Jumat, 19 November 2010

Love In Bieber #3

Eh, ada Shay, Ryan, Caitlin, dan... (dalam hati)

"Hey!" Justin melambaikan tangannya sembari tersenyum lebar ke arah mereka berempat.

Ryan segera menarik tangan Shay untuk masuk ke dalam kelas. Disusul Caitlin dan Shawty.

"Justin, belum pulang?" tanya Shay.

Justin menggeleng. "Barusan ada janji."

"Sama Jasmine?" tambah Ryan.

"Iya..."

"Ngapain kamu ketemu Jasmine, mending ketemuan sama yang ada di depan kamu tuh," goda Ryan.

Shawty tersenyum malu-malu. Justin menoleh ke arah Shawty kaget.

"Shawty.."

Shawty mengangguk pelan.

"Kamu udah sembuh?"

"I.. Iya, aku udah baik-baik aja kok," sembari menggigit bibirnya.

Justin tersenyum. Ia menyentuh tangan Shawty dan menggenggamnya erat. "Jangan sakit lagi ya, Shawty!" bisiknya pelan.

"Siapa sih yang mau sakit?" Shawty menjawabnya sembari cekikikan.

"Eciyee.. Cikitir.." Caitlin mengedipkan sebelah mata ke arah Justin.

"Hus, Caitlin!" Shawty melototi Caitlin sambil cekikikan.

"Apaan sih?" Shay ikut menggoda.

Ryan nggak cuma diem aja, dengan candaan mautnya (weseh), godaan-godaan diluncurkan.

"By the way, pada mau balik ke asrama nggak?" Shay bertanya. GUBRAK!

"Em emh, iya udah sore nih," Shawty menambahkan.

Semuanya mengangguk dan bergegas pulang.
Caitlin dan Shawty ke Beliebers VI Hostel. Ryan dan Justin ke BieberFever VI Hostel. Sedangkan Shay pulang ke rumahnya yang tak jauh dari sekolah.

***

"Chaz?"

"Ya?" Chaz menutup majalahnya dan menatap Justin. "Kenapa?"

"Aku mau cerita nih ke kamu," jawab Justin pelan.

Chaz beranjak dari posisinya dan mendekatkan telinganya.

"Ya nggak gitu-gitu juga dengerinnya!" sembari memukul kepala Chaz pelan.

"Biar lebih jelas dengerinnya," jawab Chaz cengengesan.

Justin menghela nafas panjang. Dan...

"I think.. I LOVE SHAWTY!"

"What?" Chaz tersentak kaget.

"Iya, aku kayaknya cinta sama dia."

"Sejak kapan?"

"Sejak.. Sejak kejadian itu, kamu tau kan?"

Chaz mengangguk mengerti.

"Then.. How about Jasmine?"
Justin menggeleng.
"Maksudnya?"

"Aku jadian sama dia karena aku nggak mau dia patah hati karena aku nolak dia."

"Jadi kamu nggak tulus cinta sama dia."

"Itu susah banget, Chaz!"

"Padahal kalau dipikir-pikir. Jasmine lebih cantik, tapi Sahwty juga cantik banget kok."

"Untuk kamu aja deh," ucap Justin asal.

"Hus, ngawur kamu!"

"Barangkali aja kamu mau :P"

"Nggak nggak nggak!" sembari geleng-geleng kepala. "Aku nggak mau sama nenek lampir!"

Justin hanya tertawa cekikikan dan memukul lengan Chaz pelan.

"Haha, Justin..."

"What?" Justin mengerutkan dahinya.

"Kapan nembak Shawty?"

"Hah?"

"Now! Oh okay! Beliebers, Justin has a new girlfriend!" Chaz berteriak kencang.

"Chaz!" Justin melemparkan gulingnya ke arah Chaz.

"Perang bantal?" Chaz berkacak pinggang.

"Up to you!"

Chaz melemparkan bantal, menangkis dengan guling.
Bruk, defend! Attack! Waw! Lempar, bertahan, bertahan, lempar, pukul, dan WAW!

***

justinbieber: Thanks for all girl..

