Jumat, 19 November 2010

Love In Bieber #3

Eh, ada Shay, Ryan, Caitlin, dan... (dalam hati)

"Hey!" Justin melambaikan tangannya sembari tersenyum lebar ke arah mereka berempat.

Ryan segera menarik tangan Shay untuk masuk ke dalam kelas. Disusul Caitlin dan Shawty.

"Justin, belum pulang?" tanya Shay.

Justin menggeleng. "Barusan ada janji."

"Sama Jasmine?" tambah Ryan.

"Iya..."

"Ngapain kamu ketemu Jasmine, mending ketemuan sama yang ada di depan kamu tuh," goda Ryan.

Shawty tersenyum malu-malu. Justin menoleh ke arah Shawty kaget.

"Shawty.."

Shawty mengangguk pelan.

"Kamu udah sembuh?"

"I.. Iya, aku udah baik-baik aja kok," sembari menggigit bibirnya.

Justin tersenyum. Ia menyentuh tangan Shawty dan menggenggamnya erat. "Jangan sakit lagi ya, Shawty!" bisiknya pelan.

"Siapa sih yang mau sakit?" Shawty menjawabnya sembari cekikikan.

"Eciyee.. Cikitir.." Caitlin mengedipkan sebelah mata ke arah Justin.

"Hus, Caitlin!" Shawty melototi Caitlin sambil cekikikan.

"Apaan sih?" Shay ikut menggoda.

Ryan nggak cuma diem aja, dengan candaan mautnya (weseh), godaan-godaan diluncurkan.

"By the way, pada mau balik ke asrama nggak?" Shay bertanya. GUBRAK!

"Em emh, iya udah sore nih," Shawty menambahkan.

Semuanya mengangguk dan bergegas pulang.
Caitlin dan Shawty ke Beliebers VI Hostel. Ryan dan Justin ke BieberFever VI Hostel. Sedangkan Shay pulang ke rumahnya yang tak jauh dari sekolah.

***

"Chaz?"

"Ya?" Chaz menutup majalahnya dan menatap Justin. "Kenapa?"

"Aku mau cerita nih ke kamu," jawab Justin pelan.

Chaz beranjak dari posisinya dan mendekatkan telinganya.

"Ya nggak gitu-gitu juga dengerinnya!" sembari memukul kepala Chaz pelan.

"Biar lebih jelas dengerinnya," jawab Chaz cengengesan.

Justin menghela nafas panjang. Dan...

"I think.. I LOVE SHAWTY!"

"What?" Chaz tersentak kaget.

"Iya, aku kayaknya cinta sama dia."

"Sejak kapan?"

"Sejak.. Sejak kejadian itu, kamu tau kan?"

Chaz mengangguk mengerti.

"Then.. How about Jasmine?"
Justin menggeleng.
"Maksudnya?"

"Aku jadian sama dia karena aku nggak mau dia patah hati karena aku nolak dia."

"Jadi kamu nggak tulus cinta sama dia."

"Itu susah banget, Chaz!"

"Padahal kalau dipikir-pikir. Jasmine lebih cantik, tapi Sahwty juga cantik banget kok."

"Untuk kamu aja deh," ucap Justin asal.

"Hus, ngawur kamu!"

"Barangkali aja kamu mau :P"

"Nggak nggak nggak!" sembari geleng-geleng kepala. "Aku nggak mau sama nenek lampir!"

Justin hanya tertawa cekikikan dan memukul lengan Chaz pelan.

"Haha, Justin..."

"What?" Justin mengerutkan dahinya.

"Kapan nembak Shawty?"

"Hah?"

"Now! Oh okay! Beliebers, Justin has a new girlfriend!" Chaz berteriak kencang.

"Chaz!" Justin melemparkan gulingnya ke arah Chaz.

"Perang bantal?" Chaz berkacak pinggang.

"Up to you!"

Chaz melemparkan bantal, menangkis dengan guling.
Bruk, defend! Attack! Waw! Lempar, bertahan, bertahan, lempar, pukul, dan WAW!

***

justinbieber: Thanks for all girl..

Shawty buru-buru membaca.
Justin barusan nge-tweet. Apa maksudnya?


*You know you love me.. I know you care
Just shout whenever, and I'll be there
You want my love..

"Hello, Justin whats up?"

"Ehm, Jasmine?"

"Yes, what?"

"Aku mau ngomong sesuatu sama kamu. Penting!"

"Kalau penting, mending kita ngomong langsung aja gimana?"

"Hhmm.. Oke.. Oke lah," jawab Justin ragu. "Sekarang bisa?"

"Iya, aku ganti baju dulu ya?"

"Kita ketemu di taman kayak biasa. See ya."

Justin menutup telefon dan bernafas lega.
Seseorang menepuk pundaknya dari belakang.
Justin menoleh perlahan.

"Chris!"
Christian cekikikan melihat ekspresi kaget Justin.

"Kamu mau kemana?" tanya Christian kepada Justin.

"Ke taman," jawab Justin singkat.

"Ngapain?"

"Ketemuan."

"Sama?"

"Orang."

"Siapa?"

"Manusia"

"Justin!"

"Christian!"

"Aku serius nih!" ujar Christian tegas.

"Hehe, iya sorry. Aku mau ke taman, ketemuan sama Jasmine," jelas Justin.

"Jasmine? Ngapain ketemu sama dia?" Chris mengernyitkan dahi.

"Nanti aku ceritain sama kamu." Justin menepuk pundak Chris. "Aku pergi dulu."

Chris geleng-geleng kepala melihat Justin pergi sambil bernyanyi-nyanyi.

***

Jasmine melihat Justin duduk di salah satu taman dan duduk di sampingnya.

"Udah lama?" tanya Jasmine mengagetkan lamunan Justin.

"Enggak kok, barusan juga aku sampai sini."

"Oh, kamu tadi mau ngomong apa?"

"Oh iya, aku..." sembari gelagapan.

Jasmine mendekatkan wajahnya saking penasaran. "Kamu kenapa?"

"Aku... Aku tadi pulangnya sore banget."

"Hah?" Jasmine tercengang. "Cuma itu?"

"Iya cuma itu kok," sembari cengengesan.

"Bohong deh!" suara Jasmine merayu.

Justin mengangkat jari telunjuk dan tengahnya. "Beneran."

Jasmine terkikik geli. "Jujur aja deh!"

"Sebenarnya bukan itu sih."

"Nah, terus apa?"

Justin terdiam dan menghela nafas panjang. Lalu menatap Jasmine dengan lekat.

"Justin?"

Justin menggenggam tangan Jasmine erat. "Kamu, cinta nggak sama aku?"

"Hah? Ka.. Kamu ngomong apaan sih? I.. Iya.. Iyalah, aku cinta sama kamu," Jasmine gelagapan.

"Aku minta kamu jujur. Apa kamu tulus cinta sama aku?"

"Kamu kenapa sih tanya kayak gitu?"

"Aku tau Jasmine, aku tau. Banyak yang cuma ingin ketenaran dariku. Aku juga tau salah satunya adalah kamu!"

Jasmine tercengang mendengarnya. "Maksud kamu apaan sih?"

"Maaf, tapi aku mau kita putus!"

Justin melepaskan genggaman tangannya dan beranjak pergi meninggalkan Jasmine.

"Tunggu!"

Justin diam tanpa menoleh.

"Aku memang nggak tulus mencintai kamu. Aku memang cuma ingin ketenaran dari kamu. Aku jujur."

Justin berbalik dan tersenyum kecil. "Aku sudah menduga itu semua."

"Oke!" Jasmine beranjak dari kursi taman. "Sekarang terserah kamu!"

"Aku kan udah bilang," jawab Justin ketus.

"Jadi? Kita putus?"

Justin mengangguk dan benar-benar meninggalkan Jasmine.
(Justin) Sorry Jasmine, aku tau ini akan terjadi cepat atau lambat

***

"Shawty?"

"Iya Justin?"

"Berangkat bareng?" sembari mengulurkan tangannya.

Shawty tersenyum manis dan menerima uluran tangan Justin dengan senang.


@Bieber Fever I SHS

"Shawty!" Caitlin berteriak heboh begitu melihat Shawty.
"Bagus ya? Ninggalin aku dan malah bareng Justin."

Shawty dan Justin cekikikan.

"Maaf Cait, aku kan nggak tau kamu mau bareng."

"Memangnya biasanya gimana, ha?"

"Sorry deh!" Shawty memegang tangan Caitlin untuk meminta maaf.

"Nggak!" Caitlin memalingkan wajahnya.

"Yah, jangan ngambek gitu dong!" Shawty membujuk Caitlin.

"Bohong deh :P" Caitlin berlari meninggalkan Shawty yang mengejarnya.

Dari kejauhan, Christian berlari-lari mengejar Caitlin yang berlari kencang.

"Caitlin!!"

Caitlin berhenti dan berteriak, "What?"

"Come here!" Chris terengah-engah.

Caitlin berhenti dan menarik Shawty untuk mengikutinya.

"Justin." Shawty meminta Justin ikut dengannya juga.

(Christian membisikkan sesuatu kepada Caitlin)

"Okay." Caitlin melirik Shawty dan Justin. "Kalian siap?"

"Siap untuk apa?"

"Kau akan tau semuanya Justin," Christian terkekeh.

Chris mengambil sesuatu dari tasnya. Kamera!
"Ini," sembari memberikannya kepada Justin.

"Apa ini?" seru Justin sembari mengernyitkan dahinya.

"OMB!!" Shawty tercengang.
"Chaz? Kamu lihat Justin nggak?"

"Maaf, aku nggak lihat dia," sembari geleng-geleng kepala.

"Yakin?" Jasmine mencoba bertanya lagi.

"Yakin!"

"Tapi tadi dia masuk nggak?"

Chaz hanya mengangguk dan pamit pergi karena ada keperluan lain.



"Lihat Justin nggak?" tanya Chaz kepada seorang cewek yang dikenal bernama Taylor.

"Justin? Tadi aku lihat dia," jawab Taylor lembut.

"Kemana?"

"Dia ada di perpustakaan."

Chaz mengangguk dan tersenyum manis kepada Taylor. "Thanks Tay."

Taylor mengangguk sembari tersenyum malu dan melenggang pergi.

Chaz menatap kepergiannya tanpa sadar.
"Oh My Gosh, whats happen with me!"
Lalu pergi menuju perpustakaan.

***

"Justin, where are you?"

"Sstt... I'm here Chaz."

Chaz kaget sebentar dan melangkah menghampiri Justin dan yang lainnya.

"Kalian ngapain di sini?"

"Lihat ini!"

Chaz mengernyitkan dahinya.
Justin menyodorkan beberapa foto yang ada di tangannya.

"Siapa ini? Jasmine?"

"Iya!" jawab Caitlin mantap.

"Sudah kuduga sejak awal, dia emang nggak tulus sama kamu."

"Lagian bodoh banget sih kamu, yang di depanmu ada yang lebih baik. Kenapa harus Jamine?" Christian menambahkan.

"Maksudnya?" Justin pura-pura nggak tau sembari melirik Shawty.

"Ehem," Caitlin berdehem kencang.

Justin dan Shawty saling bertatap-tatapan dan tertawa kecil.

"Kok malah ketawa?" Chaz kebingungan.

"Nggakpapa!" jawab Justin dan Shawty kompak.

***

@koridor sekolah

"Eh, udah lihat belum?"

"Lihat apaan sih?" Shawty mengernyitkan dahinya.

"Murid baru, cakep banget lho!"

Shawty cekikikan. "Masih lebih cakep Justin." (ups keceplosan)

"Jadi, sekarang Justin nih?" ucap Jessica, teman Shawty menggoda.

"Apaan sih?"

Wajah Shawty seketika menjadi merah merona.

"Merah tuh mukamu, bener kan?" ucap Jessica asal.

Shawty menyikut lengan Jessica pelan dan keduanya tertawa kecil.


"Oh, jadi bener Justin mutusin aku karena Shawty?"

Jasmine berbalik dan hendak melangkah kembali ke asrama. Seseorang memanggil nama yang asing.

"Cody!" teriak cewek-cewek yang ada di sebelah Jasmine.

Laki-laki yang bernama 'Cody' itu menghampiri Jasmine dan teman-temannya.

"Hey ladies," sapanya lembut. Semua cewek meleleh mendengar suaranya.

Jasmine hanya bengong melihat Cody yang berada di sampingnya.

"Jasmine, ini Cody!" ujar cewek yang ada di sampingnya.

"Apaan sih!" jawab Jasmine ketus.

Jasmine menoleh ke arah Cody dan melihat cowok itu menatapnya.

"Hey, are you Jasmine Villegas?" ucap Cody.

"Y.. Yes!"

"Aaaaahhh..." seru cewek-cewek yang lain. (pada ngiri Cody tau Jasmine.)

"I'm Cody Simpson."

Cody mengulurkan tangannya untuk menjabat tangan Jasmine.

"Nice to meet you," ucap Jasmine canggung.

"Nice to meet you too."

Mereka berjabat tangan cukup lama. Tatap-tatapan mata gitu deh.. Hehe

(Memang Cody Simpson kenal sama Jasmine Villegas? Sorry Guys, aku juga nge-fans sama Cody Simpson, tapi tenang aja, aku masih lebih nge-fans sama Justin Bieber kok! So, Cody aku masukin dalam cerita ini nggak papa kan? :) Tengkiu)

***

"Bisa bantu aku?"

Jasmine mendongakkan kepalanya. "Butuh bantuan apa?"

"Kemarin aku lihat kamu udah akrab sama Cody, kamu kenal kan sama dia?" tanya Shawty.

Jasmine mengangguk mantap sembari tersenyum senang.

"Aku butuh dia."

"Hah? Untuk apa?" Jasmine beranjak dari tempat duduknya.

"Bu.. bukan untuk apa-apa kok. Buat majalah sekolah aja," sembari geleng-geleng.

Jasmine kembali duduk dan pasang tampang santai.
"Aku kira untuk apa."

"Hmm.. Yaudah, aku mau balik dulu."

"Thanks ya?" tambah Shawty.

Jasmine menoleh dan mengangguk.
"Eh, tunggu!"

Shawty menghentikan langkahnya.

"Nanti malem, aku tunggu di kamar aku. Aku mau ngomong sesuatu sama kamu."

"Oke," jawab Sahwty singkat tanpa menoleh dan menghilang.

***

TOK TOK TOK..

"Masuk!"

KRIEEKK..

"Jasmine.."

"Silahkan duduk!"

"Mau ngomong apa?" tanya Shawty tanpa basa-basi.

Jasmine membenarkan posisi duduknya dan merapatkan tangannya.
"Kamu jadian sama Justin?"

GUBRAK!!

"OMB, ya enggaklah!" jawab Shawty sambil menahan tawa.

Ternyata ini yang mau ditanyain Jasmine. Dari awal juga pasti dia cemburu kan?
Okay Shawty, stay cool. Pura-pura nggak tau tentang apa-apa. Come on!
"Kenapa sih nanyain itu?"

"Bohong! Jawab deh yang jujur!" desak Jasmine.

