"Trus, kok aku?" tanya Shawty masih nggak percaya.

Cody menatap Shawty sambil tersenyum tipis. "Aku tertarik sama kamu. Eh maksudku ya.. kayaknya bakalan keren aja kalau kamu jadi model video clip aku."

Shawty mengangguk ngerti. "Oooh, emh gimana ya?" Shawty pikir-pikir.

"Please.."

"Iya deh."

"Yey!!"

Semuanya langsung nengok ke arah mereka berdua.

"Ssstt.. Jangan berisik, nanti ada yang tau kita!"

Seorang cewek remaja seumuran Cody menoleh ke arah Cody.
"Cody Simpson!" teriaknya histeris.

"Hey.." ucap Cody sambil senyum garing.

Cewek itu mengajak temen-temennya dan mendekati Cody.

"I'm Chaterina.. I'm your fan!"

Cody senyum-senyum nggak jelas saking bingung mau ngomong apa.

"Hey Cody.." ucap temen-temen Chaterina yang lain.

"Hey ladies," sapa Cody sambil melambaikan tangannya.

Shawty menginjak kaki Cody dengan keras.

"Aww!!!" teriak Cody kesakitan.

"Kenapa Cody?" tanya cewek-cewek panik.

Cody menggeleng-geleng dan menyikut lengan Shawty pelan.
"Kamu kenapa sih?" bisik Cody.

"Jangan keganjenan!"

"Mereka fansku, aku nggak mungkin pergi gitu aja ninggalin mereka."

Shawty memalingkan mukanya.

"Shawty Gomez," kata salah satu cewek. "Boleh aku minta tanda tanganmu?"

Shawty tersenyum malu sambil mengangguk pelan. "O.. okay."

***

Kamar Justin terasa sepi karena dia cuma sendirian di kamarnya dan Selena kayaknya terlalu capek jadinya dia harus tidur siang.

Justin akhirnya punya inisiatif untuk pergi jalan-jalan keluar hotel. Tapi dia nggak lupa untuk pakai kacamata dan topi untuk nutupin mukanya.

Justin sampai di suatu taman yang indah banget.

Seseorang jalan cepat-cepat dari kejauhan dan menabrak Justin.

"Hey, lihat-lihat kalau jalan!" bentak Justin kesal.

"I.. Iya, maaf," jawab orang itu ketakutan dan langsung ngibrit pergi.

"Dasar aneh!"

Justin duduk di bangku taman dan ngelihat banyak banget cowok dan cewek yang lagi pacaran di situ :P
Tiba-tiba dia jadi inget Shawty yang dia nggak tau kabarnya.

Justin ngambil hp dari sakunya dan menelfon Shawty.

***

Shawty duduk di bangku taman kota sekitar. Tiba-tiba hp-nya berdering keras.

"Justin nelfon!" ucap Shawty kegirangan. "Hey," sapa Shawty.

"Hey Shawty," ucap Justin dari telefon. "Gimana kabar kamu?"

"Baik kok, kamu?"

"Aku juga baik-baik aja." Justin nengok ke kanan-kiri.
"Ehm, kok suara kamu jelas banget ya? Maksud aku, aku denger suara kamu tapi bukan dari telfon."

Shawty mengernyitkan alisnya.
"Eh iya, aku juga ngerasa kayak gitu, sebentar."

Shawty menutup telfonnya dan membalikkan badan.