Shawty buru-buru membaca.
Justin barusan nge-tweet. Apa maksudnya?


*You know you love me.. I know you care
Just shout whenever, and I'll be there
You want my love..

"Hello, Justin whats up?"

"Ehm, Jasmine?"

"Yes, what?"

"Aku mau ngomong sesuatu sama kamu. Penting!"

"Kalau penting, mending kita ngomong langsung aja gimana?"

"Hhmm.. Oke.. Oke lah," jawab Justin ragu. "Sekarang bisa?"

"Iya, aku ganti baju dulu ya?"

"Kita ketemu di taman kayak biasa. See ya."

Justin menutup telefon dan bernafas lega.
Seseorang menepuk pundaknya dari belakang.
Justin menoleh perlahan.

"Chris!"
Christian cekikikan melihat ekspresi kaget Justin.

"Kamu mau kemana?" tanya Christian kepada Justin.

"Ke taman," jawab Justin singkat.

"Ngapain?"

"Ketemuan."

"Sama?"

"Orang."

"Siapa?"

"Manusia"

"Justin!"

"Christian!"

"Aku serius nih!" ujar Christian tegas.

"Hehe, iya sorry. Aku mau ke taman, ketemuan sama Jasmine," jelas Justin.

"Jasmine? Ngapain ketemu sama dia?" Chris mengernyitkan dahi.

"Nanti aku ceritain sama kamu." Justin menepuk pundak Chris. "Aku pergi dulu."

Chris geleng-geleng kepala melihat Justin pergi sambil bernyanyi-nyanyi.

***

Jasmine melihat Justin duduk di salah satu taman dan duduk di sampingnya.

"Udah lama?" tanya Jasmine mengagetkan lamunan Justin.

"Enggak kok, barusan juga aku sampai sini."

"Oh, kamu tadi mau ngomong apa?"

"Oh iya, aku..." sembari gelagapan.

Jasmine mendekatkan wajahnya saking penasaran. "Kamu kenapa?"

"Aku... Aku tadi pulangnya sore banget."

"Hah?" Jasmine tercengang. "Cuma itu?"

"Iya cuma itu kok," sembari cengengesan.

"Bohong deh!" suara Jasmine merayu.

Justin mengangkat jari telunjuk dan tengahnya. "Beneran."

Jasmine terkikik geli. "Jujur aja deh!"

"Sebenarnya bukan itu sih."

"Nah, terus apa?"

Justin terdiam dan menghela nafas panjang. Lalu menatap Jasmine dengan lekat.

"Justin?"

Justin menggenggam tangan Jasmine erat. "Kamu, cinta nggak sama aku?"

"Hah? Ka.. Kamu ngomong apaan sih? I.. Iya.. Iyalah, aku cinta sama kamu," Jasmine gelagapan.

"Aku minta kamu jujur. Apa kamu tulus cinta sama aku?"

"Kamu kenapa sih tanya kayak gitu?"

"Aku tau Jasmine, aku tau. Banyak yang cuma ingin ketenaran dariku. Aku juga tau salah satunya adalah kamu!"

Jasmine tercengang mendengarnya. "Maksud kamu apaan sih?"

"Maaf, tapi aku mau kita putus!"

Justin melepaskan genggaman tangannya dan beranjak pergi meninggalkan Jasmine.

"Tunggu!"

Justin diam tanpa menoleh.

"Aku memang nggak tulus mencintai kamu. Aku memang cuma ingin ketenaran dari kamu. Aku jujur."

Justin berbalik dan tersenyum kecil. "Aku sudah menduga itu semua."

"Oke!" Jasmine beranjak dari kursi taman. "Sekarang terserah kamu!"

"Aku kan udah bilang," jawab Justin ketus.

"Jadi? Kita putus?"

Justin mengangguk dan benar-benar meninggalkan Jasmine.
(Justin) Sorry Jasmine, aku tau ini akan terjadi cepat atau lambat

***

"Shawty?"

"Iya Justin?"

"Berangkat bareng?" sembari mengulurkan tangannya.