"Aku harus jawab gimana? Emang kenyataannya gitu kok."

"Dari kemarin aku lihat kamu jalan sama Justin."

Shawty menghela nafas panjang. "I swear we're just friend!"

Jasmine mengangguk mulai percaya.
"Kamu ada perasaan sama Justin?"

"Nggak tau deh," jawab Shawty asal.

"Ada nggak?" Jasmine ngotot.

"Aah, udahlah aku udah capek. Maaf aku balik dulu ke kamarku."

Shawty beranjak pergi meninggalkan Jasmine yang diam saja. Dasar aneh!


She comes into my life. She's very beautiful with her smile. Haha!
She's funny yeah, every time i feel better if i'm with her. Have many times to laugh together :)


"Justin!"

Kamis, 18 November 2010

It's a big big world..
And it's easy to get lost in it
U Smile.. I Smile.. :)

Love In Bieber #2

"Caitlin.."
Justin menarik tangan Caitlin yang sedang lewat dan bersembunyi di balik mobil.

"Justin?"

"Aku minta bantuanmu."

"Batuan apa?"

Justin masih memegang tangan Caitlin. "Uum.. Sorry." Caitlin hanya tersenyum.
"Aku mau jenguk Shawty di kamarnya."

"What? Ke kamarnya? Berarti kamu masuk ke kamarnya? Itu kan nggak boleh!" ucap Caitlin tegas.

"Aku nggak bakal ngapa-ngapain Shawty, aku cuma mau ketemu dia dan minta maaf, itu aja, please!"

Caitlin berfikir sejenak. (Caitlin) Kasihan juga Justin. Mukanya melas banget kayaknya serius mau ketemu Shawty deh.
"Okay... Ikut aku!"

*KRIEKK..

"Shawty?"

Caitlin dan Justin langsung masuk ke kamar Shawty.

"Caitlin?" Shawty membenarkan posisi duduknya. "Justin?"
Justin mengangguk dan tersenyum tipis.

"Aku tinggal ya?"
Caitlin keluar kamar dan menutup kamar.

"Caitlin?"

"Hmm... Shawty aku boleh duduk?"

Shawty mengangguk lemas.
"Kamu ngapain ke sini?"

"Aku mau ketemu kamu."

"Ketemu aku? Ngapain? Aku nggak butuh kamu jenguk kalo cuma terpaksa," ucap Shawty ketus.

"Nggak! Aku bener-bener mau jenguk kamu. Aku juga mau minta maaf sama kamu, Shawty..."

"Kamu nggak salah apa-apa sama aku."

"Jujur aja kamu cemburu kan?"

"Cemburu? Kenapa aku harus cemburu?"

"Karena.."
Justin terdiam sejenak menelan ludah. "Karena kamu cinta sama aku."

Shawty terdiam sejenak. "Kamu GR, aku nggak cinta sama kamu!"

"Kamu bisa bohongin aku, tapi kamu nggak bisa bohongin perasaan kamu." Justin meghela nafas. "Lihat aku, Shawty!"

Shawty menunduk dan menoleh ke arah Justin. Ia menatap mata Justin lama.

"Aku tau itu Shawty." Justin memegang tangan Shawty dan menaruhnya di dada Justin.
"I LOVE YOU SHAWTY, I LOVE YOU SO MUCH..."

"Bullshit!" Shawty melepas genggaman Justin dan beranjak dari ranjangnya. "Kamu punya Jasmine dan kamu bilang kamu cinta dia!"

"Aku cuma terpaksa ngelakuin itu semua! Aku nggak suka lihat perempuan patah hati. Tadinya aku nggak tau kalau kamu cinta sama aku, dan aku nggak mau Jasmine sedih."
Shawty kembali menatap mata Justin dan menangis sesenggukan.

Justin beranjak dan mendekati Shawty lalu memeluknya. "U SMILE... I SMILE..."

Shawty kembali tidur di ranjangnya sambil diiringi lagu U SMILE dari Justin. "Shawty, besok aku ke sini lagi, I promise. Get well soon!"
Justin mengecup kening Shawty lembut.

"Justin?"

"Yes Shawty?"

"Kayaknya Caitlin juga punya rasa sama kamu."

Justin kaget sebentar lalu kembeli tenang.
"Sampai kapanpun kita nggak akan balikan lagi. Kita cuma sahabatan selamanya kok."

Shawty mengangguk lalu tertidur.

Caitlin menunggu mereka di luar kamar Shawty.

"Gimana?"

"Hmm... Dia barusan tidur."

"Aku denger kamu nyanyiin lagu buat dia tadi..." Caitlin tersenyum tipis.
Justin mengangguk dan permisi untuk kembali ke asramanya.


Christian keluar dari balik pintu dan lihat Caitlin mau masuk ke kamarnya.

"Caitlin!" teriak Christian.

"Hey brother.."

Chrsitian masuk dan memberikan sesuatu. "Ini, seperti yang kamu mau. Justin tampak keren di sini."

"Yeah, of course!" Caitlin mengangguk dan masuk ke dalam kamarnya.


***

@BieberFever VI Hostel

"Chaz, kamu dari mana?"

Chaz menoleh dan tertawa cekikikan.
"Dari Beliebers VI Hostel."

"Ngapain ke sana? Ngintipin cewek-cewek ya?" ucap Ryan menggoda.

"Iya dong," jawab Chaz santai.

"Hah serius?" Ryan penasaran.

"Ya nggaklah, gila aja!!" Chaz menjitak pelan kepala Ryan.

"Terus ngapain?"

"Lihat sinetron secara langsung. Pemerannya Shawty dan Justin!" jawab Chaz asal.

Ryan geleng-geleng. "Ada apa sih mereka?"

"Mereka..."
Chaz menceritakan semuanya kepada Ryan yang cuma bisa mengangguk sambil tertawa.
"Don't tell anyone, okay?" Ryan mengacungkan jempolnya.

Justin masuk ke dalam asrama. Ryan dan Chaz dari tadi masih di ruang tengah asrama melihat Justin.

"Pura-pura kita nggak tau dia dari mana ya?" Ryan mengedipkan mata kepada Chaz.

"Chaz! Ryan! Watcha doin'?"

"Just.. talking," jawab Ryan santai.

"Okay, aku ke kamar..."

Justin langsung masuk ke kamarnya dan teriak.
"Yeah, There's gonna be one less lonely girl!!"

***


@Bieber Fever I SHS

"Shawty belum masuk sekolah ya?"
Caitlin menggeleng.
"Okay, aku cuma mau tanya itu. Aku ke kelas duluan.."

"Semenjak Justin jenguk Shawty pertama kali, dia kok jadi aneh gitu ya sama aku?" Caitlin menghabiskan milk shake-nya.

"Justin jenguk Shawty?" Shay mengerutkan dahinya.

Caitlin mengangguk. "Mereka ngobrol lama gitu, aku sih nggak denger mereka ngobrol apa. Tapi aku sempet denger Justin nyanyiin lagu buat Shawty."

"Perasaanmu aja mungki dia jadi aneh. Kenyataannya mungkin Justin badmood karena masih ngerasa bersalah sama Shawty."

"Bener juga sih." "Sayangnya Justin udah punya Jasmine."

Shay terdiam dan menatap Caitlin.
"Kamu suka sama Justin?"

"Bu... Bukan gitu. Kan kalau Justin masih single, Shawty punya kesempatan." jawab Caitlin gelagapan.

"Oh kukira.." Shay menggaruk kepalanya. "Mereka emang cocok banget kok."
Caitlin tersenyum lebar dan membisikkan sesuatu.

--- bisik-bisik ---

"Jadi?"

"Iya, itu bukan untuk aku."

"Keren juga rencanamu."

"Haha, selalu ada rencana di otakku." Caitlin cekikikan.

Jadi, selama ini Caitlin dan Christian mata-matain Justin. Mereka tau kalau Jasmine itu nggak baik buat Justin, tapi Justin itu nggak mudah percaya gitu aja.

"Shay!"

"Ryan!"
Shay berdiri dan mencium Ryan **sensor** hehe

"Ouh," Caitlin mengerutkan dahinya.

"What?" Ryan penasaran.

"Nggakpapa..."

Shay mencubit lengan Ryan pelan. Ryan balas mengacak rambut Shay dengan mesra.
(Caitlin) Ngiri nih...

writer : Aku juga ngiri banget hikz hikz huhu sedihnya hatiku (lebe mode on)

@BELIEBERS VI HOSTEL

--- (Shawty) ---

nb : sudut pandangnya Shawty. Shawty = kalian para pembaca :)

*DOK DOK DOK

"Siapa ya?"

"Ini aku, Caitlin," jawab seseorang dari luar.

"Caitlin?" aku mengernyitkan dahiku. "Kok suaranya beda?"
"Aku masuk ya?"


*JENG JENG JENG...

"Justin!"

"Sst.." Justin menyuruhku untuk diam. "Gimana? Kamu udah enakan?"

Aku mengangguk senang. "Aku udah ngerasa baik banget. Soalnya ada kamu yang jengukin aku."

Justin malu-malu kucing dan mengacak rambutku nakal.
"Kok di sini bau sih. Kamu belum mandi ya?" ucap Justin bercanda.

"Yee... Aku udah mandi tau! Lagian bau apaan sih?" aku cemberut.

"Kurang bersih mandinya :P"

"Jahat!" aku mencubit lengan Justin lembut.

"Kalau aku jahat, kamu kenapa cinta sama aku?"

Aku terdiam sejenak lalu tertawa cekikikan. "Karena aku cinta sama orang jahat macam kamu."

Justin mengangguk sambil tertawa.
"Sorry ya, aku nggak bisa lama-lama. Ada janji sama Jasmine sore ini."

Aku mengangguk mengerti. Justin berdiri dari ranjangku dan menggenggam tanganku lembut.

"Aku janji, aku nggak akan lama-lama sama Jasmine."

Ia mengecup tangan kananku dan menutup pintu kamar dengan lembut. Kenapa harus buru-buru sih? :(

"Ehem," aku pura-pura berdehem kencang. "Jazzy..."

Jazzy keluar dari balik pintu dan menghampiriku dengan wajah kusut.

"Kok sedih?"

"Shawty..."

"Ya?"

"Cepat sembuh ya?"

Aku memeluknya erat dan menghapus air matanya. "Udah, jangan sedih gitu."

"Nanti kita bisa main bersama lagi kan?"

"Janji deh!" aku mengacungkan kelingkingku.

Jazzy mengangguk senang. "Oh ya? Shawty dan Justin..."

"Apa?" aku pura-pura nggak tau.

"Kalian pacaran?"

Aku melotot ke arah Jazmyn dan tertawa cekikikan.
"Enggak Jazzy, enggak kok. Kita cuma sebatas sahabat."

"Aku pikir kalian pacaran," Jazmyn malu-malu.

Aku mengacak rambut Jazmyn. "Justin udah jadi milik Jasmine."

"Kenapa?"

Aku menampar pipiku sendiri. "Ya mereka pasangan yang serasi."

Jazmyn menggeleng. "Kenapa nggak Shawty sama Justin? Kalian lebih serasi," Jazmyn tersenyum kecil.

Aku hanya bisa mengangguk dan tersenyum lebar. Dapet restu dari calon adik ipar nih, hihi.

***

Kegiatan Caitlin pagi. Bangun pagi-pagi banget, pasang headshet dan dengerin lagu-lagu Justin, cepet-cepet masuk kamar mandi dan...

*JENG JENG JENG JENG..

"Shawty?"

"Apa?"

"Kamu ngapain nyasar di sini. Cepetan balik ke kamarmu dan tidur lagi!" Caitlin mendorongku keluar kamar mandi.

"Eh, enak aja. Aku udah mau mandi duluan!" aku meringis.

"Terserah! :P"

"Yaudah!" aku menutup pintu kamar mandi.

Di luar ada konser musik pintu. Caitlin berkali-kali mau buka pintu dan mengetuk-ketuk pintu dengan keras. Dengerin konser gratis ala Caitlin nih.

Aku mengambil sepotong roti dan memakannya dengan lahap. Mengambil buku yang judulnya nggak jelas dari dalam tas dan membacanya.

"Tondo, kwito tondo Shoy doton dolo." (bisa ngartiin nggak? ^_^)

"Ngomong apaan sih?" aku geleng-geleng nggak ngerti.

Caitlin memberi tanda untuk menunggunya sebentar yang lagi sikat gigi. Ckckck

"Guys!"

Aku menoleh ke arah suara yang berasal dari ambang pintu.
"Shay!"
Aku berlari kecil dan Shay berlari ke arahku sambil bersiap untuk berpelukan. (kayak di film-film bollywood gitu..)

"Kalian ngapain sih?" Caitlin geleng-geleng.

"Aku kangen banget sama kamu Shawty, akhirnya sembuh juga," ucap Shay senang sambil terus memelukku.

"Makasih ya kalian udah khawatirin aku. Aku juga minta maaf buat kalian jadi cemas."

Caitlin menepuk pundakku dari belakang.
"Itu gunanya sahabat."

Aku, Caitlin, dan Shay tersenyum bersama.

"Shawty let's go..."


@Bieber Fever I SHS

Shawty dan Caitlin berlari cepat melalui koridor kelas. Sebentar lagi pelajaran Mr. Robert (bukan Robert Pattinson) dimulai. Dan kita enggak mau kalau harus duduk manis di luar kelas nunggu sampai pelajaran selesai karena terlambat.

*DUKK (kena bola)

“Sorry Shaw, aku sengaja,” ucap Ryan asal.

“Heh, bagus ya? Emangnya kepala aku ring basket apa?”Shawty membentak Ryan yang malah ketawa cekikikan. "Awas kamu Ryan! Aku kejar kamu ya!!"
Shawty melepas sepatunya dan melemparnya ke arah Ryan.

*BUKK

“Woaw, cantik-cantik sangar nih!”

“Biarin! Makan tuh sepatu,” ucap Shawty kesal sambil tertawa.

Ryan mengambil sepatuku yang terlempar jauh.
“Sekarang sepatu kamu udah di aku kan? Kamu bisa apa? Hahaha.”

Shawty berkacak pinggang.
“Ryan, sorry please kembaliin sepatu aku ya? Atau aku kejar nih?"

“Kejar aja, dasar bawel!” ia menjulurkan lidahnya.

Shawty bersiap untuk berlari bagaikan pelari marathon (pelari marathon imitasi). Ryan juga bersiap untuk menghindarinya. Shawty berlari dengan membawa sepatunya yang satunya. Nggak enak aja cuma pake satu sepatu, hehe.

“Shaw, come on! Mr. Robert lho! Aku nggak mau telat Mathematieber,” Caitlin yang dari tadi menunggu mengeluh juga.

Shawty tak menghiraukannya. Ryan hanya beberapa meter di depan. Shawty mempercepat larinya dan….
“Ketangkep juga ya kamu. Sekarang kamu mau kemana?” Shawty memegangi tangan Ryan.

“Oke-oke, nih sepatu kamu. Dicuci ya? Udah bau kaki tuh, hehe.”

Shawty merebut sepatunya, “ihh, jahat banget sih? Fitnah tau!"