Shawty tersenyum manis dan menerima uluran tangan Justin dengan senang.


@Bieber Fever I SHS

"Shawty!" Caitlin berteriak heboh begitu melihat Shawty.
"Bagus ya? Ninggalin aku dan malah bareng Justin."

Shawty dan Justin cekikikan.

"Maaf Cait, aku kan nggak tau kamu mau bareng."

"Memangnya biasanya gimana, ha?"

"Sorry deh!" Shawty memegang tangan Caitlin untuk meminta maaf.

"Nggak!" Caitlin memalingkan wajahnya.

"Yah, jangan ngambek gitu dong!" Shawty membujuk Caitlin.

"Bohong deh :P" Caitlin berlari meninggalkan Shawty yang mengejarnya.

Dari kejauhan, Christian berlari-lari mengejar Caitlin yang berlari kencang.

"Caitlin!!"

Caitlin berhenti dan berteriak, "What?"

"Come here!" Chris terengah-engah.

Caitlin berhenti dan menarik Shawty untuk mengikutinya.

"Justin." Shawty meminta Justin ikut dengannya juga.

(Christian membisikkan sesuatu kepada Caitlin)

"Okay." Caitlin melirik Shawty dan Justin. "Kalian siap?"

"Siap untuk apa?"

"Kau akan tau semuanya Justin," Christian terkekeh.

Chris mengambil sesuatu dari tasnya. Kamera!
"Ini," sembari memberikannya kepada Justin.

"Apa ini?" seru Justin sembari mengernyitkan dahinya.

"OMB!!" Shawty tercengang.
"Chaz? Kamu lihat Justin nggak?"

"Maaf, aku nggak lihat dia," sembari geleng-geleng kepala.

"Yakin?" Jasmine mencoba bertanya lagi.

"Yakin!"

"Tapi tadi dia masuk nggak?"

Chaz hanya mengangguk dan pamit pergi karena ada keperluan lain.



"Lihat Justin nggak?" tanya Chaz kepada seorang cewek yang dikenal bernama Taylor.

"Justin? Tadi aku lihat dia," jawab Taylor lembut.

"Kemana?"

"Dia ada di perpustakaan."

Chaz mengangguk dan tersenyum manis kepada Taylor. "Thanks Tay."

Taylor mengangguk sembari tersenyum malu dan melenggang pergi.

Chaz menatap kepergiannya tanpa sadar.
"Oh My Gosh, whats happen with me!"
Lalu pergi menuju perpustakaan.

***

"Justin, where are you?"

"Sstt... I'm here Chaz."

Chaz kaget sebentar dan melangkah menghampiri Justin dan yang lainnya.

"Kalian ngapain di sini?"

"Lihat ini!"

Chaz mengernyitkan dahinya.
Justin menyodorkan beberapa foto yang ada di tangannya.

"Siapa ini? Jasmine?"

"Iya!" jawab Caitlin mantap.

"Sudah kuduga sejak awal, dia emang nggak tulus sama kamu."

"Lagian bodoh banget sih kamu, yang di depanmu ada yang lebih baik. Kenapa harus Jamine?" Christian menambahkan.

"Maksudnya?" Justin pura-pura nggak tau sembari melirik Shawty.

"Ehem," Caitlin berdehem kencang.

Justin dan Shawty saling bertatap-tatapan dan tertawa kecil.

"Kok malah ketawa?" Chaz kebingungan.

"Nggakpapa!" jawab Justin dan Shawty kompak.

***

@koridor sekolah

"Eh, udah lihat belum?"

"Lihat apaan sih?" Shawty mengernyitkan dahinya.

"Murid baru, cakep banget lho!"

Shawty cekikikan. "Masih lebih cakep Justin." (ups keceplosan)

"Jadi, sekarang Justin nih?" ucap Jessica, teman Shawty menggoda.

"Apaan sih?"

Wajah Shawty seketika menjadi merah merona.

"Merah tuh mukamu, bener kan?" ucap Jessica asal.

Shawty menyikut lengan Jessica pelan dan keduanya tertawa kecil.


"Oh, jadi bener Justin mutusin aku karena Shawty?"

Jasmine berbalik dan hendak melangkah kembali ke asrama. Seseorang memanggil nama yang asing.

"Cody!" teriak cewek-cewek yang ada di sebelah Jasmine.

Laki-laki yang bernama 'Cody' itu menghampiri Jasmine dan teman-temannya.

"Hey ladies," sapanya lembut. Semua cewek meleleh mendengar suaranya.

Jasmine hanya bengong melihat Cody yang berada di sampingnya.

"Jasmine, ini Cody!" ujar cewek yang ada di sampingnya.

"Apaan sih!" jawab Jasmine ketus.

Jasmine menoleh ke arah Cody dan melihat cowok itu menatapnya.

"Hey, are you Jasmine Villegas?" ucap Cody.

"Y.. Yes!"

"Aaaaahhh..." seru cewek-cewek yang lain. (pada ngiri Cody tau Jasmine.)

"I'm Cody Simpson."

Cody mengulurkan tangannya untuk menjabat tangan Jasmine.

"Nice to meet you," ucap Jasmine canggung.

"Nice to meet you too."

Mereka berjabat tangan cukup lama. Tatap-tatapan mata gitu deh.. Hehe

(Memang Cody Simpson kenal sama Jasmine Villegas? Sorry Guys, aku juga nge-fans sama Cody Simpson, tapi tenang aja, aku masih lebih nge-fans sama Justin Bieber kok! So, Cody aku masukin dalam cerita ini nggak papa kan? :) Tengkiu)

***

"Bisa bantu aku?"

Jasmine mendongakkan kepalanya. "Butuh bantuan apa?"

"Kemarin aku lihat kamu udah akrab sama Cody, kamu kenal kan sama dia?" tanya Shawty.

Jasmine mengangguk mantap sembari tersenyum senang.

"Aku butuh dia."

"Hah? Untuk apa?" Jasmine beranjak dari tempat duduknya.

"Bu.. bukan untuk apa-apa kok. Buat majalah sekolah aja," sembari geleng-geleng.

Jasmine kembali duduk dan pasang tampang santai.
"Aku kira untuk apa."

"Hmm.. Yaudah, aku mau balik dulu."

"Thanks ya?" tambah Shawty.

Jasmine menoleh dan mengangguk.
"Eh, tunggu!"

Shawty menghentikan langkahnya.

"Nanti malem, aku tunggu di kamar aku. Aku mau ngomong sesuatu sama kamu."

"Oke," jawab Sahwty singkat tanpa menoleh dan menghilang.

***

TOK TOK TOK..

"Masuk!"

KRIEEKK..

"Jasmine.."

"Silahkan duduk!"

"Mau ngomong apa?" tanya Shawty tanpa basa-basi.

Jasmine membenarkan posisi duduknya dan merapatkan tangannya.
"Kamu jadian sama Justin?"

GUBRAK!!

"OMB, ya enggaklah!" jawab Shawty sambil menahan tawa.

Ternyata ini yang mau ditanyain Jasmine. Dari awal juga pasti dia cemburu kan?
Okay Shawty, stay cool. Pura-pura nggak tau tentang apa-apa. Come on!
"Kenapa sih nanyain itu?"

"Bohong! Jawab deh yang jujur!" desak Jasmine.

"Aku harus jawab gimana? Emang kenyataannya gitu kok."

"Dari kemarin aku lihat kamu jalan sama Justin."

Shawty menghela nafas panjang. "I swear we're just friend!"

Jasmine mengangguk mulai percaya.
"Kamu ada perasaan sama Justin?"

"Nggak tau deh," jawab Shawty asal.

"Ada nggak?" Jasmine ngotot.

"Aah, udahlah aku udah capek. Maaf aku balik dulu ke kamarku."

Shawty beranjak pergi meninggalkan Jasmine yang diam saja. Dasar aneh!


She comes into my life. She's very beautiful with her smile. Haha!
She's funny yeah, every time i feel better if i'm with her. Have many times to laugh together :)


"Justin!"