"Emang :P" canda Ryan. "Kamu udah sembuh ya? Habis sakit kan?"

"Iya, kok kamu tau?" Shawty gelagapan malu.

"Justin khawatir banget sama kamu, dia cerita sama aku dan yang lainnya," jelas Ryan.

Shawty tersenyum tipis mendengarnya. "Iya, aku tau itu. Maaf ya aku bikin kalian semua khawatir."

Ryan mengangguk. "That's okay Shawty.

Ryan menoleh ke arah Caitlin.

"Jadi kan?" tanyanya kepada Caitlin.
Caitlin mengacungkan jempolnya dan berjalan menuju kelas.

***

Jasmine berdiri dari tempat duduknya.

"Aku balik ke asrama ya?" sembari menepuk pundak Justin.

"Oke," jawab Justin singkat.

Jasmine melambaikan tangannya dan menghilang dari ruang kelas itu.

Ryan, Shay, Caitlin, dan Shawty lewat di depan kelas tempat Justin berada sekarang.

"Kita langsung pulang kan?" tanya Caitlin kepada Shawty.
Shawty mengangguk sembari tersenyum tipis.

"Kalian langsung pulang?" Chaz mengerutkan alisnya.
"Iya, maaf aku nggak bisa bantu kalian sekarang," jawab Caitlin sembari cengengesan.

"Ngomongin apaan sih, aku nggak dong nih!" Shawty menimpali.

Chaz, Shay, dan Caitlin saling bertatap-tatapan lalu tertawa cekikikan.

"Pantesan dari tadi nggak ikutan ngomong," ujar Shay masih cekikikan.

"Yee, kalian sih nggak cerita."

Shawty memanyunkan mulutnya. Shay mencubit pipinya gemas. "Cerita dong!" rengek Shawty.

"Ehm.. Gini.." Ryan memulai bercerita.

About Justin Bieber

Name : Justin Drew Bieber
Nick Name : Justin, J-Beebs, Beebs, Bieber, Biebs
Born : Stratford, Ontario, Canada March 1st 1994
Mother : Pattie Mallette
Father : Jeremy Jack Bieber
Sister : Jazmyn Kathleen Bieber
Brother : Jaxon Julian Bieber
Age : 16
Height : 168+
Shoe Size : 7,5 / 41
Fav. Colors : Blue and Purple
Fav. Number : 6
Fav. Foods : Spaghetti, Pizza
Fav. Drinks : Sprite, Orange Juice
Fav. TV Show : Smallville
Fav. Video Game : NBA 2k
Fav. Music : R&B and Pop
Fav. Artists : Michael Jackson, Usher, BoysIImen, Stevie Wonder
Fav. Shoes : Supra
Fav. Cereal : Captain Crunch (with berries)
Fav. Candy : Sour Patch Kids
Fav. Slang Word : Shawty
Fav. Pie : Apple
Fav. Chocolate : Twix
Fav. Toothpaste : Colgate
Motto : ‘never give up. Even if something goes wrong, try to find something positive within it.

His dad plays guitar, and his mom sings.His grandma was a great piano player.
His dad remarried. He is very protective for her lil sister.
He wants to buy a house for his mom when he has $1,000,000.
He is not into blink-blink. He started dating when he was 13. His first kiss was when he was 13.
He speaks fluent French.
He is claustrophobic – fear of being in narrow or enclosed spaces, eg: closet, elevators.
He prefers Macs over PCs.
He is a lefty.
Justin's twitter = @justinbieber
Shay Misuraca is his first girlfriend.
Then Caitlin Beadles and Jasmine Villegas.
He can play trumpet, guitar, piano, and drums.
He can count to ten in German.
He once asked out Rihanna and Alexa Chung (got rejected).
His best friends are Ryan Butler, Christian Beadles, and Christian Beadles.
He once dated Caitlin Beadles (Christian Beadles sister).
He likes sporty, actives, nice, down to earth girls.
His most embarrassing moment is when he broke his foot on stage during a song.
He is signed by Usher. Justin Timberlake was reportedly in the running to sign Bieber.
His label is island def jam. He likes playing soccer.
He likes tacos. He likes skateboard and is good at it.
He loves Tim Hortons (very Canadians). He likes blue eyes.
He likes a good smile.
His first CD came out in November 17th 2009.
He got his first plaque at YTV’s The Next Star at Canadas wonderland.
He raised 150,000 lbs of food for food bank, with the help of his fans.
HE LOVES HIS FANS!

Love In Bieber #1

"Shawty!! Cepetan mandinya, telat nih bakalan!"
DOK DOK DOK
"Cepet!!"

"Sabar Cait, tinggal ganti baju nih!"

"Ganti baju di luar!"

"Nggak mau! Tunggu aja, sebentar lagi juga selesai!"

Caitlin mendengus kesal dan terus meggedor-gedor pintu kamar mandi.
"Aku dobrak nih, Shaw. 1.. 2.."

"Eh eh, udah selesai nih!" Shawty keluar dari kamar mandi.

"Lama banget sih!" Caitlin ngedumel.

"Cieh, marah nih ye?"

"Sok tau..."

"Marah kan?"

"Nggak.."

"Marah.."

"Nggak.."

"Shawty... Caitlin... Bisa cepetan nggak?" Jasmine berteriak dari bawah.
"Iya!" jawab Caitlin dan Shawty kompak.

NP : Shawty = you

@Bieber Nation High School

"Justin..."

Justin menoleh ke belakang. "Iya?"

"Ehmm" Shawty terdiam dan kebingungan. "Nggakpapa, aku lupa mau ngomong apa."

Justin tersenyum tipis dan berjalan ke arah Shawty. "Mau makan?"

Shawty mengangguk senang dan mereka berjalan ke kantin berdua.

"Tadi kamu mau ngomong apa?" Justin penasaran.

"Aduh, aku lupa nih!" sambil garuk-garuk kepala.

"Beneran lupa?" Justin mendekatkan wajahnya.

"Iya, nanti deh kalau udah inget aku kasih tau."

Justin hanya mengangguk sambil tersenyum.

"Shawty?"
Caitlin berlari ke arah Shawty cepat. "Aku nyariin kamu dari tadi tau!"

"Sorry, aku tadi ketemu Justin trus makan bareng deh. Udah sama-sama laper banget." Shawty cekikikan.

"Pantesan, aku cariin di kelas nggak ada." Caitlin cemberut. "Oh ya, Hey Justin."

"Hey Caitlin apa kabar?"

"Baik, gimana liburannya ke Hawaii?"

"Kamu duduk deh, aku ceritain."

Caitlin langsung duduk di sebelah Justin dan menjabat tangan Justin lama.

"Ehem, udah siap tuh makanannya," Shawty pura-pura nggak lihat.

Justin berdiri dan mengambil pesanan mereka bertiga. Tiba-tiba...

*KROMPYANG eh maksudnya *GUBRAK..

Jasmine yang menabrak Justin jatuh. Justin cuma tersenggol sedikit tapi Jasmine tersandung sepatunya.

"Jasmine? Are You Okay?" Justin langsung panik dan membantu Jasmine berdiri.

"Tanganku sakit banget nih." Jasmine meringis kesakitan.

Shawty dan Caitlin bangkit dari tempat duduk dan ikut bantuin Jasmine yang masih kesusahan berdiri.

"Kok bisa jatuh?" Caitlin memegangi tangan Jasmine yang sakit.

"Aw! Jangan pegang sebelah situ. Sakit banget Cait!" Jasmine agak membentak.

Caitlin tersenyum sinis dan memilih diam. Justin semakin cemas lihat Jasmine yang semakin kesakitan.

*CUPS
Justin mengecup tangan Jasmine yang sakit dengan lembut.
"Sekarang masih sakit?"

Jasmine menggeleng sambil malu-malu kucing.

"Aku sama Caitlin duluan ke kelas ya? Ada tugas yang belum selesai," Shawty menimpali.

"Eh eng.."
Shawty menginjak sepatu Caitlin keras.
"Aw, sakit!"

"Kenapa?" Justin mengerutkan dahinya.

"Nggakpapa, duluan ya?"
Shawty langsung menarik tangan Caitlin dan pergi. Justin mengantar Jasmine kembali ke kelasnya.

"Kamu kenapa sih pake nginjek-nginjek sepatuku!" Caitlin marah-marah.

"Sssttt... Jangan keras-keras!

"Biarin!"

"Ih ngeyel ya kamu?"

"Aku kan masih mau ngobrol-ngobrol sama Justin tentang liburannya," Caitlin memanyunkan mulutnya.

"Kamu nggak lihat?"

"Lihat apa?"

Shawty menepuk dahinya keras. "Aduh, ya lihat Justin lagi nolongin Jasmine. Kita cuma ngganggu tau!"

"Oh, kalau kita ngganggu emangnya kenapa? Bagus kan?" Caitlin senyum sinis.

"Terserah!"
Shawty membalikkan badan dan pergi meninggalkan Caitlin yang masih marah-marah sendiri.

"Eh Shawty! Tunggu!"


-after school @Shay's home

"Capek ya Shay, baru pulang sore gini?"

Shay yang sedang berjalan berhenti dan menoleh ke arah suara berasal. Ia tersenyum kecil melihat orang yang menyapanya.

"Iya nih Ryan, ada tambahan ekskul."

Ryan beranjak dari tempat duduknya dan menjabat tangan Shay lembut. Shay memalingkan muka dan tersenyum sangat senang. Bisa aja Ryan buat Shay salting di depannya dengan tingkah aneh Ryan hari ini.

"Ikut aku yuk!"

"Ikut kamu? Kemana?"

"Kamu ikut aja deh. Nggak boleh nolak!"

"Tapi tapi.."

Ryan menaruh telunjuknya di bibir Shay. "Ikut aku ya?"

Shay hanya mengangguk iya mengikuti kata-katanya.

Ryan menutupi mata Shay dengan kedua tangannya. (Shay) aku tidak dapat melihat apa-apa. Aku hanya dapat merasakan suasana yang sunyi sepi. Hanya ada suara gemericik air yang rasanya romantis banget.

Ryan perlahan melepaskan tangannya dan menyuruh Shay untuk membuka mata.
Dia menghela napas dan membuka mata.
"GOD! OMB! It's an amazing place!" Shay berteriak kegirangan.

"Surprise! Shay, kamu seneng tempat ini?"

"Seneng banget, Ryan. Thank you :)"

"Aku juga mau bilang sama kamu.."

*DEG
"I.. I LOVE YOU SHAY, would you be my girlfriend?"

Shay tersenyum kecil dan memegang tangan Ryan. "Of Course"

Ryan membalikkan badannya. "Yes! Akhirnya!"
"Thanks Babe..."

"Your welcome..."


-(sunday morning) @Beliebers VI Hostel

Ting Tong...

"Iya, siapa ya?"
Jasmine berjalan ke pintu depan dan perlahan membuka pintu.
"Justin?"

Justin mengangguk. Ia membawa sebuket bunga mawar dan sebuah kotak yang dibungkus kertas kado di tangannya.

"Princess, maukah kau meluangkan waktumu sebentar untukku?"

Jasmine tertawa cekikikan melihat tingkah Justin dengan gaya bicaranya yang kelihatan sangat gugup dan gelagapan.
"Kemana?"

"Pokoknya ikut aku aja."
Justin tampak mulai memaksa. Jasmine langsung saja mengangguk.

"Tapi aku ganti baju dulu nggak apa-apa kan?"

"That's okay," bisiknya pelan.

--- 10 menit ---

(Jasmine) Udah sore banget dan aku masih jalan-jalan bareng Justin nggak jelas kemana tujuannya. Sumpah aku capek banget ngikutin Justin yang masih bingung mau ngajak kemana? Banyak orang yang sadar kalau dia Justin Bieber dan minta tanda tangan. Amannya aja nggak ada paparazzi yang ngikutin dan mereka nggak sadar aku Jasmine Villegas. Justin berkali-kali minta maaf dan bilang, "aku masih bingung cari tempat yang pas." Begitu seterusnya setiap kali aku ketahuan mengeluh kecapekan.

"Justin, apa sebaiknya kita berhenti dulu? Makan dulu gitu. Aku udah laper banget nih."

"Yes Jasmine, sorry aku bikin kamu capek gini. Nggak ada tempat yang cocok nih."

"Kenapa memangnya? Kok pakai tempat yang cocok segala?" Jasmine malu-malu kegeer-an.

"Nggak apa-apa.."

Jasmine menepuk bahu Justin dan ia tersenyum. Mereka segera pergi menuju food court yang ada di mall itu.

***

Caitlin terdiam di sofa kamar Shawty. Sementara Shawty tetap asyik online sampai mata kendor...
Caitlin kayaknya mulai gelisah dan terus melirik jam tangannya.

"Caitlin, kamu kenapa? Ada acara ya? Kok ngelihatin jam terus?"

"Oh ada, Shaw. Tapi masih nanti kok, aku mau ke Bieber Fever VI Hostel. Ada janji sama Chaz. Biasa, dia mau curhat sama aku."

"Oh..." Shawty lalu asyik lagi dengan layar laptopnya dan membuka Twieber. Caitlin pergi ke kamar mandi. Tiba-tiba hp Caitlin berdering keras. Shawty yang kebingungan akhirnya mengangkat telefon itu. Nomor yang belum ada namanya. Siapa ya?

(...) : "Caitlin, it's my new phone number. Now, they are in Drew Atlanta Mall."

Shawty ; "Sorry, Caitlin lagi ke kamar mandi. Ini siapa ya?"

(...) : "Ini pasti suara Shawty. Nggak salah lagi suarnya bener-bener mirip (dalam hati). Bilang Caitlin kalau aku telfon dia."

Shawty : "Nama kamu?"

Belum sempat Shawty menanyakan namanya, telefon sudah terputus. (Shawty) masa bodoh, nanti juga tinggal bilang Caitlin kalau ada yang nelfon.

Caitlin masuk ke kamarku sambil nyengir. Shawty langsung teringat ada yang menelfon Caitlin barusan. Shawty beranjak dari ranjang dan mengambil hp Caitlin yang diletakkan di sofa.

"Cait, tadi ada yang nelfon."

Caitlin langsung gelagapan dan berlari pelan. Ia tersandung kabel dan jatuh tepat menyenggol Shawty. Hp-nya terjatuh dan masuk ke dalam kolong bawah tempat tidur.
"Ups, sorry Shaw," Caitlin nyengir.

"Harusnya aku yang sorry, Cait. Hp kamu kelempar dan sekarang masuk ke bawah tempat tidur," Shawty manyun.

Caitlin terdiam sejenak dan menyunggingkan senyum paksa. Tongkat yang ada di pojok kamar langsung diambil untuk menyelamatkan hp Caitlin.

"Ini Cait, maaf aku bener-bener nggak sengaja."

Handphone Caitlin nggak rusak parah. Cuma mati layarnya aja.
"No problem, Shawty. Lagian ini salah aku pakai acara kesandung kabel," Caitlin meringis kesakitan. "Tapi tadi yang nelfon siapa, Shaw?"

"Mmhh... I dont know. Nggak ada namanya, kata dia sih nomer baru. Dia nggak kasih tau siapa namanya."

*DEG!
Caitlin terdiam beberapa detik dan menyuruh Shawty untuk melupakan semua yang didengar di telefon tadi.

***

@Bieber Nation High School -(bieberology lab)

"Shawty!"

"Justin!"

"Hey, whats up?"

"Bieberology! Ini belum istirahat."

"Oh sorry. Kalau gitu, aku tunggu kamu di kantin seperti biasa."
Shawty mengacungkan jempolnya.

"Siapa Shaw?" Jasmine menepuk pundak Shawty dari belakang.

"Justin."

"Justin kenapa?"

"Dia ngajak aku makan siang kayak kemarin. Mau ikut?"

Jamine mengangguk. "Of course."

"Ehem, Ms. Gomez... Ms. Villegas..."

Shawty dan Jasmine menengok perlahan bersamaan. "Yes, ma'am.."

"Kalian tau ini sedang apa?"

"Bieberology!" Jasmine menjawabnya dengan semangat.

"Benar, dan apa kalian tau siapa yang ada dalam video clip One Time?"

"Kristen Leanne Rodeheaver," jawab Shawty.

"Kapan video clip U Smile diliris?"

"30 September," Jasmine menjawab tegas.

Mrs. Braun tersenyum kecil dan lanjut menulis di papan tulis.

"Fiuh..."

--- ---

Jasmine menarik Shawty untuk segera pergi ke kantin.
"Ayo cepetan! Kita udah ditunggu Justin dari tadi!"

"Iya," jawab Shawty singkat.

"Hey Shawty.." sapa Justin. "Oh, and hey sweetheart."

"Hey Justin, maaf bikin kamu lama nunggu." Jasmine melepaskan tangan Shawty dan berjalan ke arah Justin.

*MUACH O.O
Jasmine mengecup pipi kanan Justin malu-malu.

"Ehm, Jasmine. Apa yang kau lakukan?"

"Aku hanya ingin mengecup pipimu. Itu saja, Justin!"

Justin melirik Shawty.

"Kenapa?" Jasmine manyun.

"Kita jadi makan kan? Kalian pesen apa?" Shawty menengahi.

"Oh tentu, aku spaghetti! Kayak biasanya." Justin langsung mengambil meja dan duduk.

"Aku nggak jadi deh, udah kenyang banget. Duluan ya?"
Jasmine langsung pergi dan menghilang. Dasar!!

Shawty menghampiri Justin dan duduk di hadapannya.
"Kamu sama Jasmine..."

"Aku balikan sama dia," ucap Justin kesal.

Shawty terdiam beberapa saat dan menggigit bibirnya. "Oh, selamat ya?"

Justin diam beberapa saat dan menoleh ke arah Shawty. "Apa yang aku lakuin salah?"

"Soal kamu balikan sama Jasmine?"

"Iya..." Justin menghela nafas. "Aku cinta sama dia, tapi aku nggak tau kenapa aku nggak ngerasa nyaman saat ada di sampingnya."

Shawty hanya bisa diam.

"Shawty?"

"Kamu nggak salah kok. Justru dengan kamu balikan sama Jasmine, kamu bisa belajar untuk merasa nyaman di dekatnya dan semakin cinta sama dia," ucap Shawty dengan nada memelas (jealous nih :( huhu)

Justin menatap mata Shawty cukup lama lalu tersenyum. "Makasih ya?"


"Justin!"

Christian berlari dari kejauhan.

"Hey Chris!" Justin melambaikan tangannya.

"Hey Shawty."

Shawty tersenyum penuh paksaan.

"Mau makan?" tanya Justin.

"Iya dong, laper banget nih!" Christian mengelus-elus perutnya. "Ma'am, a plate of fried rice!"

"Kalian makan duluan ya? Aku mau ke kelas sebentar. Nanti aku balik lagi."
Justin dan Christian mengangguk. Shawty berdiri dari tempat duduknya dan mendatangi Ma'am Glorie.

"Pesanan saya, nggak jadi ya?"

Ma'am Glorie mengangguk dan melanjutkan memasaknya.

***

@Beliebers VI Hostel

"Caitlin..."

"Justin... What are you doing here?"

"Shawty ada?"

"Shawty? Ngapain kamu nyari dia?" dengan nada lembut.

"Nggakpapa, aku cuma mau nanya kabarnya dia," jawab Justin cemas.
Caitlin mengerutkan dahinya. "Shawty baik-baik aja kok. Dia ada di kamarnya sekarang."

"Aku boleh ketemu dia?" Justin memohon.

"Boleh, ayo.."
Caitlin menggenggam tangan Justin dan mengajaknya ke ruang tengah. Laki-laki nggak boleh ada di area kamar perempuan. Cuma bisa di ruang tengah.

Caitlin pergi ke kamar Shawty dan mengetuk pintunya pelan.
"Shawty?"

Tak ada jawaban sama sekali.

"Shawty, aku masuk ya?"
Caitlin masuk ke kamarnya dan lihat Shawty lagi berbaring di ranjangnya.
"Kamu kenapa? Kok nangis?"

Shawty hanya menggeleng.

"Cerita sama aku deh, barangkali aku bisa bantu."

"Aku nggak apa-apa kok, Cait."

Caitlin mendekati Shawty dan duduk disebelahnya. "Bohong kalau kamu bilang nggak ada apa-apa."

"Aku beneran baik-baik aja."

"Bohong, buktinya Justin ke sini untuk nanyain kabar kamu."

Shawty menoleh ke arah Caitlin dan menghapus air matanya. "Aku nggak mau ketemu dia!"

Caitlin mengerutkan dahi. "Kenapa? Kamu ada masalah sama dia?"

"Aku cuma lagi nggak mau ketemu dia, bilang aja kalau aku udah tidur."
"Bohong dong aku?" Caitlin kaget.

"Hahaha, untuk nolong aku deh. Bohong demi kebaikan." Shawty tersenyum kecil.

"Nah gitu, senyum dong. Oke, sebentar ya?"

(Shawty) Kamu jadi punya kesempatan untuk ngobrol sama Justin kan? (dalam hati).


"Justin?"

Justin menengok Caitlin yang sudah berdiri di sampingnya.
"Shawty mana?"

"Dia udah tidur tuh," jawab Caitlin terpaksa bohong.

Justin tampaknya kecewa dan merasa bersalah banget.

"Kamu ada masalah ya sama Shawty?"

"Aku juga nggak tau kenapa. Tiba-tiba waktu aku, dia, dan Christian makan di kantin, dia bilang mau ke kelas sebentar tapi dia nggak balik-balik. Bahkan dia ngehindar waktu ketemu aku."

Caitlin menepuk pundak Justin. "Sabar aja ya?"

Justin mengangguk dan tersenyum. Mereka ngobrol lama banget sampai malam dan Justin balik lagi ke Bieber Fever VI Hostel.

***

"Shawty!! Bangun!!"

"Uhmm... Males..."

"Eh, dibangunin malah tidur lagi. Dasar!!"

Caitlin mengguncang-guncangkan tubuh Shawty.
"Shawty! Ini udah jam 7, mau tidur sampai kapan?"

"Justin..."

"Please dong bangun! Aku nggak mau kamu telat!"

"Justin..."

Caitlin terdiam menyadari Shawty mengigau.

"Justin..."

"Hmm... Mungkin lebih baik Shawty istirahat aja."
Caitlin beranjak dari ranjang dan pergi berlari.

Caitlin mengetuk pintu rumah Shay.
*KRIEK..

"Good morning Mrs. Misuraca."

"Good morning Caitlin.."

"Shay ada?"

"Tunggu sebentar ya?"
Mrs. Misuraca masuk ke dalam rumahnya.

"Sstt... Caitlin..."

Caitlin menengok ke belakang, nggak ada orang.

"Caitlin... I'm here..."

Caitlin menengok lagi ke belakang dan melihat Ryan serta Shay di sana.
"Shay? Ryan? Kalian ngapain di situ?"

"Sstt..." Ryan menyuruh Caitlin untuk diam.

"Nanti aku ceritain deh, sekarang kita berangkat dulu! ujar Shay. Okay let's go...

@Bieber Nation High School

"Tadi Mamaku bilang apa?"

"Mrs. Misuraca bilang dia mau manggilin kamu."

"Fiuhh..." Shay bernapas lega.

Caitlin mengerutkan dahinya. "Kenapa sih?"

"Shay nekad kabur," ucap Ryan tegas.

Shay nyengir ke arah Caitlin. "Hehe."

"What? Kamu kabur? Nggak dibolehin sekolah?" Caitlin penasaran.

"Bukan nggak dibolehin sekolah, tapi nggak dibolehin berangkat sekolah bareng Ryan!"
Shay menoleh ke arah Ryan.

"Mrs. Misuraca nggak ngerestuin hubungan kalian?"

"Lumayan betul, tapi tepatnya sih kita belum bilang," jawab Ryan.

Shay memanyunkan mulutnya. "Bosen banget apa-apa dilarang."

"Terus, aku bisa bantu apa?"

"Bantuin bilang ke Mrs. Misuraca lah! Soalnya, Mrs. Misuraca itu nggak gampang orangnya!"

Caitlin mengengguk mengerti. "Oke, besok ya?"

Shay melambaikan tangannya ke arah Ryan dan berpisah ke kelasnya masing-masing.

"Shawty mana?" tanya Shay tiba-tiba.

"Dia kayaknya sakit, nggak bisa masuk hari ini."

Shay mengerutkan dahinya. "Perasaan kemarin masih sehat."

"Iya itu kemarin, sekarang dia sakit."

Caitlin menjitak kepala Shay pelan sambil tertawa.

"Itu Justin.." Shay menunjuk Justin yang sedang jalan berdua dengan Jasmine.
"Jus.."

Caitlin menutup mulut Shay yang sedang memanggil Justin dan berlari bersembunyi di balik mobil-mobil.

"Jangan teriak-teriak!" Caitlin memaksa.

"Hmm hmm hmmm!!!" Shay meronta-ronta.

Caitlin melepaskan tangannya dan melototi Shay.

"Justin, kamu kelihatannya nggak sehat ya?" Jasmine memegang dahi Justin.
Justin hanya diam dan terus jalan.

"Aku cuma badmood aja!" jawabnya ketus.

"Badmood kenapa? Gara-gara aku?"

"Bukan!"

"Terus kenapa? Tell me about that Babe.." Jasmine memaksa.

"Jasmine! Aku lagi nggak ingin diganggu! Aku duluan."
Justin berjalan meninggalkan Jasmine yang mematung.

Dari balik mobil, Caitlin tertawa cekikikan melihat Jasmine yang ditinggal Justin gitu aja.

"Mampus lo Jasmine!" ucap Caitlin puas.

"Kamu kenapa sih kok seneng gitu mereka marahan."

"Brarti mereka bisa cepet putus kan?"

Shay menoleh ke arah Caitlin. "Putus?"

"Mereka kan udah balikan beberapa hari yang lalu," jelas Caitlin.

Shay hanya mengangguk mengerti dan keluar dari persembunyian mereka. Lalu segera pergi ke kelas.

***

Chaz menghampiri Justin yang lagi bengong di kelasnya. Ia duduk di sebelah Justin.
"Justin, wazzap?

Justin hanya menggeleng lemas.

"Hey, Chaz Somers here!"

Justin menoleh ke arah Chaz. "Lihat Shawty nggak?"

Chaz menggeleng. "Shawty kenapa?"

"Nggakpapa, aku cuma mau minta maaf sama dia."

"Minta maaf? Aku nggak ngerti, kenapa memangnya?" Chaz geleng-geleng.

"What the hell it is!!"
Justin beranjak dari kursinya dan pergi keluar kelas sambil menarik tangan Chaz.

"Justin, apa masalahmu?" Christian mengerutkan dahinya.

"Aku nggak tau apa-apa.." Ryan mendengus kesal.

"Justin, please. Why you look so sad?" Chaz menambahkan.

"It's my fault.." ucap Justin akhirnya. "I don't know why. But, it's my fault."

"Okay then?" Ryan penasaran.

"Shawty..."

"Shawty? Shawty kenapa?" Chaz mendekatkan telinganya agar dapat mendengar lebih jelas.

"Shawty kayaknya marah sama aku."

Christian, Chaz, dan Ryan saling bertatap-tatapan.
"Dari mana kamu tau kalau dia marah sama kamu?"

Justin menceritakan kejadian yang menurut dia bikin Shawty marah.

"So, Shawty was jealous?" kata Christian asal.

Justin tersenyum dan berlagak tidak tau.

"Jalan satu-satunya kita bisa tanya Caitlin," saran Christian.

--- ---

"Hey Justin, Chaz, Ryan, Christian. Ngapain sebut-sebut namaku?" Caitlin kebingungan.

"Pas banget," ucap Ryan. "Hari ini Shawty masuk nggak?"

"Kalian nanya Shawty? Kenapa nggak nanyain tentang aku aja?" Caitlin meringis kepedean.

"Ini serius, Shawty masuk nggak sih?" aku Christian.

Caitlin menggeleng lemas.

"Why?" Justin angkat bicara.

"Semenjak semalam, dia sakit."
Caitlin duduk di sebelah Justin. "Sebenarnya tadi malam waktu kamu datang, dia belum tidur."

Justin bangkit dan membenarkan posisi duduknya.

"Terus dia ngapain?" Chaz semakin penasaran.

"Dia masih bangun, dia nangis di kamarnya."

"Nangis? Kenapa?"

"Aku juga nggak tau kenapa, yang pasti dia bilang nggak mau ketemu sama kamu dulu," kata Caitlin sambil menunjuk Justin.

Justin membenarkan rambutnya. *FLIP HA.. RAPI

"Justin, Jasmine is coming!" seru Christian.

"Okay, jangan ada yang membicarakan masalah ini!" perintah Justin.


"Hey Babe.." ucap Justin ragu-ragu.

"Babe!" Jasmine mendekati Justin dan menggenggam tangannya.

"Kayaknya kita ngganggu nih?" Caitlin pura-pura tidak melihat.

"So, kita duluan ya?" Chaz menambahkan. Mereka semua pergi meninggalkan Justin dan Jasmine. Ryan bertemu dengan Shay dan yang lainnya kembali ke kelas.

"Jasmine, maafin aku tadi udah kasar sama kamu ya?" Justin menunduk.

"No problem Babe..." Jasmine merayu Justin dan memegang tangannya lebih erat.
Jasmine mendekatkan wajahnya lebih dekat dengan Justin.
Jarak bibir mereka hanya 1 cm dan...

"Just.. Um sorry." Caitlin tiba-tiba muncul dan mengambil bukunya yang tertinggal. "Aku cuma mau ambil ini, maaf ganggu kalian. Ngomong-ngomong Jasmine, guru kita udah datang."

"Ouh, sial!"

Jasmine dan Caitlin pergi meninggalkan Justin.