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Love In Bieber #3

Eh, ada Shay, Ryan, Caitlin, dan... (dalam hati)

"Hey!" Justin melambaikan tangannya sembari tersenyum lebar ke arah mereka berempat.

Ryan segera menarik tangan Shay untuk masuk ke dalam kelas. Disusul Caitlin dan Shawty.

"Justin, belum pulang?" tanya Shay.

Justin menggeleng. "Barusan ada janji."

"Sama Jasmine?" tambah Ryan.

"Iya..."

"Ngapain kamu ketemu Jasmine, mending ketemuan sama yang ada di depan kamu tuh," goda Ryan.

Shawty tersenyum malu-malu. Justin menoleh ke arah Shawty kaget.

"Shawty.."

Shawty mengangguk pelan.

"Kamu udah sembuh?"

"I.. Iya, aku udah baik-baik aja kok," sembari menggigit bibirnya.

Justin tersenyum. Ia menyentuh tangan Shawty dan menggenggamnya erat. "Jangan sakit lagi ya, Shawty!" bisiknya pelan.

"Siapa sih yang mau sakit?" Shawty menjawabnya sembari cekikikan.

"Eciyee.. Cikitir.." Caitlin mengedipkan sebelah mata ke arah Justin.

"Hus, Caitlin!" Shawty melototi Caitlin sambil cekikikan.

"Apaan sih?" Shay ikut menggoda.

Ryan nggak cuma diem aja, dengan candaan mautnya (weseh), godaan-godaan diluncurkan.

"By the way, pada mau balik ke asrama nggak?" Shay bertanya. GUBRAK!

"Em emh, iya udah sore nih," Shawty menambahkan.

Semuanya mengangguk dan bergegas pulang.
Caitlin dan Shawty ke Beliebers VI Hostel. Ryan dan Justin ke BieberFever VI Hostel. Sedangkan Shay pulang ke rumahnya yang tak jauh dari sekolah.

***

"Chaz?"

"Ya?" Chaz menutup majalahnya dan menatap Justin. "Kenapa?"

"Aku mau cerita nih ke kamu," jawab Justin pelan.

Chaz beranjak dari posisinya dan mendekatkan telinganya.

"Ya nggak gitu-gitu juga dengerinnya!" sembari memukul kepala Chaz pelan.

"Biar lebih jelas dengerinnya," jawab Chaz cengengesan.

Justin menghela nafas panjang. Dan...

"I think.. I LOVE SHAWTY!"

"What?" Chaz tersentak kaget.

"Iya, aku kayaknya cinta sama dia."

"Sejak kapan?"

"Sejak.. Sejak kejadian itu, kamu tau kan?"

Chaz mengangguk mengerti.

"Then.. How about Jasmine?"
Justin menggeleng.
"Maksudnya?"

"Aku jadian sama dia karena aku nggak mau dia patah hati karena aku nolak dia."

"Jadi kamu nggak tulus cinta sama dia."

"Itu susah banget, Chaz!"

"Padahal kalau dipikir-pikir. Jasmine lebih cantik, tapi Sahwty juga cantik banget kok."

"Untuk kamu aja deh," ucap Justin asal.

"Hus, ngawur kamu!"

"Barangkali aja kamu mau :P"

"Nggak nggak nggak!" sembari geleng-geleng kepala. "Aku nggak mau sama nenek lampir!"

Justin hanya tertawa cekikikan dan memukul lengan Chaz pelan.

"Haha, Justin..."

"What?" Justin mengerutkan dahinya.

"Kapan nembak Shawty?"

"Hah?"

"Now! Oh okay! Beliebers, Justin has a new girlfriend!" Chaz berteriak kencang.

"Chaz!" Justin melemparkan gulingnya ke arah Chaz.

"Perang bantal?" Chaz berkacak pinggang.

"Up to you!"

Chaz melemparkan bantal, menangkis dengan guling.
Bruk, defend! Attack! Waw! Lempar, bertahan, bertahan, lempar, pukul, dan WAW!

***

justinbieber: Thanks for all girl..