Thanks Caitlin! (dalam hati)
Hey Beliebers! Thanks for visiting this blog :D Kk it's our world, Justin Bieber + I bahaha
Okay, enjoy this blog :)

Love In Bieber #3

Eh, ada Shay, Ryan, Caitlin, dan... (dalam hati)

"Hey!" Justin melambaikan tangannya sembari tersenyum lebar ke arah mereka berempat.

Ryan segera menarik tangan Shay untuk masuk ke dalam kelas. Disusul Caitlin dan Shawty.

"Justin, belum pulang?" tanya Shay.

Justin menggeleng. "Barusan ada janji."

"Sama Jasmine?" tambah Ryan.

"Iya..."

"Ngapain kamu ketemu Jasmine, mending ketemuan sama yang ada di depan kamu tuh," goda Ryan.

Shawty tersenyum malu-malu. Justin menoleh ke arah Shawty kaget.

"Shawty.."

Shawty mengangguk pelan.

"Kamu udah sembuh?"

"I.. Iya, aku udah baik-baik aja kok," sembari menggigit bibirnya.

Justin tersenyum. Ia menyentuh tangan Shawty dan menggenggamnya erat. "Jangan sakit lagi ya, Shawty!" bisiknya pelan.

"Siapa sih yang mau sakit?" Shawty menjawabnya sembari cekikikan.

"Eciyee.. Cikitir.." Caitlin mengedipkan sebelah mata ke arah Justin.

"Hus, Caitlin!" Shawty melototi Caitlin sambil cekikikan.

"Apaan sih?" Shay ikut menggoda.

Ryan nggak cuma diem aja, dengan candaan mautnya (weseh), godaan-godaan diluncurkan.

"By the way, pada mau balik ke asrama nggak?" Shay bertanya. GUBRAK!

"Em emh, iya udah sore nih," Shawty menambahkan.

Semuanya mengangguk dan bergegas pulang.
Caitlin dan Shawty ke Beliebers VI Hostel. Ryan dan Justin ke BieberFever VI Hostel. Sedangkan Shay pulang ke rumahnya yang tak jauh dari sekolah.

***

"Chaz?"

"Ya?" Chaz menutup majalahnya dan menatap Justin. "Kenapa?"

"Aku mau cerita nih ke kamu," jawab Justin pelan.

Chaz beranjak dari posisinya dan mendekatkan telinganya.

"Ya nggak gitu-gitu juga dengerinnya!" sembari memukul kepala Chaz pelan.

"Biar lebih jelas dengerinnya," jawab Chaz cengengesan.

Justin menghela nafas panjang. Dan...

"I think.. I LOVE SHAWTY!"

"What?" Chaz tersentak kaget.

"Iya, aku kayaknya cinta sama dia."

"Sejak kapan?"

"Sejak.. Sejak kejadian itu, kamu tau kan?"

Chaz mengangguk mengerti.

"Then.. How about Jasmine?"
Justin menggeleng.
"Maksudnya?"

"Aku jadian sama dia karena aku nggak mau dia patah hati karena aku nolak dia."

"Jadi kamu nggak tulus cinta sama dia."

"Itu susah banget, Chaz!"

"Padahal kalau dipikir-pikir. Jasmine lebih cantik, tapi Sahwty juga cantik banget kok."

"Untuk kamu aja deh," ucap Justin asal.

"Hus, ngawur kamu!"

"Barangkali aja kamu mau :P"

"Nggak nggak nggak!" sembari geleng-geleng kepala. "Aku nggak mau sama nenek lampir!"

Justin hanya tertawa cekikikan dan memukul lengan Chaz pelan.

"Haha, Justin..."

"What?" Justin mengerutkan dahinya.

"Kapan nembak Shawty?"

"Hah?"

"Now! Oh okay! Beliebers, Justin has a new girlfriend!" Chaz berteriak kencang.

"Chaz!" Justin melemparkan gulingnya ke arah Chaz.

"Perang bantal?" Chaz berkacak pinggang.

"Up to you!"

Chaz melemparkan bantal, menangkis dengan guling.
Bruk, defend! Attack! Waw! Lempar, bertahan, bertahan, lempar, pukul, dan WAW!

***

justinbieber: Thanks for all girl..

Shawty buru-buru membaca.
Justin barusan nge-tweet. Apa maksudnya?


*You know you love me.. I know you care
Just shout whenever, and I'll be there
You want my love..

"Hello, Justin whats up?"

"Ehm, Jasmine?"

"Yes, what?"

"Aku mau ngomong sesuatu sama kamu. Penting!"

"Kalau penting, mending kita ngomong langsung aja gimana?"

"Hhmm.. Oke.. Oke lah," jawab Justin ragu. "Sekarang bisa?"

"Iya, aku ganti baju dulu ya?"

"Kita ketemu di taman kayak biasa. See ya."

Justin menutup telefon dan bernafas lega.
Seseorang menepuk pundaknya dari belakang.
Justin menoleh perlahan.

"Chris!"
Christian cekikikan melihat ekspresi kaget Justin.

"Kamu mau kemana?" tanya Christian kepada Justin.

"Ke taman," jawab Justin singkat.

"Ngapain?"

"Ketemuan."

"Sama?"

"Orang."

"Siapa?"

"Manusia"

"Justin!"

"Christian!"

"Aku serius nih!" ujar Christian tegas.

"Hehe, iya sorry. Aku mau ke taman, ketemuan sama Jasmine," jelas Justin.

"Jasmine? Ngapain ketemu sama dia?" Chris mengernyitkan dahi.

"Nanti aku ceritain sama kamu." Justin menepuk pundak Chris. "Aku pergi dulu."

Chris geleng-geleng kepala melihat Justin pergi sambil bernyanyi-nyanyi.

***

Jasmine melihat Justin duduk di salah satu taman dan duduk di sampingnya.

"Udah lama?" tanya Jasmine mengagetkan lamunan Justin.

"Enggak kok, barusan juga aku sampai sini."

"Oh, kamu tadi mau ngomong apa?"

"Oh iya, aku..." sembari gelagapan.

Jasmine mendekatkan wajahnya saking penasaran. "Kamu kenapa?"

"Aku... Aku tadi pulangnya sore banget."

"Hah?" Jasmine tercengang. "Cuma itu?"

"Iya cuma itu kok," sembari cengengesan.

"Bohong deh!" suara Jasmine merayu.

Justin mengangkat jari telunjuk dan tengahnya. "Beneran."

Jasmine terkikik geli. "Jujur aja deh!"

"Sebenarnya bukan itu sih."

"Nah, terus apa?"

Justin terdiam dan menghela nafas panjang. Lalu menatap Jasmine dengan lekat.

"Justin?"

Justin menggenggam tangan Jasmine erat. "Kamu, cinta nggak sama aku?"

"Hah? Ka.. Kamu ngomong apaan sih? I.. Iya.. Iyalah, aku cinta sama kamu," Jasmine gelagapan.

"Aku minta kamu jujur. Apa kamu tulus cinta sama aku?"

"Kamu kenapa sih tanya kayak gitu?"

"Aku tau Jasmine, aku tau. Banyak yang cuma ingin ketenaran dariku. Aku juga tau salah satunya adalah kamu!"

Jasmine tercengang mendengarnya. "Maksud kamu apaan sih?"

"Maaf, tapi aku mau kita putus!"

Justin melepaskan genggaman tangannya dan beranjak pergi meninggalkan Jasmine.

"Tunggu!"

Justin diam tanpa menoleh.

"Aku memang nggak tulus mencintai kamu. Aku memang cuma ingin ketenaran dari kamu. Aku jujur."

Justin berbalik dan tersenyum kecil. "Aku sudah menduga itu semua."

"Oke!" Jasmine beranjak dari kursi taman. "Sekarang terserah kamu!"

"Aku kan udah bilang," jawab Justin ketus.

"Jadi? Kita putus?"

Justin mengangguk dan benar-benar meninggalkan Jasmine.
(Justin) Sorry Jasmine, aku tau ini akan terjadi cepat atau lambat

***

"Shawty?"

"Iya Justin?"

"Berangkat bareng?" sembari mengulurkan tangannya.

Shawty tersenyum manis dan menerima uluran tangan Justin dengan senang.


@Bieber Fever I SHS

"Shawty!" Caitlin berteriak heboh begitu melihat Shawty.
"Bagus ya? Ninggalin aku dan malah bareng Justin."

Shawty dan Justin cekikikan.

"Maaf Cait, aku kan nggak tau kamu mau bareng."

"Memangnya biasanya gimana, ha?"

"Sorry deh!" Shawty memegang tangan Caitlin untuk meminta maaf.

"Nggak!" Caitlin memalingkan wajahnya.

"Yah, jangan ngambek gitu dong!" Shawty membujuk Caitlin.

"Bohong deh :P" Caitlin berlari meninggalkan Shawty yang mengejarnya.

Dari kejauhan, Christian berlari-lari mengejar Caitlin yang berlari kencang.

"Caitlin!!"

Caitlin berhenti dan berteriak, "What?"

"Come here!" Chris terengah-engah.

Caitlin berhenti dan menarik Shawty untuk mengikutinya.

"Justin." Shawty meminta Justin ikut dengannya juga.

(Christian membisikkan sesuatu kepada Caitlin)

"Okay." Caitlin melirik Shawty dan Justin. "Kalian siap?"

"Siap untuk apa?"

"Kau akan tau semuanya Justin," Christian terkekeh.

Chris mengambil sesuatu dari tasnya. Kamera!
"Ini," sembari memberikannya kepada Justin.

"Apa ini?" seru Justin sembari mengernyitkan dahinya.

"OMB!!" Shawty tercengang.
"Chaz? Kamu lihat Justin nggak?"

"Maaf, aku nggak lihat dia," sembari geleng-geleng kepala.

"Yakin?" Jasmine mencoba bertanya lagi.

"Yakin!"

"Tapi tadi dia masuk nggak?"

Chaz hanya mengangguk dan pamit pergi karena ada keperluan lain.



"Lihat Justin nggak?" tanya Chaz kepada seorang cewek yang dikenal bernama Taylor.

"Justin? Tadi aku lihat dia," jawab Taylor lembut.

"Kemana?"

"Dia ada di perpustakaan."

Chaz mengangguk dan tersenyum manis kepada Taylor. "Thanks Tay."

Taylor mengangguk sembari tersenyum malu dan melenggang pergi.

Chaz menatap kepergiannya tanpa sadar.
"Oh My Gosh, whats happen with me!"
Lalu pergi menuju perpustakaan.

***

"Justin, where are you?"

"Sstt... I'm here Chaz."

Chaz kaget sebentar dan melangkah menghampiri Justin dan yang lainnya.

"Kalian ngapain di sini?"

"Lihat ini!"

Chaz mengernyitkan dahinya.
Justin menyodorkan beberapa foto yang ada di tangannya.

"Siapa ini? Jasmine?"

"Iya!" jawab Caitlin mantap.

"Sudah kuduga sejak awal, dia emang nggak tulus sama kamu."

"Lagian bodoh banget sih kamu, yang di depanmu ada yang lebih baik. Kenapa harus Jamine?" Christian menambahkan.

"Maksudnya?" Justin pura-pura nggak tau sembari melirik Shawty.

"Ehem," Caitlin berdehem kencang.

Justin dan Shawty saling bertatap-tatapan dan tertawa kecil.

"Kok malah ketawa?" Chaz kebingungan.

"Nggakpapa!" jawab Justin dan Shawty kompak.

***

@koridor sekolah

"Eh, udah lihat belum?"

"Lihat apaan sih?" Shawty mengernyitkan dahinya.

"Murid baru, cakep banget lho!"

Shawty cekikikan. "Masih lebih cakep Justin." (ups keceplosan)

"Jadi, sekarang Justin nih?" ucap Jessica, teman Shawty menggoda.

"Apaan sih?"

Wajah Shawty seketika menjadi merah merona.

"Merah tuh mukamu, bener kan?" ucap Jessica asal.

Shawty menyikut lengan Jessica pelan dan keduanya tertawa kecil.


"Oh, jadi bener Justin mutusin aku karena Shawty?"

Jasmine berbalik dan hendak melangkah kembali ke asrama. Seseorang memanggil nama yang asing.

"Cody!" teriak cewek-cewek yang ada di sebelah Jasmine.

Laki-laki yang bernama 'Cody' itu menghampiri Jasmine dan teman-temannya.

"Hey ladies," sapanya lembut. Semua cewek meleleh mendengar suaranya.

Jasmine hanya bengong melihat Cody yang berada di sampingnya.

"Jasmine, ini Cody!" ujar cewek yang ada di sampingnya.

"Apaan sih!" jawab Jasmine ketus.

Jasmine menoleh ke arah Cody dan melihat cowok itu menatapnya.

"Hey, are you Jasmine Villegas?" ucap Cody.

"Y.. Yes!"

"Aaaaahhh..." seru cewek-cewek yang lain. (pada ngiri Cody tau Jasmine.)

"I'm Cody Simpson."

Cody mengulurkan tangannya untuk menjabat tangan Jasmine.

"Nice to meet you," ucap Jasmine canggung.

"Nice to meet you too."

Mereka berjabat tangan cukup lama. Tatap-tatapan mata gitu deh.. Hehe

(Memang Cody Simpson kenal sama Jasmine Villegas? Sorry Guys, aku juga nge-fans sama Cody Simpson, tapi tenang aja, aku masih lebih nge-fans sama Justin Bieber kok! So, Cody aku masukin dalam cerita ini nggak papa kan? :) Tengkiu)

***

"Bisa bantu aku?"

Jasmine mendongakkan kepalanya. "Butuh bantuan apa?"

"Kemarin aku lihat kamu udah akrab sama Cody, kamu kenal kan sama dia?" tanya Shawty.

Jasmine mengangguk mantap sembari tersenyum senang.

"Aku butuh dia."

"Hah? Untuk apa?" Jasmine beranjak dari tempat duduknya.

"Bu.. bukan untuk apa-apa kok. Buat majalah sekolah aja," sembari geleng-geleng.

Jasmine kembali duduk dan pasang tampang santai.
"Aku kira untuk apa."

"Hmm.. Yaudah, aku mau balik dulu."

"Thanks ya?" tambah Shawty.

Jasmine menoleh dan mengangguk.
"Eh, tunggu!"

Shawty menghentikan langkahnya.

"Nanti malem, aku tunggu di kamar aku. Aku mau ngomong sesuatu sama kamu."

"Oke," jawab Sahwty singkat tanpa menoleh dan menghilang.

***

TOK TOK TOK..

"Masuk!"

KRIEEKK..

"Jasmine.."

"Silahkan duduk!"

"Mau ngomong apa?" tanya Shawty tanpa basa-basi.

Jasmine membenarkan posisi duduknya dan merapatkan tangannya.
"Kamu jadian sama Justin?"

GUBRAK!!

"OMB, ya enggaklah!" jawab Shawty sambil menahan tawa.

Ternyata ini yang mau ditanyain Jasmine. Dari awal juga pasti dia cemburu kan?
Okay Shawty, stay cool. Pura-pura nggak tau tentang apa-apa. Come on!
"Kenapa sih nanyain itu?"

"Bohong! Jawab deh yang jujur!" desak Jasmine.

"Aku harus jawab gimana? Emang kenyataannya gitu kok."

"Dari kemarin aku lihat kamu jalan sama Justin."

Shawty menghela nafas panjang. "I swear we're just friend!"

Jasmine mengangguk mulai percaya.
"Kamu ada perasaan sama Justin?"

"Nggak tau deh," jawab Shawty asal.

"Ada nggak?" Jasmine ngotot.

"Aah, udahlah aku udah capek. Maaf aku balik dulu ke kamarku."

Shawty beranjak pergi meninggalkan Jasmine yang diam saja. Dasar aneh!


She comes into my life. She's very beautiful with her smile. Haha!
She's funny yeah, every time i feel better if i'm with her. Have many times to laugh together :)


"Justin!"
It's a big big world..
And it's easy to get lost in it
U Smile.. I Smile.. :)

Love In Bieber #2

"Caitlin.."
Justin menarik tangan Caitlin yang sedang lewat dan bersembunyi di balik mobil.

"Justin?"

"Aku minta bantuanmu."

"Batuan apa?"

Justin masih memegang tangan Caitlin. "Uum.. Sorry." Caitlin hanya tersenyum.
"Aku mau jenguk Shawty di kamarnya."

"What? Ke kamarnya? Berarti kamu masuk ke kamarnya? Itu kan nggak boleh!" ucap Caitlin tegas.

"Aku nggak bakal ngapa-ngapain Shawty, aku cuma mau ketemu dia dan minta maaf, itu aja, please!"

Caitlin berfikir sejenak. (Caitlin) Kasihan juga Justin. Mukanya melas banget kayaknya serius mau ketemu Shawty deh.
"Okay... Ikut aku!"

*KRIEKK..

"Shawty?"

Caitlin dan Justin langsung masuk ke kamar Shawty.

"Caitlin?" Shawty membenarkan posisi duduknya. "Justin?"
Justin mengangguk dan tersenyum tipis.

"Aku tinggal ya?"
Caitlin keluar kamar dan menutup kamar.

"Caitlin?"

"Hmm... Shawty aku boleh duduk?"

Shawty mengangguk lemas.
"Kamu ngapain ke sini?"

"Aku mau ketemu kamu."

"Ketemu aku? Ngapain? Aku nggak butuh kamu jenguk kalo cuma terpaksa," ucap Shawty ketus.

"Nggak! Aku bener-bener mau jenguk kamu. Aku juga mau minta maaf sama kamu, Shawty..."

"Kamu nggak salah apa-apa sama aku."

"Jujur aja kamu cemburu kan?"

"Cemburu? Kenapa aku harus cemburu?"

"Karena.."
Justin terdiam sejenak menelan ludah. "Karena kamu cinta sama aku."

Shawty terdiam sejenak. "Kamu GR, aku nggak cinta sama kamu!"

"Kamu bisa bohongin aku, tapi kamu nggak bisa bohongin perasaan kamu." Justin meghela nafas. "Lihat aku, Shawty!"

Shawty menunduk dan menoleh ke arah Justin. Ia menatap mata Justin lama.

"Aku tau itu Shawty." Justin memegang tangan Shawty dan menaruhnya di dada Justin.
"I LOVE YOU SHAWTY, I LOVE YOU SO MUCH..."

"Bullshit!" Shawty melepas genggaman Justin dan beranjak dari ranjangnya. "Kamu punya Jasmine dan kamu bilang kamu cinta dia!"

"Aku cuma terpaksa ngelakuin itu semua! Aku nggak suka lihat perempuan patah hati. Tadinya aku nggak tau kalau kamu cinta sama aku, dan aku nggak mau Jasmine sedih."
Shawty kembali menatap mata Justin dan menangis sesenggukan.

Justin beranjak dan mendekati Shawty lalu memeluknya. "U SMILE... I SMILE..."

Shawty kembali tidur di ranjangnya sambil diiringi lagu U SMILE dari Justin. "Shawty, besok aku ke sini lagi, I promise. Get well soon!"
Justin mengecup kening Shawty lembut.

"Justin?"

"Yes Shawty?"

"Kayaknya Caitlin juga punya rasa sama kamu."

Justin kaget sebentar lalu kembeli tenang.
"Sampai kapanpun kita nggak akan balikan lagi. Kita cuma sahabatan selamanya kok."

Shawty mengangguk lalu tertidur.

Caitlin menunggu mereka di luar kamar Shawty.

"Gimana?"

"Hmm... Dia barusan tidur."

"Aku denger kamu nyanyiin lagu buat dia tadi..." Caitlin tersenyum tipis.
Justin mengangguk dan permisi untuk kembali ke asramanya.


Christian keluar dari balik pintu dan lihat Caitlin mau masuk ke kamarnya.

"Caitlin!" teriak Christian.

"Hey brother.."

Chrsitian masuk dan memberikan sesuatu. "Ini, seperti yang kamu mau. Justin tampak keren di sini."

"Yeah, of course!" Caitlin mengangguk dan masuk ke dalam kamarnya.


***

@BieberFever VI Hostel

"Chaz, kamu dari mana?"

Chaz menoleh dan tertawa cekikikan.
"Dari Beliebers VI Hostel."

"Ngapain ke sana? Ngintipin cewek-cewek ya?" ucap Ryan menggoda.

"Iya dong," jawab Chaz santai.

"Hah serius?" Ryan penasaran.

"Ya nggaklah, gila aja!!" Chaz menjitak pelan kepala Ryan.

"Terus ngapain?"

"Lihat sinetron secara langsung. Pemerannya Shawty dan Justin!" jawab Chaz asal.

Ryan geleng-geleng. "Ada apa sih mereka?"

"Mereka..."
Chaz menceritakan semuanya kepada Ryan yang cuma bisa mengangguk sambil tertawa.
"Don't tell anyone, okay?" Ryan mengacungkan jempolnya.

Justin masuk ke dalam asrama. Ryan dan Chaz dari tadi masih di ruang tengah asrama melihat Justin.

"Pura-pura kita nggak tau dia dari mana ya?" Ryan mengedipkan mata kepada Chaz.

"Chaz! Ryan! Watcha doin'?"

"Just.. talking," jawab Ryan santai.

"Okay, aku ke kamar..."

Justin langsung masuk ke kamarnya dan teriak.
"Yeah, There's gonna be one less lonely girl!!"

***


@Bieber Fever I SHS

"Shawty belum masuk sekolah ya?"
Caitlin menggeleng.
"Okay, aku cuma mau tanya itu. Aku ke kelas duluan.."

"Semenjak Justin jenguk Shawty pertama kali, dia kok jadi aneh gitu ya sama aku?" Caitlin menghabiskan milk shake-nya.

"Justin jenguk Shawty?" Shay mengerutkan dahinya.

Caitlin mengangguk. "Mereka ngobrol lama gitu, aku sih nggak denger mereka ngobrol apa. Tapi aku sempet denger Justin nyanyiin lagu buat Shawty."

"Perasaanmu aja mungki dia jadi aneh. Kenyataannya mungkin Justin badmood karena masih ngerasa bersalah sama Shawty."

"Bener juga sih." "Sayangnya Justin udah punya Jasmine."

Shay terdiam dan menatap Caitlin.
"Kamu suka sama Justin?"

"Bu... Bukan gitu. Kan kalau Justin masih single, Shawty punya kesempatan." jawab Caitlin gelagapan.

"Oh kukira.." Shay menggaruk kepalanya. "Mereka emang cocok banget kok."
Caitlin tersenyum lebar dan membisikkan sesuatu.

--- bisik-bisik ---

"Jadi?"

"Iya, itu bukan untuk aku."

"Keren juga rencanamu."

"Haha, selalu ada rencana di otakku." Caitlin cekikikan.

Jadi, selama ini Caitlin dan Christian mata-matain Justin. Mereka tau kalau Jasmine itu nggak baik buat Justin, tapi Justin itu nggak mudah percaya gitu aja.

"Shay!"

"Ryan!"
Shay berdiri dan mencium Ryan **sensor** hehe

"Ouh," Caitlin mengerutkan dahinya.

"What?" Ryan penasaran.

"Nggakpapa..."

Shay mencubit lengan Ryan pelan. Ryan balas mengacak rambut Shay dengan mesra.
(Caitlin) Ngiri nih...

writer : Aku juga ngiri banget hikz hikz huhu sedihnya hatiku (lebe mode on)

@BELIEBERS VI HOSTEL

--- (Shawty) ---

nb : sudut pandangnya Shawty. Shawty = kalian para pembaca :)

*DOK DOK DOK

"Siapa ya?"

"Ini aku, Caitlin," jawab seseorang dari luar.

"Caitlin?" aku mengernyitkan dahiku. "Kok suaranya beda?"
"Aku masuk ya?"


*JENG JENG JENG...

"Justin!"

"Sst.." Justin menyuruhku untuk diam. "Gimana? Kamu udah enakan?"

Aku mengangguk senang. "Aku udah ngerasa baik banget. Soalnya ada kamu yang jengukin aku."

Justin malu-malu kucing dan mengacak rambutku nakal.
"Kok di sini bau sih. Kamu belum mandi ya?" ucap Justin bercanda.

"Yee... Aku udah mandi tau! Lagian bau apaan sih?" aku cemberut.

"Kurang bersih mandinya :P"

"Jahat!" aku mencubit lengan Justin lembut.

"Kalau aku jahat, kamu kenapa cinta sama aku?"

Aku terdiam sejenak lalu tertawa cekikikan. "Karena aku cinta sama orang jahat macam kamu."

Justin mengangguk sambil tertawa.
"Sorry ya, aku nggak bisa lama-lama. Ada janji sama Jasmine sore ini."

Aku mengangguk mengerti. Justin berdiri dari ranjangku dan menggenggam tanganku lembut.

"Aku janji, aku nggak akan lama-lama sama Jasmine."

Ia mengecup tangan kananku dan menutup pintu kamar dengan lembut. Kenapa harus buru-buru sih? :(

"Ehem," aku pura-pura berdehem kencang. "Jazzy..."

Jazzy keluar dari balik pintu dan menghampiriku dengan wajah kusut.

"Kok sedih?"

"Shawty..."

"Ya?"

"Cepat sembuh ya?"

Aku memeluknya erat dan menghapus air matanya. "Udah, jangan sedih gitu."

"Nanti kita bisa main bersama lagi kan?"

"Janji deh!" aku mengacungkan kelingkingku.

Jazzy mengangguk senang. "Oh ya? Shawty dan Justin..."

"Apa?" aku pura-pura nggak tau.

"Kalian pacaran?"

Aku melotot ke arah Jazmyn dan tertawa cekikikan.
"Enggak Jazzy, enggak kok. Kita cuma sebatas sahabat."

"Aku pikir kalian pacaran," Jazmyn malu-malu.

Aku mengacak rambut Jazmyn. "Justin udah jadi milik Jasmine."

"Kenapa?"

Aku menampar pipiku sendiri. "Ya mereka pasangan yang serasi."

Jazmyn menggeleng. "Kenapa nggak Shawty sama Justin? Kalian lebih serasi," Jazmyn tersenyum kecil.

Aku hanya bisa mengangguk dan tersenyum lebar. Dapet restu dari calon adik ipar nih, hihi.

***

Kegiatan Caitlin pagi. Bangun pagi-pagi banget, pasang headshet dan dengerin lagu-lagu Justin, cepet-cepet masuk kamar mandi dan...

*JENG JENG JENG JENG..

"Shawty?"

"Apa?"

"Kamu ngapain nyasar di sini. Cepetan balik ke kamarmu dan tidur lagi!" Caitlin mendorongku keluar kamar mandi.

"Eh, enak aja. Aku udah mau mandi duluan!" aku meringis.

"Terserah! :P"

"Yaudah!" aku menutup pintu kamar mandi.

Di luar ada konser musik pintu. Caitlin berkali-kali mau buka pintu dan mengetuk-ketuk pintu dengan keras. Dengerin konser gratis ala Caitlin nih.

Aku mengambil sepotong roti dan memakannya dengan lahap. Mengambil buku yang judulnya nggak jelas dari dalam tas dan membacanya.

"Tondo, kwito tondo Shoy doton dolo." (bisa ngartiin nggak? ^_^)

"Ngomong apaan sih?" aku geleng-geleng nggak ngerti.

Caitlin memberi tanda untuk menunggunya sebentar yang lagi sikat gigi. Ckckck

"Guys!"

Aku menoleh ke arah suara yang berasal dari ambang pintu.
"Shay!"
Aku berlari kecil dan Shay berlari ke arahku sambil bersiap untuk berpelukan. (kayak di film-film bollywood gitu..)

"Kalian ngapain sih?" Caitlin geleng-geleng.

"Aku kangen banget sama kamu Shawty, akhirnya sembuh juga," ucap Shay senang sambil terus memelukku.

"Makasih ya kalian udah khawatirin aku. Aku juga minta maaf buat kalian jadi cemas."

Caitlin menepuk pundakku dari belakang.
"Itu gunanya sahabat."

Aku, Caitlin, dan Shay tersenyum bersama.

"Shawty let's go..."


@Bieber Fever I SHS

Shawty dan Caitlin berlari cepat melalui koridor kelas. Sebentar lagi pelajaran Mr. Robert (bukan Robert Pattinson) dimulai. Dan kita enggak mau kalau harus duduk manis di luar kelas nunggu sampai pelajaran selesai karena terlambat.

*DUKK (kena bola)

“Sorry Shaw, aku sengaja,” ucap Ryan asal.

“Heh, bagus ya? Emangnya kepala aku ring basket apa?”Shawty membentak Ryan yang malah ketawa cekikikan. "Awas kamu Ryan! Aku kejar kamu ya!!"
Shawty melepas sepatunya dan melemparnya ke arah Ryan.

*BUKK

“Woaw, cantik-cantik sangar nih!”

“Biarin! Makan tuh sepatu,” ucap Shawty kesal sambil tertawa.

Ryan mengambil sepatuku yang terlempar jauh.
“Sekarang sepatu kamu udah di aku kan? Kamu bisa apa? Hahaha.”

Shawty berkacak pinggang.
“Ryan, sorry please kembaliin sepatu aku ya? Atau aku kejar nih?"

“Kejar aja, dasar bawel!” ia menjulurkan lidahnya.

Shawty bersiap untuk berlari bagaikan pelari marathon (pelari marathon imitasi). Ryan juga bersiap untuk menghindarinya. Shawty berlari dengan membawa sepatunya yang satunya. Nggak enak aja cuma pake satu sepatu, hehe.

“Shaw, come on! Mr. Robert lho! Aku nggak mau telat Mathematieber,” Caitlin yang dari tadi menunggu mengeluh juga.

Shawty tak menghiraukannya. Ryan hanya beberapa meter di depan. Shawty mempercepat larinya dan….
“Ketangkep juga ya kamu. Sekarang kamu mau kemana?” Shawty memegangi tangan Ryan.

“Oke-oke, nih sepatu kamu. Dicuci ya? Udah bau kaki tuh, hehe.”

Shawty merebut sepatunya, “ihh, jahat banget sih? Fitnah tau!"