Shawty buru-buru membaca.
Justin barusan nge-tweet. Apa maksudnya?


*You know you love me.. I know you care
Just shout whenever, and I'll be there
You want my love..

"Hello, Justin whats up?"

"Ehm, Jasmine?"

"Yes, what?"

"Aku mau ngomong sesuatu sama kamu. Penting!"

"Kalau penting, mending kita ngomong langsung aja gimana?"

"Hhmm.. Oke.. Oke lah," jawab Justin ragu. "Sekarang bisa?"

"Iya, aku ganti baju dulu ya?"

"Kita ketemu di taman kayak biasa. See ya."

Justin menutup telefon dan bernafas lega.
Seseorang menepuk pundaknya dari belakang.
Justin menoleh perlahan.

"Chris!"
Christian cekikikan melihat ekspresi kaget Justin.

"Kamu mau kemana?" tanya Christian kepada Justin.

"Ke taman," jawab Justin singkat.

"Ngapain?"

"Ketemuan."

"Sama?"

"Orang."

"Siapa?"

"Manusia"

"Justin!"

"Christian!"

"Aku serius nih!" ujar Christian tegas.

"Hehe, iya sorry. Aku mau ke taman, ketemuan sama Jasmine," jelas Justin.

"Jasmine? Ngapain ketemu sama dia?" Chris mengernyitkan dahi.

"Nanti aku ceritain sama kamu." Justin menepuk pundak Chris. "Aku pergi dulu."

Chris geleng-geleng kepala melihat Justin pergi sambil bernyanyi-nyanyi.

***

Jasmine melihat Justin duduk di salah satu taman dan duduk di sampingnya.

"Udah lama?" tanya Jasmine mengagetkan lamunan Justin.

"Enggak kok, barusan juga aku sampai sini."

"Oh, kamu tadi mau ngomong apa?"

"Oh iya, aku..." sembari gelagapan.

Jasmine mendekatkan wajahnya saking penasaran. "Kamu kenapa?"

"Aku... Aku tadi pulangnya sore banget."

"Hah?" Jasmine tercengang. "Cuma itu?"

"Iya cuma itu kok," sembari cengengesan.

"Bohong deh!" suara Jasmine merayu.

Justin mengangkat jari telunjuk dan tengahnya. "Beneran."

Jasmine terkikik geli. "Jujur aja deh!"

"Sebenarnya bukan itu sih."

"Nah, terus apa?"

Justin terdiam dan menghela nafas panjang. Lalu menatap Jasmine dengan lekat.

"Justin?"

Justin menggenggam tangan Jasmine erat. "Kamu, cinta nggak sama aku?"

"Hah? Ka.. Kamu ngomong apaan sih? I.. Iya.. Iyalah, aku cinta sama kamu," Jasmine gelagapan.

"Aku minta kamu jujur. Apa kamu tulus cinta sama aku?"

"Kamu kenapa sih tanya kayak gitu?"

"Aku tau Jasmine, aku tau. Banyak yang cuma ingin ketenaran dariku. Aku juga tau salah satunya adalah kamu!"

Jasmine tercengang mendengarnya. "Maksud kamu apaan sih?"

"Maaf, tapi aku mau kita putus!"

Justin melepaskan genggaman tangannya dan beranjak pergi meninggalkan Jasmine.

"Tunggu!"

Justin diam tanpa menoleh.

"Aku memang nggak tulus mencintai kamu. Aku memang cuma ingin ketenaran dari kamu. Aku jujur."

Justin berbalik dan tersenyum kecil. "Aku sudah menduga itu semua."

"Oke!" Jasmine beranjak dari kursi taman. "Sekarang terserah kamu!"

"Aku kan udah bilang," jawab Justin ketus.

"Jadi? Kita putus?"

Justin mengangguk dan benar-benar meninggalkan Jasmine.
(Justin) Sorry Jasmine, aku tau ini akan terjadi cepat atau lambat

***

"Shawty?"

"Iya Justin?"

"Berangkat bareng?" sembari mengulurkan tangannya.

Shawty tersenyum manis dan menerima uluran tangan Justin dengan senang.


@Bieber Fever I SHS

"Shawty!" Caitlin berteriak heboh begitu melihat Shawty.
"Bagus ya? Ninggalin aku dan malah bareng Justin."

Shawty dan Justin cekikikan.

"Maaf Cait, aku kan nggak tau kamu mau bareng."

"Memangnya biasanya gimana, ha?"

"Sorry deh!" Shawty memegang tangan Caitlin untuk meminta maaf.

"Nggak!" Caitlin memalingkan wajahnya.

"Yah, jangan ngambek gitu dong!" Shawty membujuk Caitlin.

"Bohong deh :P" Caitlin berlari meninggalkan Shawty yang mengejarnya.

Dari kejauhan, Christian berlari-lari mengejar Caitlin yang berlari kencang.

"Caitlin!!"

Caitlin berhenti dan berteriak, "What?"

"Come here!" Chris terengah-engah.

Caitlin berhenti dan menarik Shawty untuk mengikutinya.

"Justin." Shawty meminta Justin ikut dengannya juga.

(Christian membisikkan sesuatu kepada Caitlin)

"Okay." Caitlin melirik Shawty dan Justin. "Kalian siap?"

"Siap untuk apa?"

"Kau akan tau semuanya Justin," Christian terkekeh.

Chris mengambil sesuatu dari tasnya. Kamera!
"Ini," sembari memberikannya kepada Justin.

"Apa ini?" seru Justin sembari mengernyitkan dahinya.

"OMB!!" Shawty tercengang.
"Chaz? Kamu lihat Justin nggak?"

"Maaf, aku nggak lihat dia," sembari geleng-geleng kepala.

"Yakin?" Jasmine mencoba bertanya lagi.

"Yakin!"

"Tapi tadi dia masuk nggak?"

Chaz hanya mengangguk dan pamit pergi karena ada keperluan lain.



"Lihat Justin nggak?" tanya Chaz kepada seorang cewek yang dikenal bernama Taylor.

"Justin? Tadi aku lihat dia," jawab Taylor lembut.

"Kemana?"

"Dia ada di perpustakaan."

Chaz mengangguk dan tersenyum manis kepada Taylor. "Thanks Tay."

Taylor mengangguk sembari tersenyum malu dan melenggang pergi.

Chaz menatap kepergiannya tanpa sadar.
"Oh My Gosh, whats happen with me!"
Lalu pergi menuju perpustakaan.

***

"Justin, where are you?"

"Sstt... I'm here Chaz."

Chaz kaget sebentar dan melangkah menghampiri Justin dan yang lainnya.

"Kalian ngapain di sini?"

"Lihat ini!"

Chaz mengernyitkan dahinya.
Justin menyodorkan beberapa foto yang ada di tangannya.

"Siapa ini? Jasmine?"

"Iya!" jawab Caitlin mantap.

"Sudah kuduga sejak awal, dia emang nggak tulus sama kamu."

"Lagian bodoh banget sih kamu, yang di depanmu ada yang lebih baik. Kenapa harus Jamine?" Christian menambahkan.

"Maksudnya?" Justin pura-pura nggak tau sembari melirik Shawty.

"Ehem," Caitlin berdehem kencang.

Justin dan Shawty saling bertatap-tatapan dan tertawa kecil.

"Kok malah ketawa?" Chaz kebingungan.

"Nggakpapa!" jawab Justin dan Shawty kompak.

***

@koridor sekolah

"Eh, udah lihat belum?"

"Lihat apaan sih?" Shawty mengernyitkan dahinya.

"Murid baru, cakep banget lho!"

Shawty cekikikan. "Masih lebih cakep Justin." (ups keceplosan)

"Jadi, sekarang Justin nih?" ucap Jessica, teman Shawty menggoda.

"Apaan sih?"

Wajah Shawty seketika menjadi merah merona.

"Merah tuh mukamu, bener kan?" ucap Jessica asal.

Shawty menyikut lengan Jessica pelan dan keduanya tertawa kecil.