"Emang :P" canda Ryan. "Kamu udah sembuh ya? Habis sakit kan?"

"Iya, kok kamu tau?" Shawty gelagapan malu.

"Justin khawatir banget sama kamu, dia cerita sama aku dan yang lainnya," jelas Ryan.

Shawty tersenyum tipis mendengarnya. "Iya, aku tau itu. Maaf ya aku bikin kalian semua khawatir."

Ryan mengangguk. "That's okay Shawty.

Ryan menoleh ke arah Caitlin.

"Jadi kan?" tanyanya kepada Caitlin.
Caitlin mengacungkan jempolnya dan berjalan menuju kelas.

***

Jasmine berdiri dari tempat duduknya.

"Aku balik ke asrama ya?" sembari menepuk pundak Justin.

"Oke," jawab Justin singkat.

Jasmine melambaikan tangannya dan menghilang dari ruang kelas itu.

Ryan, Shay, Caitlin, dan Shawty lewat di depan kelas tempat Justin berada sekarang.

"Kita langsung pulang kan?" tanya Caitlin kepada Shawty.
Shawty mengangguk sembari tersenyum tipis.

"Kalian langsung pulang?" Chaz mengerutkan alisnya.
"Iya, maaf aku nggak bisa bantu kalian sekarang," jawab Caitlin sembari cengengesan.

"Ngomongin apaan sih, aku nggak dong nih!" Shawty menimpali.

Chaz, Shay, dan Caitlin saling bertatap-tatapan lalu tertawa cekikikan.

"Pantesan dari tadi nggak ikutan ngomong," ujar Shay masih cekikikan.

"Yee, kalian sih nggak cerita."

Shawty memanyunkan mulutnya. Shay mencubit pipinya gemas. "Cerita dong!" rengek Shawty.

"Ehm.. Gini.." Ryan memulai bercerita.

About Justin Bieber

Name : Justin Drew Bieber
Nick Name : Justin, J-Beebs, Beebs, Bieber, Biebs
Born : Stratford, Ontario, Canada March 1st 1994
Mother : Pattie Mallette
Father : Jeremy Jack Bieber
Sister : Jazmyn Kathleen Bieber
Brother : Jaxon Julian Bieber
Age : 16
Height : 168+
Shoe Size : 7,5 / 41
Fav. Colors : Blue and Purple
Fav. Number : 6
Fav. Foods : Spaghetti, Pizza
Fav. Drinks : Sprite, Orange Juice
Fav. TV Show : Smallville
Fav. Video Game : NBA 2k
Fav. Music : R&B and Pop
Fav. Artists : Michael Jackson, Usher, BoysIImen, Stevie Wonder
Fav. Shoes : Supra
Fav. Cereal : Captain Crunch (with berries)
Fav. Candy : Sour Patch Kids
Fav. Slang Word : Shawty
Fav. Pie : Apple
Fav. Chocolate : Twix
Fav. Toothpaste : Colgate
Motto : ‘never give up. Even if something goes wrong, try to find something positive within it.

His dad plays guitar, and his mom sings.His grandma was a great piano player.
His dad remarried. He is very protective for her lil sister.
He wants to buy a house for his mom when he has $1,000,000.
He is not into blink-blink. He started dating when he was 13. His first kiss was when he was 13.
He speaks fluent French.
He is claustrophobic – fear of being in narrow or enclosed spaces, eg: closet, elevators.
He prefers Macs over PCs.
He is a lefty.
Justin's twitter = @justinbieber
Shay Misuraca is his first girlfriend.
Then Caitlin Beadles and Jasmine Villegas.
He can play trumpet, guitar, piano, and drums.
He can count to ten in German.
He once asked out Rihanna and Alexa Chung (got rejected).
His best friends are Ryan Butler, Christian Beadles, and Christian Beadles.
He once dated Caitlin Beadles (Christian Beadles sister).
He likes sporty, actives, nice, down to earth girls.
His most embarrassing moment is when he broke his foot on stage during a song.
He is signed by Usher. Justin Timberlake was reportedly in the running to sign Bieber.
His label is island def jam. He likes playing soccer.
He likes tacos. He likes skateboard and is good at it.
He loves Tim Hortons (very Canadians). He likes blue eyes.
He likes a good smile.
His first CD came out in November 17th 2009.
He got his first plaque at YTV’s The Next Star at Canadas wonderland.
He raised 150,000 lbs of food for food bank, with the help of his fans.
HE LOVES HIS FANS!

Love In Bieber #1

"Shawty!! Cepetan mandinya, telat nih bakalan!"
DOK DOK DOK
"Cepet!!"

"Sabar Cait, tinggal ganti baju nih!"

"Ganti baju di luar!"

"Nggak mau! Tunggu aja, sebentar lagi juga selesai!"

Caitlin mendengus kesal dan terus meggedor-gedor pintu kamar mandi.
"Aku dobrak nih, Shaw. 1.. 2.."

"Eh eh, udah selesai nih!" Shawty keluar dari kamar mandi.

"Lama banget sih!" Caitlin ngedumel.

"Cieh, marah nih ye?"

"Sok tau..."

"Marah kan?"

"Nggak.."

"Marah.."

"Nggak.."

"Shawty... Caitlin... Bisa cepetan nggak?" Jasmine berteriak dari bawah.
"Iya!" jawab Caitlin dan Shawty kompak.

NP : Shawty = you

@Bieber Nation High School

"Justin..."

Justin menoleh ke belakang. "Iya?"

"Ehmm" Shawty terdiam dan kebingungan. "Nggakpapa, aku lupa mau ngomong apa."

Justin tersenyum tipis dan berjalan ke arah Shawty. "Mau makan?"

Shawty mengangguk senang dan mereka berjalan ke kantin berdua.

"Tadi kamu mau ngomong apa?" Justin penasaran.

"Aduh, aku lupa nih!" sambil garuk-garuk kepala.

"Beneran lupa?" Justin mendekatkan wajahnya.

"Iya, nanti deh kalau udah inget aku kasih tau."

Justin hanya mengangguk sambil tersenyum.

"Shawty?"
Caitlin berlari ke arah Shawty cepat. "Aku nyariin kamu dari tadi tau!"

"Sorry, aku tadi ketemu Justin trus makan bareng deh. Udah sama-sama laper banget." Shawty cekikikan.

"Pantesan, aku cariin di kelas nggak ada." Caitlin cemberut. "Oh ya, Hey Justin."

"Hey Caitlin apa kabar?"

"Baik, gimana liburannya ke Hawaii?"

"Kamu duduk deh, aku ceritain."

Caitlin langsung duduk di sebelah Justin dan menjabat tangan Justin lama.

"Ehem, udah siap tuh makanannya," Shawty pura-pura nggak lihat.

Justin berdiri dan mengambil pesanan mereka bertiga. Tiba-tiba...

*KROMPYANG eh maksudnya *GUBRAK..

Jasmine yang menabrak Justin jatuh. Justin cuma tersenggol sedikit tapi Jasmine tersandung sepatunya.

"Jasmine? Are You Okay?" Justin langsung panik dan membantu Jasmine berdiri.

"Tanganku sakit banget nih." Jasmine meringis kesakitan.

Shawty dan Caitlin bangkit dari tempat duduk dan ikut bantuin Jasmine yang masih kesusahan berdiri.

"Kok bisa jatuh?" Caitlin memegangi tangan Jasmine yang sakit.

"Aw! Jangan pegang sebelah situ. Sakit banget Cait!" Jasmine agak membentak.

Caitlin tersenyum sinis dan memilih diam. Justin semakin cemas lihat Jasmine yang semakin kesakitan.

*CUPS
Justin mengecup tangan Jasmine yang sakit dengan lembut.
"Sekarang masih sakit?"

Jasmine menggeleng sambil malu-malu kucing.

"Aku sama Caitlin duluan ke kelas ya? Ada tugas yang belum selesai," Shawty menimpali.

"Eh eng.."
Shawty menginjak sepatu Caitlin keras.
"Aw, sakit!"

"Kenapa?" Justin mengerutkan dahinya.

"Nggakpapa, duluan ya?"
Shawty langsung menarik tangan Caitlin dan pergi. Justin mengantar Jasmine kembali ke kelasnya.

"Kamu kenapa sih pake nginjek-nginjek sepatuku!" Caitlin marah-marah.

"Sssttt... Jangan keras-keras!

"Biarin!"

"Ih ngeyel ya kamu?"

"Aku kan masih mau ngobrol-ngobrol sama Justin tentang liburannya," Caitlin memanyunkan mulutnya.

"Kamu nggak lihat?"

"Lihat apa?"

Shawty menepuk dahinya keras. "Aduh, ya lihat Justin lagi nolongin Jasmine. Kita cuma ngganggu tau!"

"Oh, kalau kita ngganggu emangnya kenapa? Bagus kan?" Caitlin senyum sinis.

"Terserah!"
Shawty membalikkan badan dan pergi meninggalkan Caitlin yang masih marah-marah sendiri.

"Eh Shawty! Tunggu!"


-after school @Shay's home

"Capek ya Shay, baru pulang sore gini?"

Shay yang sedang berjalan berhenti dan menoleh ke arah suara berasal. Ia tersenyum kecil melihat orang yang menyapanya.

"Iya nih Ryan, ada tambahan ekskul."

Ryan beranjak dari tempat duduknya dan menjabat tangan Shay lembut. Shay memalingkan muka dan tersenyum sangat senang. Bisa aja Ryan buat Shay salting di depannya dengan tingkah aneh Ryan hari ini.

"Ikut aku yuk!"

"Ikut kamu? Kemana?"

"Kamu ikut aja deh. Nggak boleh nolak!"

"Tapi tapi.."

Ryan menaruh telunjuknya di bibir Shay. "Ikut aku ya?"

Shay hanya mengangguk iya mengikuti kata-katanya.

Ryan menutupi mata Shay dengan kedua tangannya. (Shay) aku tidak dapat melihat apa-apa. Aku hanya dapat merasakan suasana yang sunyi sepi. Hanya ada suara gemericik air yang rasanya romantis banget.

Ryan perlahan melepaskan tangannya dan menyuruh Shay untuk membuka mata.
Dia menghela napas dan membuka mata.
"GOD! OMB! It's an amazing place!" Shay berteriak kegirangan.

"Surprise! Shay, kamu seneng tempat ini?"

"Seneng banget, Ryan. Thank you :)"

"Aku juga mau bilang sama kamu.."

*DEG
"I.. I LOVE YOU SHAY, would you be my girlfriend?"

Shay tersenyum kecil dan memegang tangan Ryan. "Of Course"

Ryan membalikkan badannya. "Yes! Akhirnya!"
"Thanks Babe..."

"Your welcome..."


-(sunday morning) @Beliebers VI Hostel

Ting Tong...

"Iya, siapa ya?"
Jasmine berjalan ke pintu depan dan perlahan membuka pintu.
"Justin?"

Justin mengangguk. Ia membawa sebuket bunga mawar dan sebuah kotak yang dibungkus kertas kado di tangannya.

"Princess, maukah kau meluangkan waktumu sebentar untukku?"

Jasmine tertawa cekikikan melihat tingkah Justin dengan gaya bicaranya yang kelihatan sangat gugup dan gelagapan.
"Kemana?"

"Pokoknya ikut aku aja."
Justin tampak mulai memaksa. Jasmine langsung saja mengangguk.

"Tapi aku ganti baju dulu nggak apa-apa kan?"

"That's okay," bisiknya pelan.

--- 10 menit ---

(Jasmine) Udah sore banget dan aku masih jalan-jalan bareng Justin nggak jelas kemana tujuannya. Sumpah aku capek banget ngikutin Justin yang masih bingung mau ngajak kemana? Banyak orang yang sadar kalau dia Justin Bieber dan minta tanda tangan. Amannya aja nggak ada paparazzi yang ngikutin dan mereka nggak sadar aku Jasmine Villegas. Justin berkali-kali minta maaf dan bilang, "aku masih bingung cari tempat yang pas." Begitu seterusnya setiap kali aku ketahuan mengeluh kecapekan.

"Justin, apa sebaiknya kita berhenti dulu? Makan dulu gitu. Aku udah laper banget nih."

"Yes Jasmine, sorry aku bikin kamu capek gini. Nggak ada tempat yang cocok nih."

"Kenapa memangnya? Kok pakai tempat yang cocok segala?" Jasmine malu-malu kegeer-an.

"Nggak apa-apa.."

Jasmine menepuk bahu Justin dan ia tersenyum. Mereka segera pergi menuju food court yang ada di mall itu.

***

Caitlin terdiam di sofa kamar Shawty. Sementara Shawty tetap asyik online sampai mata kendor...
Caitlin kayaknya mulai gelisah dan terus melirik jam tangannya.

"Caitlin, kamu kenapa? Ada acara ya? Kok ngelihatin jam terus?"

"Oh ada, Shaw. Tapi masih nanti kok, aku mau ke Bieber Fever VI Hostel. Ada janji sama Chaz. Biasa, dia mau curhat sama aku."

"Oh..." Shawty lalu asyik lagi dengan layar laptopnya dan membuka Twieber. Caitlin pergi ke kamar mandi. Tiba-tiba hp Caitlin berdering keras. Shawty yang kebingungan akhirnya mengangkat telefon itu. Nomor yang belum ada namanya. Siapa ya?

(...) : "Caitlin, it's my new phone number. Now, they are in Drew Atlanta Mall."

Shawty ; "Sorry, Caitlin lagi ke kamar mandi. Ini siapa ya?"

(...) : "Ini pasti suara Shawty. Nggak salah lagi suarnya bener-bener mirip (dalam hati). Bilang Caitlin kalau aku telfon dia."

Shawty : "Nama kamu?"

Belum sempat Shawty menanyakan namanya, telefon sudah terputus. (Shawty) masa bodoh, nanti juga tinggal bilang Caitlin kalau ada yang nelfon.

Caitlin masuk ke kamarku sambil nyengir. Shawty langsung teringat ada yang menelfon Caitlin barusan. Shawty beranjak dari ranjang dan mengambil hp Caitlin yang diletakkan di sofa.

"Cait, tadi ada yang nelfon."

Caitlin langsung gelagapan dan berlari pelan. Ia tersandung kabel dan jatuh tepat menyenggol Shawty. Hp-nya terjatuh dan masuk ke dalam kolong bawah tempat tidur.
"Ups, sorry Shaw," Caitlin nyengir.

"Harusnya aku yang sorry, Cait. Hp kamu kelempar dan sekarang masuk ke bawah tempat tidur," Shawty manyun.

Caitlin terdiam sejenak dan menyunggingkan senyum paksa. Tongkat yang ada di pojok kamar langsung diambil untuk menyelamatkan hp Caitlin.

"Ini Cait, maaf aku bener-bener nggak sengaja."

Handphone Caitlin nggak rusak parah. Cuma mati layarnya aja.
"No problem, Shawty. Lagian ini salah aku pakai acara kesandung kabel," Caitlin meringis kesakitan. "Tapi tadi yang nelfon siapa, Shaw?"

"Mmhh... I dont know. Nggak ada namanya, kata dia sih nomer baru. Dia nggak kasih tau siapa namanya."

*DEG!
Caitlin terdiam beberapa detik dan menyuruh Shawty untuk melupakan semua yang didengar di telefon tadi.

***

@Bieber Nation High School -(bieberology lab)

"Shawty!"

"Justin!"

"Hey, whats up?"

"Bieberology! Ini belum istirahat."

"Oh sorry. Kalau gitu, aku tunggu kamu di kantin seperti biasa."
Shawty mengacungkan jempolnya.

"Siapa Shaw?" Jasmine menepuk pundak Shawty dari belakang.

"Justin."

"Justin kenapa?"

"Dia ngajak aku makan siang kayak kemarin. Mau ikut?"

Jamine mengangguk. "Of course."

"Ehem, Ms. Gomez... Ms. Villegas..."

Shawty dan Jasmine menengok perlahan bersamaan. "Yes, ma'am.."

"Kalian tau ini sedang apa?"

"Bieberology!" Jasmine menjawabnya dengan semangat.

"Benar, dan apa kalian tau siapa yang ada dalam video clip One Time?"

"Kristen Leanne Rodeheaver," jawab Shawty.

"Kapan video clip U Smile diliris?"

"30 September," Jasmine menjawab tegas.

Mrs. Braun tersenyum kecil dan lanjut menulis di papan tulis.

"Fiuh..."

--- ---

Jasmine menarik Shawty untuk segera pergi ke kantin.
"Ayo cepetan! Kita udah ditunggu Justin dari tadi!"

"Iya," jawab Shawty singkat.

"Hey Shawty.." sapa Justin. "Oh, and hey sweetheart."

"Hey Justin, maaf bikin kamu lama nunggu." Jasmine melepaskan tangan Shawty dan berjalan ke arah Justin.

*MUACH O.O
Jasmine mengecup pipi kanan Justin malu-malu.

"Ehm, Jasmine. Apa yang kau lakukan?"

"Aku hanya ingin mengecup pipimu. Itu saja, Justin!"

Justin melirik Shawty.

"Kenapa?" Jasmine manyun.

"Kita jadi makan kan? Kalian pesen apa?" Shawty menengahi.

"Oh tentu, aku spaghetti! Kayak biasanya." Justin langsung mengambil meja dan duduk.

"Aku nggak jadi deh, udah kenyang banget. Duluan ya?"
Jasmine langsung pergi dan menghilang. Dasar!!

Shawty menghampiri Justin dan duduk di hadapannya.
"Kamu sama Jasmine..."

"Aku balikan sama dia," ucap Justin kesal.

Shawty terdiam beberapa saat dan menggigit bibirnya. "Oh, selamat ya?"

Justin diam beberapa saat dan menoleh ke arah Shawty. "Apa yang aku lakuin salah?"

"Soal kamu balikan sama Jasmine?"

"Iya..." Justin menghela nafas. "Aku cinta sama dia, tapi aku nggak tau kenapa aku nggak ngerasa nyaman saat ada di sampingnya."

Shawty hanya bisa diam.

"Shawty?"

"Kamu nggak salah kok. Justru dengan kamu balikan sama Jasmine, kamu bisa belajar untuk merasa nyaman di dekatnya dan semakin cinta sama dia," ucap Shawty dengan nada memelas (jealous nih :( huhu)

Justin menatap mata Shawty cukup lama lalu tersenyum. "Makasih ya?"


"Justin!"

Christian berlari dari kejauhan.

"Hey Chris!" Justin melambaikan tangannya.

"Hey Shawty."

Shawty tersenyum penuh paksaan.

"Mau makan?" tanya Justin.

"Iya dong, laper banget nih!" Christian mengelus-elus perutnya. "Ma'am, a plate of fried rice!"

"Kalian makan duluan ya? Aku mau ke kelas sebentar. Nanti aku balik lagi."
Justin dan Christian mengangguk. Shawty berdiri dari tempat duduknya dan mendatangi Ma'am Glorie.

"Pesanan saya, nggak jadi ya?"

Ma'am Glorie mengangguk dan melanjutkan memasaknya.

***

@Beliebers VI Hostel

"Caitlin..."

"Justin... What are you doing here?"

"Shawty ada?"

"Shawty? Ngapain kamu nyari dia?" dengan nada lembut.

"Nggakpapa, aku cuma mau nanya kabarnya dia," jawab Justin cemas.
Caitlin mengerutkan dahinya. "Shawty baik-baik aja kok. Dia ada di kamarnya sekarang."

"Aku boleh ketemu dia?" Justin memohon.

"Boleh, ayo.."
Caitlin menggenggam tangan Justin dan mengajaknya ke ruang tengah. Laki-laki nggak boleh ada di area kamar perempuan. Cuma bisa di ruang tengah.

Caitlin pergi ke kamar Shawty dan mengetuk pintunya pelan.
"Shawty?"

Tak ada jawaban sama sekali.

"Shawty, aku masuk ya?"
Caitlin masuk ke kamarnya dan lihat Shawty lagi berbaring di ranjangnya.
"Kamu kenapa? Kok nangis?"

Shawty hanya menggeleng.

"Cerita sama aku deh, barangkali aku bisa bantu."

"Aku nggak apa-apa kok, Cait."

Caitlin mendekati Shawty dan duduk disebelahnya. "Bohong kalau kamu bilang nggak ada apa-apa."

"Aku beneran baik-baik aja."

"Bohong, buktinya Justin ke sini untuk nanyain kabar kamu."

Shawty menoleh ke arah Caitlin dan menghapus air matanya. "Aku nggak mau ketemu dia!"

Caitlin mengerutkan dahi. "Kenapa? Kamu ada masalah sama dia?"

"Aku cuma lagi nggak mau ketemu dia, bilang aja kalau aku udah tidur."
"Bohong dong aku?" Caitlin kaget.

"Hahaha, untuk nolong aku deh. Bohong demi kebaikan." Shawty tersenyum kecil.

"Nah gitu, senyum dong. Oke, sebentar ya?"

(Shawty) Kamu jadi punya kesempatan untuk ngobrol sama Justin kan? (dalam hati).


"Justin?"

Justin menengok Caitlin yang sudah berdiri di sampingnya.
"Shawty mana?"

"Dia udah tidur tuh," jawab Caitlin terpaksa bohong.

Justin tampaknya kecewa dan merasa bersalah banget.

"Kamu ada masalah ya sama Shawty?"

"Aku juga nggak tau kenapa. Tiba-tiba waktu aku, dia, dan Christian makan di kantin, dia bilang mau ke kelas sebentar tapi dia nggak balik-balik. Bahkan dia ngehindar waktu ketemu aku."

Caitlin menepuk pundak Justin. "Sabar aja ya?"

Justin mengangguk dan tersenyum. Mereka ngobrol lama banget sampai malam dan Justin balik lagi ke Bieber Fever VI Hostel.

***

"Shawty!! Bangun!!"

"Uhmm... Males..."

"Eh, dibangunin malah tidur lagi. Dasar!!"

Caitlin mengguncang-guncangkan tubuh Shawty.
"Shawty! Ini udah jam 7, mau tidur sampai kapan?"

"Justin..."

"Please dong bangun! Aku nggak mau kamu telat!"

"Justin..."

Caitlin terdiam menyadari Shawty mengigau.

"Justin..."

"Hmm... Mungkin lebih baik Shawty istirahat aja."
Caitlin beranjak dari ranjang dan pergi berlari.

Caitlin mengetuk pintu rumah Shay.
*KRIEK..

"Good morning Mrs. Misuraca."

"Good morning Caitlin.."

"Shay ada?"

"Tunggu sebentar ya?"
Mrs. Misuraca masuk ke dalam rumahnya.

"Sstt... Caitlin..."

Caitlin menengok ke belakang, nggak ada orang.

"Caitlin... I'm here..."

Caitlin menengok lagi ke belakang dan melihat Ryan serta Shay di sana.
"Shay? Ryan? Kalian ngapain di situ?"

"Sstt..." Ryan menyuruh Caitlin untuk diam.

"Nanti aku ceritain deh, sekarang kita berangkat dulu! ujar Shay. Okay let's go...

@Bieber Nation High School

"Tadi Mamaku bilang apa?"

"Mrs. Misuraca bilang dia mau manggilin kamu."

"Fiuhh..." Shay bernapas lega.

Caitlin mengerutkan dahinya. "Kenapa sih?"

"Shay nekad kabur," ucap Ryan tegas.

Shay nyengir ke arah Caitlin. "Hehe."

"What? Kamu kabur? Nggak dibolehin sekolah?" Caitlin penasaran.

"Bukan nggak dibolehin sekolah, tapi nggak dibolehin berangkat sekolah bareng Ryan!"
Shay menoleh ke arah Ryan.

"Mrs. Misuraca nggak ngerestuin hubungan kalian?"

"Lumayan betul, tapi tepatnya sih kita belum bilang," jawab Ryan.

Shay memanyunkan mulutnya. "Bosen banget apa-apa dilarang."

"Terus, aku bisa bantu apa?"

"Bantuin bilang ke Mrs. Misuraca lah! Soalnya, Mrs. Misuraca itu nggak gampang orangnya!"

Caitlin mengengguk mengerti. "Oke, besok ya?"

Shay melambaikan tangannya ke arah Ryan dan berpisah ke kelasnya masing-masing.

"Shawty mana?" tanya Shay tiba-tiba.

"Dia kayaknya sakit, nggak bisa masuk hari ini."

Shay mengerutkan dahinya. "Perasaan kemarin masih sehat."

"Iya itu kemarin, sekarang dia sakit."

Caitlin menjitak kepala Shay pelan sambil tertawa.

"Itu Justin.." Shay menunjuk Justin yang sedang jalan berdua dengan Jasmine.
"Jus.."

Caitlin menutup mulut Shay yang sedang memanggil Justin dan berlari bersembunyi di balik mobil-mobil.

"Jangan teriak-teriak!" Caitlin memaksa.

"Hmm hmm hmmm!!!" Shay meronta-ronta.

Caitlin melepaskan tangannya dan melototi Shay.

"Justin, kamu kelihatannya nggak sehat ya?" Jasmine memegang dahi Justin.
Justin hanya diam dan terus jalan.

"Aku cuma badmood aja!" jawabnya ketus.

"Badmood kenapa? Gara-gara aku?"

"Bukan!"

"Terus kenapa? Tell me about that Babe.." Jasmine memaksa.

"Jasmine! Aku lagi nggak ingin diganggu! Aku duluan."
Justin berjalan meninggalkan Jasmine yang mematung.

Dari balik mobil, Caitlin tertawa cekikikan melihat Jasmine yang ditinggal Justin gitu aja.

"Mampus lo Jasmine!" ucap Caitlin puas.

"Kamu kenapa sih kok seneng gitu mereka marahan."

"Brarti mereka bisa cepet putus kan?"

Shay menoleh ke arah Caitlin. "Putus?"

"Mereka kan udah balikan beberapa hari yang lalu," jelas Caitlin.

Shay hanya mengangguk mengerti dan keluar dari persembunyian mereka. Lalu segera pergi ke kelas.

***

Chaz menghampiri Justin yang lagi bengong di kelasnya. Ia duduk di sebelah Justin.
"Justin, wazzap?

Justin hanya menggeleng lemas.

"Hey, Chaz Somers here!"

Justin menoleh ke arah Chaz. "Lihat Shawty nggak?"

Chaz menggeleng. "Shawty kenapa?"

"Nggakpapa, aku cuma mau minta maaf sama dia."

"Minta maaf? Aku nggak ngerti, kenapa memangnya?" Chaz geleng-geleng.

"What the hell it is!!"
Justin beranjak dari kursinya dan pergi keluar kelas sambil menarik tangan Chaz.

"Justin, apa masalahmu?" Christian mengerutkan dahinya.

"Aku nggak tau apa-apa.." Ryan mendengus kesal.

"Justin, please. Why you look so sad?" Chaz menambahkan.

"It's my fault.." ucap Justin akhirnya. "I don't know why. But, it's my fault."

"Okay then?" Ryan penasaran.

"Shawty..."

"Shawty? Shawty kenapa?" Chaz mendekatkan telinganya agar dapat mendengar lebih jelas.

"Shawty kayaknya marah sama aku."

Christian, Chaz, dan Ryan saling bertatap-tatapan.
"Dari mana kamu tau kalau dia marah sama kamu?"

Justin menceritakan kejadian yang menurut dia bikin Shawty marah.

"So, Shawty was jealous?" kata Christian asal.

Justin tersenyum dan berlagak tidak tau.

"Jalan satu-satunya kita bisa tanya Caitlin," saran Christian.

--- ---

"Hey Justin, Chaz, Ryan, Christian. Ngapain sebut-sebut namaku?" Caitlin kebingungan.

"Pas banget," ucap Ryan. "Hari ini Shawty masuk nggak?"

"Kalian nanya Shawty? Kenapa nggak nanyain tentang aku aja?" Caitlin meringis kepedean.

"Ini serius, Shawty masuk nggak sih?" aku Christian.

Caitlin menggeleng lemas.

"Why?" Justin angkat bicara.

"Semenjak semalam, dia sakit."
Caitlin duduk di sebelah Justin. "Sebenarnya tadi malam waktu kamu datang, dia belum tidur."

Justin bangkit dan membenarkan posisi duduknya.

"Terus dia ngapain?" Chaz semakin penasaran.

"Dia masih bangun, dia nangis di kamarnya."

"Nangis? Kenapa?"

"Aku juga nggak tau kenapa, yang pasti dia bilang nggak mau ketemu sama kamu dulu," kata Caitlin sambil menunjuk Justin.

Justin membenarkan rambutnya. *FLIP HA.. RAPI

"Justin, Jasmine is coming!" seru Christian.

"Okay, jangan ada yang membicarakan masalah ini!" perintah Justin.


"Hey Babe.." ucap Justin ragu-ragu.

"Babe!" Jasmine mendekati Justin dan menggenggam tangannya.

"Kayaknya kita ngganggu nih?" Caitlin pura-pura tidak melihat.

"So, kita duluan ya?" Chaz menambahkan. Mereka semua pergi meninggalkan Justin dan Jasmine. Ryan bertemu dengan Shay dan yang lainnya kembali ke kelas.

"Jasmine, maafin aku tadi udah kasar sama kamu ya?" Justin menunduk.

"No problem Babe..." Jasmine merayu Justin dan memegang tangannya lebih erat.
Jasmine mendekatkan wajahnya lebih dekat dengan Justin.
Jarak bibir mereka hanya 1 cm dan...

"Just.. Um sorry." Caitlin tiba-tiba muncul dan mengambil bukunya yang tertinggal. "Aku cuma mau ambil ini, maaf ganggu kalian. Ngomong-ngomong Jasmine, guru kita udah datang."

"Ouh, sial!"

Jasmine dan Caitlin pergi meninggalkan Justin.

Thanks Caitlin! (dalam hati)
Hey Beliebers! Thanks for visiting this blog :D Kk it's our world, Justin Bieber + I bahaha
Okay, enjoy this blog :)