"Oh, jadi bener Justin mutusin aku karena Shawty?"

Jasmine berbalik dan hendak melangkah kembali ke asrama. Seseorang memanggil nama yang asing.

"Cody!" teriak cewek-cewek yang ada di sebelah Jasmine.

Laki-laki yang bernama 'Cody' itu menghampiri Jasmine dan teman-temannya.

"Hey ladies," sapanya lembut. Semua cewek meleleh mendengar suaranya.

Jasmine hanya bengong melihat Cody yang berada di sampingnya.

"Jasmine, ini Cody!" ujar cewek yang ada di sampingnya.

"Apaan sih!" jawab Jasmine ketus.

Jasmine menoleh ke arah Cody dan melihat cowok itu menatapnya.

"Hey, are you Jasmine Villegas?" ucap Cody.

"Y.. Yes!"

"Aaaaahhh..." seru cewek-cewek yang lain. (pada ngiri Cody tau Jasmine.)

"I'm Cody Simpson."

Cody mengulurkan tangannya untuk menjabat tangan Jasmine.

"Nice to meet you," ucap Jasmine canggung.

"Nice to meet you too."

Mereka berjabat tangan cukup lama. Tatap-tatapan mata gitu deh.. Hehe

(Memang Cody Simpson kenal sama Jasmine Villegas? Sorry Guys, aku juga nge-fans sama Cody Simpson, tapi tenang aja, aku masih lebih nge-fans sama Justin Bieber kok! So, Cody aku masukin dalam cerita ini nggak papa kan? :) Tengkiu)

***

"Bisa bantu aku?"

Jasmine mendongakkan kepalanya. "Butuh bantuan apa?"

"Kemarin aku lihat kamu udah akrab sama Cody, kamu kenal kan sama dia?" tanya Shawty.

Jasmine mengangguk mantap sembari tersenyum senang.

"Aku butuh dia."

"Hah? Untuk apa?" Jasmine beranjak dari tempat duduknya.

"Bu.. bukan untuk apa-apa kok. Buat majalah sekolah aja," sembari geleng-geleng.

Jasmine kembali duduk dan pasang tampang santai.
"Aku kira untuk apa."

"Hmm.. Yaudah, aku mau balik dulu."

"Thanks ya?" tambah Shawty.

Jasmine menoleh dan mengangguk.
"Eh, tunggu!"

Shawty menghentikan langkahnya.

"Nanti malem, aku tunggu di kamar aku. Aku mau ngomong sesuatu sama kamu."

"Oke," jawab Sahwty singkat tanpa menoleh dan menghilang.

***

TOK TOK TOK..

"Masuk!"

KRIEEKK..

"Jasmine.."

"Silahkan duduk!"

"Mau ngomong apa?" tanya Shawty tanpa basa-basi.

Jasmine membenarkan posisi duduknya dan merapatkan tangannya.
"Kamu jadian sama Justin?"

GUBRAK!!

"OMB, ya enggaklah!" jawab Shawty sambil menahan tawa.

Ternyata ini yang mau ditanyain Jasmine. Dari awal juga pasti dia cemburu kan?
Okay Shawty, stay cool. Pura-pura nggak tau tentang apa-apa. Come on!
"Kenapa sih nanyain itu?"

"Bohong! Jawab deh yang jujur!" desak Jasmine.

"Aku harus jawab gimana? Emang kenyataannya gitu kok."

"Dari kemarin aku lihat kamu jalan sama Justin."

Shawty menghela nafas panjang. "I swear we're just friend!"

Jasmine mengangguk mulai percaya.
"Kamu ada perasaan sama Justin?"

"Nggak tau deh," jawab Shawty asal.

"Ada nggak?" Jasmine ngotot.

"Aah, udahlah aku udah capek. Maaf aku balik dulu ke kamarku."

Shawty beranjak pergi meninggalkan Jasmine yang diam saja. Dasar aneh!


She comes into my life. She's very beautiful with her smile. Haha!
She's funny yeah, every time i feel better if i'm with her. Have many times to laugh together :)


"Justin!"